HaiBunda

KEHAMILAN

7 Dampak Sering Mengeluarkan Sperma bagi Tubuh Pria, Beri Tahu Ayah Bun

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 24 Jun 2024 21:45 WIB
7 Dampak Sering Mengeluarkan Sperma bagi Tubuh, Waspada Beri Tahu Ayah Bun/Foto: Getty Images/iStockphoto/yasinemir
Jakarta -

Tak sedikit yang percaya jika pria sering mengeluarkan sperma, akan berdampak negatif pada tubuhnya. Padahal beberapa penelitian menunjukkan adanya manfaat mengeluarkan sperma lho. Yuk ketahui apakah ada dampak sering mengeluarkan sperma bagi tubuh pria.

Dr. Somendra Shukla, Spesialis Infertilitas mengatakan bahwa sebuah penelitian menemukan pria yang lebih sering masturbasi memiliki kadar testosteron yang lebih tinggi dibandingkan pria yang tidak terlalu sering melakukan ini.

"Studi lain menemukan bahwa pria yang  lebih sering ejakulasi memiliki tingkat hormon pertumbuhan yang lebih tinggi, yang merupakan pahlawan dalam pertumbuhan dan perbaikan otot," kaya Shukla dilansir dari IndiaIVF.


7 Dampak negatif sering mengeluarkan sperma bagi tubuh

Sebenarnya tidak ada batasan frekuensi pria mengeluarkan sperma. Sebagian pria mengeluarkan sperma sehabis berimajinasi atau melakukan hubungan intim sebanyak 1-2 kali per minggu, tetapi ada juga yang mengeluarkan sperma setiap hari. Apa ada efek samping mengeluarkan sperma bagi tubuh?

Kendati begitu, masturbasi setiap hari bukan tanpa risiko. Risikonya pun beragam. Sebab, masturbasi merupakan aktivitas yang memiliki dampak fisik dan psikologis.

Berikut tujuh efek samping dari mengeluarkan sperma setiap hari.

1. Energi berkurang

Aktivitas seksual baik itu hubungan intim maupun masturbasi cenderung membakar kalori dalam jumlah banyak. Ini artinya aktivitas yang mengeluarkan sperma akan memakan energi. Apabila hal tersebut dilakukan setiap hari maka energi sudah pasti berkurang setiap hari.

2. Penis bengkak

Rangsangan terhadap penis saat hubungan intim dapat membuatnya membesar dan menegang. Ini akan terus terjadi sampai mengeluarkan sperma. Artinya, penis mendapatkan tekanan yang besar sehingga berpotensi bengkok.

Ketika masturbasi dilakukan setiap hari, bukan tidak mungkin penis pun akan bengkak setiap hari.

3. Kualitas sperma berkurang

Efek mengeluarkan sperma setiap hari lainnya adalah dapat memengaruhi kualitas sperma. Ketika sperma terus dikeluarkan, maka kepadatan atau kekentalan, volume, dan produksi air mani mungkin jadi berkurang.

Dengan masa produksi yang lebih singkat karena dikeluarkan setiap hari, maka kualitas sperma jadi berkurang.

4. Durasi seks

Durasi seks juga dapat terpengaruhi dengan mengeluarkan sperma setiap hari. Masturbasi setiap hari akan mempengaruhi sensitivitas penis ketika menerima rangsangan. Apabila Ayah terlalu sering terangsang, penis jadi mudah masturbasi. Alhasil, durasi seks jadi lebih singkat dari biasanya.

5. Sering mimpi basah 

Mengutip Healthwire, terkadang masturbasi berlebihan dapat membuat pria lebih sering mengalami mimpi basah dari biasanya. Sebenarnya, ketika pria ejakulasi tidak harus selalu mengeluarkan spermanya. Sebaiknya, atur frekuensi mengeluarkan sperma.

6. Ketagihan

Pria bisa ketagihan karena terlalu sering mengeluarkan sperma. Aktivitas seks, khususnya masturbasi dapat membuat tubuh memproduksi hormon dopamin atau hormon kebahagiaan. Apabila merasa puas maka muncul perasaan ingin mengulangnya lagi dan lagi hingga akhirnya ketagihan.

7. Jadi hiper-agresif

Masturbasi berlebihan dapat mempengaruhi perilaku seksual seseorang menjadi hiper-agresif. Hal ini tidak menyebabkan kepuasan seksual yang buruk ketika pria melakukannya dengan pasangan.

Kondisi ini dapat berdampak buruk ketika pria tak mempunyai pasangan tapi ingin terus melakukan hubungan seksual. Dampaknya, pria bisa saja mencari pelampisan di luar, baik secara legal dan ilegal.

5 Tips Membuat Sperma Lebih Sehat untuk Lancarkan Program Hamil/ Foto: haibunda.com/Mia Kurnia Sari

5 Dampak positif mengeluarkan sperma bagi tubuh

Selain memberikan efek samping, mengeluarkan sperma setiap hari dapat bermanfaat untuk pria. Berikut beberapa dampak positif sering mengeluarkan sperma dari berbagai sumber.

1. Menurunkan risiko kanker prostat

Mengutip She Knows, sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of American Medical Association pada 2004 lalu menemukan kaitan antara frekuensi ejakulasi yang tinggi dengan penurunan risiko kanker prostat. 

Ayah yang sering mengeluarkan sperma bisa menurunkan risiko kanker prostat. 

2. Kualitas sperma semakin baik

Ulasan yang terbit pada 2017 lalu di Journal of Assisted Reproduction and Genetics mengatakan, semakin sering sperma dikeluarkan maka kualitas sperma bisa membaik seiring waktu. Namun, mengutip Health, pendapat ini memang tidak disetujui beberapa ahli. Studi di atas juga membutuhkan penelitian lebih lanjut.

3. Meningkatkan kualitas tidur

Sebanyak 700 pria mengaku tidurnya lebih nyenyak setelah berhubungan seks dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers tahun 2019.

Setelah orgasme, tubuh melepaskan oksitosin, hormon yang menurunkan stres. Orgasme juga bisa memblokir kortisol, hormon penyebab stres.

4. Meningkatkan kekebalan tubuh

Berhubungan seks setidaknya sekali seminggu dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

5. Pereda nyeri

Ejakulasi mungkin menawarkan pereda nyeri untuk nyeri kronis dan nyeri yang terkait dengan beberapa kondisi.

Apakah berbahaya ejakulasi setiap hari?

Frekuensi ideal ejakulasi masih menjadi perdebatan. Tetapi sebagian besar bergantung pada preferensi dan tujuan individu. 

Matt Coward, Ahli urologi bersertifikat menjelaskan penelitian tentang frekuensi ejakulasi masih terbatas sehingga tidak ada panduan khusus tentang seberapa sering seseorang harus ejakulasi.

"Kebanyakan pria mengalami ejakulasi saat mengalami orgasme, meski ada juga yang bisa mengalami orgasme tanpa ejakulasi," kata Coward dilansir Medical News Today.

Ejakulasi juga tidak selalu bergantung pada pasangan seks atau masturbasi. Banyak faktor yang dapat menentukan seberapa sering seseorang mengalami ejakulasi.

Frekuensi rata-rata ejakulasi dapat bervariasi menurut banyak faktor, termasuk:

  • Usia
  • Kesehatan
  • Status hubungan

Menurut sebuah studi tahun 2017, hubungan seks dengan pasangan – dan ejakulasi yang biasanya menyertainya – paling sering terjadi pada pria berusia 25–29 tahun, dengan 68,9% melaporkan melakukan hubungan seks melalui vagina selama sebulan terakhir.

Lantas, jika pria sering ejakulasi berbahayakah? Coward bilang, belum ada bukti seberapa sering pria mengeluarkan sperma dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Mungkin ada beberapa manfaat kesehatan dari seks dan seringnya ejakulasi. Namun seberapa sering pria mengalami ejakulasi berbeda untuk setiap orang.

Menurut artikel tahun 2021, tidak ada bukti bahwa seringnya masturbasi, yang dapat menyebabkan ejakulasi, berbahaya. 

Namun, sebuah studi tahun 2015 menemukan bahwa pria yang berejakulasi setiap hari selama 14 hari mengalami sedikit penurunan jumlah sperma dalam ejakulasinya. Meski demikian, penurunan tersebut tidak menyebabkan jumlah sperma turun di bawah ambang batas biasanya. 

"Selain itu, seringnya ejakulasi tidak memengaruhi ukuran kesehatan sperma lainnya, seperti motilitas dan morfologi sperma," jelas Coward.

Hubungan ejakulasi dengan risiko kanker

Menurut sebuah penelitian tahun 2016 yang dilakukan selama hampir 2 dekade menemukan bahwa orang yang sering ejakulasi mungkin memiliki risiko lebih rendah terkena kanker prostat.  Para peneliti menemukan bahwa pria berusia 40-49 tahun yang lebih sering ejakulasi berisiko lebih rendah terkena kanker prostat. 

Pria yang memiliki risiko terendah mengalami ejakulasi setidaknya 21 kali per bulan.

Penelitian tersebut tidak membuktikan bahwa ejakulasi dapat mencegah kanker pada pria muda. Para peneliti juga masih belum yakin apakah seringnya ejakulasi dapat melawan kanker prostat atau kanker lainnya pada pria di bawah 40 tahun.

Adakah waktu ideal untuk mengeluarkan sperma?

Menurut ulasan di Journal of Andrology tahun 2013, tubuh pria membutuhkan waktu sekitar 74 hari untuk menghasilkan sel sperma yang baru. Tapi, waktu ini dapat bervariasi pada setiap orang.

"Seorang pria rata-rata menghasilkan sekitar 73 juta sel sperma per mililiter saat ejakulasi. Setelah seseorang melepaskan spermanya, mereka dapat hidup di vagina wanita hingga 5 hari," kata Perawat Rachel Nall, MSN, CRNA.

Saat ingin memulai program hamil, sangat disarankan untuk berhubungan seks mendekati masa subur atau ovulasi. Selain itu, penting juga untuk diketahui bahwa penelitian menunjukkan bahwa sperma memiliki kualitas yang lebih baik jika dikumpulkan setelah 2-3 hari periode pantang.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Tips Menjaga Kualitas Sperma, Peluang Hamil Bisa Meningkat

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Pasangan Artis Hobi Main Padel Bareng, Mahalini hingga Alyssa Soebandono

Mom's Life Annisa Karnesyia

Hanya Hari Ini, Belanja Super Hemat di Transmart! Diskon 50%+20%

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Randu Gede

Sandal dan Sneakers Anak hingga Dewasa Diskon 50% + 30% di Transmart Full Day Sale

Mom's Life Pritadanes

5 Potret Before After Artis Sukses Turunkan Berat Badan, Aurel hingga Mahalini

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Sekali Berhubungan Intim Bisa Langsung Hamil?

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Tidur Kurang dari 7 Jam saat Hamil Berisiko Lahirkan Anak dengan Masalah Kognitif dan Perilaku

5 Pasangan Artis Hobi Main Padel Bareng, Mahalini hingga Alyssa Soebandono

Sandal dan Sneakers Anak hingga Dewasa Diskon 50% + 30% di Transmart Full Day Sale

Hanya Hari Ini, Belanja Super Hemat di Transmart! Diskon 50%+20%

15 Film dan Drama Korea Kim Young Kwang Terbaik Rating Tertinggi, Terbaru Trigger

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK