ZAHARA ARRAHMA | HaiBunda
Jumat, 12 Jul 2024 21:15 WIBKehamilan terjadi bila sperma berhasil masuk dan membuahi sel telur. Selanjutnya, dalam rentang waktu 24 jam pasca pembuahan terjadi, sel telur akan berkembang menjadi zigot hingga embrio. Nah, dari kejadian itulah Bunda dipastikan sedang mengandung janin.
Namun, tidak semua proses hubungan intim berhasil membuat sperma masuk ke dalam rahim. Ada kalanya sperma tidak masuk ke dalam rahim dan membuat kehamilan tertunda.
Lantas, apa saja ciri-ciri yang menandakan sperma berhasil atau tidak masuk ke rahim? Bagaimana cara tepat untuk memastikannya, ya? Simak selengkapnya di bawah ini, Bunda.
Sperma adalah sel reproduksi pria yang diproduksi pada organ testis. Sel ini berukuran mikroskopis yang keluar bersama dengan cairan air mani.
Melansir dari laman WebMD, sperma merupakan sel yang membawa materi genetik ketika membuahi sel telur. Sperma terbagi menjadi tiga bagian, yakni kepala sebagai materi genetik, tengah yang memasok energi, dan ekor yang menyokong sperma menuju sel telur.
Proses pembentukan sperma disebut dengan istilah spermatogenesis. Proses ini terjadi di dalam testis dengan cara membentuk dan mematangkan sperma.
Spermatogenesis berpengaruh dalam menentukan kualitas sperma dalam keberhasilan membuahi sel telur. Tak hanya waktu berhubungan intim, kesuburan sperma juga menjadi faktor penting atas keberhasilan Bunda hamil.
Menurut Imprimis IVF, Bunda tidak akan merasakan apapun saat sperma berhasil masuk dan membuahi sel telur. Hal ini karena ukuran sperma yang sangat kecil. Bunda tidak dapat merasakannya bergerak di dalam saluran reproduksi.
Untuk memastikan sperma sudah masuk ke dalam rahim memang cukup sulit bila tidak melibatkan praktik medis. Namun, ada beberapa tanda yang mungkin mengindikasikan kemungkinan tersebut.
Banyak dari perempuan akan mengalami kram atau perdarahan ringan selama 5-6 hari setelah pembuahan terjadi. Selain itu, gejala fisik seperti nyeri di perut bagian bawah juga bisa menandakan bahwa sperma sudah masuk ke dalam rahim.
Jika ejakulasi terjadi di dalam vagina saat berhubungan intim tanpa kondom, kemungkinan besar sperma masuk ke dalam rahim. Terlebih lagi bila Bunda dan Ayah melakukan hubungan seksual di masa subur.
Untuk memastikan kemungkinan tersebut, Bunda bisa melakukan pemindaian ultrasonografi atau USG. Pemeriksaan ini akan mengecek folikel di dalam ovarium sudah pecah atau belum dari aktivitas pembuahan.
Dilansir Motherhood IVF, berikut beberapa ciri-ciri yang dirasakan Bunda bila sperma berhasil masuk ke dalam rahim.
Sperma yang masuk ke dalam rahim akan memengaruhi jumlah dan tekstur lendir serviks. Lendir serviks sendiri adalah cairan yang dihasilkan oleh kelenjar rahim untuk menandakan masa subur wanita.
Di awal masa kehamilan, produksi lendir ini akan mengalami kenaikan. Selain itu, tekstur lendir serviks akan menjadi lebih encer atau berair.
Kram atau nyeri di bagian bawah perut adalah ciri yang umum terjadi bila di masa awal kehamilan. Kondisi ini terjadi karena peningkatan aliran darah dan adaptasi tubuh terhadap eksistensi janin.
Spotting atau flek terjadi karena embrio yang terbentuk dan menempel di dinding rahim. Ciri-ciri ini terjadi sekitar di minggu ke-4 pasca pembuahan.
Pembuahan sel telur oleh sperma juga akan menyebabkan payudara Bunda terasa membengkak dan nyeri. Selain tampak membesar, payudara juga akan menjadi lunak dan begitu sensitif.
“Payudara akan membesar dan mengencang sebab adanya peningkatan hormon dan pelebaran pembuluh darah. Perubahan ini terjadi untuk mempersiapkan aliran nutrisi ketika menyusui nanti,” ujar dr. Suririnah dalam Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan.
Mual muntah atau morning sickness adalah gejala yang paling sering dirasakan bila sperma berhasil membuahi rahim. Gejala ini juga disebut sebagai tanda awal kehamilan yang paling dikeluhi.
Hormon estrogen dalam tubuh Bunda akan meningkat ketika pembuahan berhasil terjadi. Peningkatan hormon ini akan membuat indra penciuman menjadi lebih sensitif.
Penciuman yang sensitif ini memicu hidung Bunda menjadi lebih peka terhadap bau-bau di sekitarnya. Oleh sebab itu, bumil menjadi sering mengalami morning sickness.
Tubuh Bunda biasanya akan menjadi lemas dan mudah lelah setelah sperma berhasil membuahi sel telur. Kondisi tubuh ini akan bertahan setidaknya di 12 minggu pertama pembuahan. Ini dikarenakan banyaknya energi yang terbuang ketika tubuh menyalurkan nutrisi ke janin.
Terlambat menstruasi adalah salah satu tanda awal kehamilan. Hal inilah yang mengindikasikan sperma berhasil masuk dan membuahi sel telur.
Masa subur terjadi di sekitar 2-5 hari sebelum ovulasi. Di waktu itulah, sel telur dilepaskan ovarium dan perlu dibuahi dalam waktu 12-24 jam. Jika hubungan intim dilakukan pada masa subur Bunda, kemungkinan besar sperma telah masuk ke dalam rahim.
Perjalanan sperma menuju sel telur bukanlah sesuatu yang instan, Bunda. Sel reproduksi ini perlu melintasi saluran tuba hingga bisa bertemu dan membuahi sel telur dalam rahim.
Nah, ketika sperma berhasil membuahi sel telur akan ada beberapa tanda yang mengindikasikannya. Berikut empat gejala yang sering terjadi di awal kehamilan:
Medical News Today menyebutkan di awal masa pembuahan atau ovulasi, perempuan akan mengalami kram dan pendarahan implantasi. Kram implantasi dapat terjadi selama 5-6 hari setelah sperma membuahi sel telur.
Mood swing atau perubahan suasana hati adalah tanda awal kehamilan yang jarang disadari. Tanda satu ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti perubahan hormon kehamilan dan tekanan emosional pasca morning sickness.
Gejala lainnya yang terjadi di masa awal kehamilan adalah payudara yang terasa nyeri. Kondisi ini biasanya berlangsung selama 1-2 minggu setelah sperma berhasil masuk dan membuahi sel telur.
Tanda awal kehamilan lainnya yang mudah diketahui adalah terlambat haid. Gejala ini terjadi sekitar 15 hari masa ovulasi. Di beberapa kasus, ciri-ciri ini bisa terjadi lebih cepat, yakni di hari kelima masa ovulasi.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk memaksimalkan hasil program kehamilan. Salah satunya adalah dengan memperhatikan penanggalan masa subur.
Untuk meningkatkan peluang pembuahan sel telur, hubungan seksual perlu dilakukan selama masa subur. Bunda dan Ayah bisa memanfaatkan berbagai aplikasi yang membantu mengetahui kalender menstruasi dan ovulasi.
Selain itu, kualitas sperma juga berperan besar atau keberhasilan kehamilan. Terapkan gaya hidup sehat untuk memastikan sperma tetap berkualitas tinggi untuk membuahi sel telur.
Mulailah kebiasaan mengonsumsi makanan kaya protein dan asam folat. Nutrisi tersebut akan menambah jumlah dan menjaga kualitas sperma.
Nah, itulah penjelasan seputar ciri-ciri sperma yang berhasil dan tidak masuk ke rahim. Semoga informasi ini dapat membantu Bunda dan Ayah yang sedang dalam program kehamilan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)