Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bakal Hadir Alat KB untuk Pria Berbentuk Gel, Cukup Dioles di Punggung

Alysa Audriani   |   HaiBunda

Selasa, 11 Jun 2024 22:20 WIB

Push dispenser liquid facial fluid gel squeezed out to hand. Cosmetologist pours clear cleansing moisturizing hyaluronic serum acid. Cosmetic concept.
Bakal Hadir Alat KB untuk Pria Berbentuk Gel, Cukup Dioles di Punggung /Foto: Getty Images/iStockphoto/Alina Valetka
Daftar Isi
Jakarta -

Bagi para pasangan suami istri yang tak ingin menambah anak, biasanya mereka akan cenderung menggunakan alat kontrasepsi. Seperti yang telah Bunda ketahui, alat kontrasepsi tersebut berfungsi untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Sebenarnya, alat kontrasepsi tersebut dapat digunakan baik pada Bunda maupun Ayah. Namun, sering kali terjadi kasus Bunda yang mengalah untuk melakukan kontrasepsi tersebut.

Alat kontrasepsi itu sendiri juga terbagi lagi jenisnya lho. Terdapat alat kontrasepsi yang bekerja secara sementara dan terdapat juga yang bersifat permanen. Bagi Ayah sendiri, prosedur kontrasepsi yang dapat dilakukan adalah prosedur vasektomi.

Namun, apakah Bunda dan Ayah tahu? Sebentar lagi akan hadir lho alat kontrasepsi bagi laki-laki dalam bentuk gel. Yuk, simak terus untuk mengetahui informasinya lebih lanjut. 

Mengenal alat KB berbentuk gel

Alat kontrasepsi terbaru yang dapat digunakan oleh para Ayah ini muncul dalam bentuk gel. Bila ingin menggunakannya, Ayah cukup perlu mengoleskan gel hormonal tersebut ke area punggung sebanyak satu kali setiap harinya. Seiring berjalannya waktu, gel tersebut seharusnya dapat menghambat produksi sperma di testis.  

Alat kontrasepsi berbentuk gel ini pertama kali dikembangkan oleh National Institutes of Health dan Population Council. Di dalam gel tersebut, terdapat hormon buatan yang disebut juga dengan nestorone.

Hormon nestorone tersebut merupakan gabungan dari hormon progestin dan testosteron yang terdapat pada setiap laki-laki. Melansir dari NBC News,  hormon nestorone ini juga sudah digunakan dalam alat kontrasepsi cincin vagina. 

Mungkin, Ayah yang tertarik dengan gel ini dapat merasa cemas atau khawatir. Sebab, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya hormon nestorone tersebut akan menghambat produksi testosteron serta perkembangan sperma di dalam testis. Tak hanya itu, testosteron pun memiliki berbagai manfaat bagi tubuh. Misalnya seperti memelihara otot dan libido dalam tubuh. 

Akan tetapi, tak usah cemas ya. Sebab, hormon yang tedapat di dalam gel tersebut sudah menggantikan jumlah hormon progesteron yang cukup banyak. Sehingga, Ayah dapat tetap terjaga kesehatannya dan libido juga tidak akan terpengaruh.  

Perlu Bunda dan Ayah ketahui bahwa jumlah sperma yang normal pada umumnya mulai dari angka 15 hingga 200 juta per mililiter air mani. Bila jumlah sperma kurang dari 1 juta per mililiter, maka jumlah tersebut sudah cukup rendah untuk mencegah kehamilan. 

Dalam uji klinis yang dilakukan oleh para peneliti, sebanyak 86 persen laki-laki mencapai jumlah sperma yang rendah setelah 15 minggu menggunakan gel. Bagi beberapa orang, gel yang satu ini dapat bekerja lebih cepat lho. Alat kontrasepsi yang satu ini bahkan mampu menekan produksi sperma dalam waktu empat hingga delapan minggu.

“Kami sangat gembira dengan hasilnya. Kombinasi ini tampaknya memberikan penekanan yang lebih baik dan lebih cepat dari yang kami perkirakan,” ujar Diana Blithe, kepala cabang NIH’s National Institute of Child Health and Human Development, dikutip dari CNN.

Telah lama melalui uji coba 

Tahukah Bunda? Ternyata, gel kontrasepsi ini sudah melalui berbagai uji coba sejak tahun 2005 lho. Setelah para peneliti sudah mencoba berkali-kali merumuskan dan menyempurnakan dosis dan konsentrasi gel tersebut, mereka kali ini sudah yakin atas hasil penelitiannya. 

Alat kontrasepsi yang sebelumnya terbatas bagi laki-laki seperti kondom atau prosedur vasektomi, kini dapat memiliki alternatif baru berupa gel hormonal. Menurut para peneliti, penelitian yang memakan waktu hingga puluhan tahun tersebut bukanlah karena tidak terdapat potensi. 

Akan tetapi, para peneliti mengaku belum tersedia dana atau investasi finansial yang cukup untuk menyelesaikan uji coba lanjutan yang mahal tersebut pada manusia. 

“Kami telah mendorong penggunaan kontrasepsi hormonal pria selama 50 tahun, namun dana yang tersedia tidak cukup untuk mendorong uji coba fase 3 yang sangat besar,” jelas Daniel Johnston, kepala National Institute of Child Health and Human Cabang Penelitian Kontrasepsi.

Jika alat kontrasepsi tersebut pada akhirnya mendapat persetujuan dari The United States Food and Drug Administration (FDA), Daniel Johnston percaya bahwa perusahaan farmasi dan investor industri nantinya dapat memberikan lebih banyak sumber daya untuk alat kontrasepsi atau produk lainnya.

Belum terbukti miliki efek samping 

Salah satu hal yang mungkin dapat menjadi kekhawatiran Ayah saat menggunakan alat kontrasepsi ini adalah efek samping setelah penggunaannya. Akan tetapi, para peneliti yang melakukan uji coba tersebut mengatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya efek samping seperti perubahan suasana hati atau timbul rasa depresi pada laki-laki. 

“Dapat saya katakan bahwa hanya terdapat sedikit orang yang mengalami perubahan suasana hati yang tidak mereka sukai, namun itu adalah jumlah yang relatif kecil. Dan kami sebenarnya terkejut dengan betapa sedikitnya jumlah tersebut,” tutur Diana Blithe.

Lebih lanjut, Blithe mengatakan hal itu terjadi karena hormon-hormon tersebut diserap pada tingkat kecepatan yang berbeda-beda saat disuntikkan.

Dengan bentuk gel, konsentrasi hormon tampaknya menumpuk di kulit dan membentuk cadangan yang melepaskan hormon secara lebih lambat.

Itulah informasi terkait alat kontrasepsi bagi Ayah yang sebentar lagi akan hadir dalam bentuk gel. Semoga informasinya bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda