Annisa Karnesyia | HaiBunda
Sabtu, 08 Jun 2024 13:55 WIBSembelit saat hamil dapat terjadi sejak awal kehamilan. Sembelit bisa semakin parah bila Bunda mengonsumsi makanan yang dapat memicunya.
Maka dari itu, mengetahui makanan yang menyebabkan sembelit pada ibu hamil sangat penting sebelum merencanakan kehamilan. Jangan sampai Bunda kesulitan menjalani kehamilan lantaran mengalami keluhan ini ya.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), sembelit adalah buang air besar (BAB) kurang dari tiga kali dalam seminggu. Saat mengalami sembelit, kotoran atau feses mungkin akan keras sehingga sulit untuk dikeluarkan.
Meski ini adalah kondisi yang normal, Bunda tetap perlu waspada dan mencegah sembelit menjadi parah. Sembelit yang tidak dapat diatasi selama satu minggu atau sampai mengeluarkan darah dari anus, biasanya membutuhkan penanganan medis.
"Selama kehamilan, peningkatan kadar hormon dapat memperlambat sistem pencernaan dan menyebabkan sembelit," tulis ACOG dalam laman resminya.
"Penyebab umum lainnya seperti tidak cukup makan serat, tidak cukup minum air, penggunaan obat-obatan tertentu, dan perubahan rutinitas."
Salah satu cara mencegah sembelit adalah menghindari makanan yang bisa memicu atau memperparah kondisi, Bunda. Melansir dari beberapa sumber, berikut 10 makanan yang menyebabkan sembelit pada ibu hamil:
Gluten adalah protein yang ditemukan dalam gandum dan barley. Gluten tidak menyebabkan sembelit pada semua orang, namun dapat menjadi masalah bagi sebagian orang yang sensitif atau alergi terhadapnya.
Khusus ibu hamil dengan penyakit celiac sangat disarankan untuk menjauhi gluten. Dilansir Web MD, penyakit celiac yang tidak terkontrol tak hanya menyebabkan sembelit, tetapi juga berisiko menimbulkan komplikasi kehamilan, seperti persalinan prematur, berat badan lahir rendah, dan bayi lahir mati.
Produk susu yang mengandung laktosa dapat menyebabkan sembelit pada ibu hamil yang mengalami intoleransi laktosa. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients tahun 2022 menunjukkan bahwa jenis protein susu, yakni kasein, dapat memperlambat proses pencernaan dan memperburuk gejala sembelit.
Kebanyakan produk susu olahan juga mengandung lemak jenuh yang tinggi dan serat yang rendah. Hal tersebut juga dapat memicu sembelit saat hamil.
Beberapa produk susu dan olahan yang perlu dibatasi selama hamil, seperti susu, keju, dan es krim. Bila ingin mengonsumsinya, pastikan Bunda tidak mengalami intolerasi laktosa atau menggunakan produk susu yang sudah dipasteurisasi ya.
Mengonsusmi makanan olahan telah dikaitkan dengan berbagai masalah pencernaan, seperti sembelit. Hal ini karena makanan tersebut cenderung tinggi lemak, gula, dan garam (natrium).
Mengonsumsi makanan kaya natrium dapat menurunkan jumlah air dalam kotoran, sehingga membuat tinja lebih sulit dikeluarkan. Penelitian juga menunjukkan bahwa makanan tinggi gula dan lemak jenuh dapat memperburuk sembelit karena bisa memperlambat kerja saluran cerna dan menurunkan kemampuan buang air besar. Beberapa jenis makanan olahan juga rendah serat.
Beberapa contoh makanan olahan yang dapat menyebabkan sembelit dan memperburuk gejala di antaranya adalah frozen food kemasan, camilan ringan seperti keripik kentang, dan minuman bersoda.
Konsumsi makanan tinggi gula sebaiknya dikurangi selama hamil, Bunda. Makanan yang tinggi gula cenderung rendah serat, sehingga dapat menghambat kemampuan tubuh untuk mencerna makanan dengan mudah.
Salah satu makanan manis yang perlu dihindari ini adalah cokelat. Selain gula, cokelat juga mengandung lemak yang diduga dapat memperlambat proses pencernaan.
Meski makanan manis bisa menyebabkan sembelit, tak semua makanan perlu dihindari ya, Bunda. Perlu diingat, konsumsi buah-buahan selama hamil aman karena kandungan gulanya yang alami. Tetapi, ada baiknya membatasi asupan buah manis untuk mencegah kenaikan gula darah.
Sama seperti gula, makanan tinggi garam juga dapat menyebabkan sembelit dengan memperburuk dehidrasi yang dialami tubuh. Ketika Bunda konsumsi banyak garam tetapi tidak mendapatkan cukup cairan, tubuh akan menarik kelembapan dari sel dan usus besar. Hal ini dapat menyebabkan tinja menjadi kering dan sulit dikeluarkan.
Jumlah maksimum asupan garam yang disarankan bagi perempuan yang sedang hamil atau tidak adalah 2.300 miligram (mg) per hari atau sekitar satu sendok teh.
Makanan yang mengandung tepung olahan rendah serat. Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dan sering selama hami, maka makanan-makanan tersebut dapat menyebabkan sembelit.
"Tepung putih atau tepung olahan merupakan tepung yang sebagian besar seratnya telah dihilangkan. Beberapa makanan mengandung tepung olahan ini seperti roti tawar putih, adonan pizza, biskuit asin, dan sejenisnya," ujar Ahli Gastroenterologi Robert Burakoff, MD, dikutip dari Very Well Health.
"Untuk pilihan yang lebih sehat, konsumsilah biji-bijian utuh, yang merupakan sumber serat makanan yang baik," sambungnya.
Ada banyak alasan untuk membatasi asupan daging merah selama hamil, Bunda. Daging merah mengandung tinggi lemak sehingga membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna oleh tubuh.
Daging jenis ini juga memiliki serat protein keras yang sulit dicerna oleh lambung. Di sisi lain, kebanyakan daging kaya akan zat besi yang juga dapat menyebabkan sembelit.
"Sama seperti lemak jenuh di dalam makanan yang digoreng berkontribusi terhadap sembelit, makan daging merah dalam jumlah besar juga dapat menyebabkan hal yang sama," ujar Burakoff.
Pisang adalah salah satu jenis buah yang disarankan untuk dimakan saat mengalami masalah pencernaan. Tetapi, Bunda perlu menghindari buah pisang yang mentah.
Pisang mentah dapat menyebabkan sembelit atau memperburuk sembelit yang sudah ada. Buah ini juga secara umum mengandung pektin yang dapat menarik air dari usus menuju tinja, sehingga memperparah sembelit.
Beberapa ahli berpendapat bahwa makan terlalu banyak telur dapat menyebabkan sembelit. Hal ini diduga karena kandungan protein yang tinggi dan serat yang rendah. Namun, peneliti lain juga percaya bahwa telur sebenarnya dapat membantu mengatasi sembelit karena mengandung protein yang dapat dicerna.
Keluhan sembelit karena makan telur umumnya dialami ibu hamil yang alergi makanan ini. Alergi menyebabkan seseorang kesulitan untuk mencernanya dengan baik, sehingga mengalami sembelit yang bisa menjadi kronis.
Kafein merupakan stimulan yang dapat membuat seseorang buang air besar lebih banyak atau mengalami diare. Jika Bunda mengalami dehidrasi, konsumsi kafein dapat memperburuk sembelit.
"Minuman berkafein seperti kopi justru bisa membuat tubuh dehidrasi. Dehidrasi dapat menyebabkan sembelit atau memperburuk keadaan," ungkap Burakoff.
ACOG menyarankan ibu hamil tidak mengonsumsi lebih dari 200 miligram (mg) kafein per hari. Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan batasan jumlah kafein yang bisa dikonsumsi Bunda hamil, yakni tidak lebih dari 300 miligram per hari. Selain menyebabkan sembelit, minum kopi saat hamil juga bisa membuat Bunda kesulitan tidur.
Konsumsi nasi putih terlalu sering juga bisa menyebabkan sembelit karena kandungan serat dan nutrisinya sudah dihilangkan. Bunda dapat mengonsumsi beras merah untuk menggantikan nasi putih.
Beras merah dapat mencegah dan meringankan sembelit karena kandungan serat dan nutrisinya belum dihilangkan. Selain itu, berat merah juga merupakan sumber biji-bijian yang baik. Dalam satu cangkir berat merah setidaknya mengandung sekitar 3,5 serat dan 5 gram protein yang dibutuhkan selama hamil.
Demikian 10 makanan yang bisa menyebabkan sembelit pada ibu hamil. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
(ank/ank)