Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Adakah Ciri-ciri Sperma yang Berhasil Lakukan Pembuahan? Simak Faktanya

Melly Febrida   |   HaiBunda

Jumat, 13 Dec 2024 19:40 WIB

Frustrated young woman suffering from the headache while sitting on the sofa at home with an expression of being unwell, with eyes closed.
Adakah Ciri-ciri Sperma yang Berhasil Lakukan Pembuahan? Simak Faktanya/Foto: Getty Images/PixelsEffect
Daftar Isi

Pasangan suami istri (pasutri) yang menjalani program hamil mungkin ingin tahu, adakah ciri-ciri sperma berhasil membuahi? Pembuahan terjadi ketika sperma berhasil menembus dinding telur. Namun, apakah perempuan dapat merasakan tanda-tandanya? Yuk, simak faktanya Bunda.

Sebenarnya, perjalanan sperma berhasil masuk ke tubuh perempuan serta berpotensi membuahi sel telur itu merupakan proses yang rumit. Ada banyak faktor yang terlibat di dalamnya. 

Ciri-ciri sperma berhasil membuahi atau ovulasi

Dilansir laman MotherhoodIVF, mengetahui apakah sperma telah masuk ke tubuh dapat sulit dipastikan tanpa tes medis. Namun, jika ejakulasi terjadi di dalam vagina selama hubungan seks tanpa kondom, ada kemungkinan sperma telah masuk ke dalam tubuh. 

"Hal ini terutama berlaku jika hubungan seksual terjadi selama masa subur perempuan, yaitu beberapa hari sebelum dan sesudah ovulasi," kata Dr. Priyanka Reddy, Konsultan Spesialis Infertilitas.

Dan setelah hubungan intim, tubuh perempuan tidak langsung memberikan sinyal keberhasilan pembuahan. Namun, Bunda dapat melihat dari ciri-ciri berikut ini yang menandakan sperma berhasil membuahi.

  1. Waktu hubungan seksual: Jika hubungan seksual terjadi selama masa subur perempuan, ada kemungkinan lebih tinggi bahwa sperma telah masuk ke dalam tubuh.
  2. Perubahan lendir serviks: Beberapa perempuan memperhatikan perubahan pada lendir serviks setelah ovulasi, yang bisa menjadi tanda bahwa sperma masuk ke dalam tubuh.
  3. Kram atau bercak ringan: Beberapa perempuan mengalami kram ringan (Mittelschmerz) atau bercak ringan setelah ovulasi, yang bisa menjadi tanda implantasi.
  4. Payudara nyeri: Beberapa perempuan mengalami nyeri di payudara setelah ovulasi, yang bisa menjadi tanda awal kehamilan atau berhasilnya pembuahan.
  5. Mual atau muntah: Beberapa perempuan mengalami mual atau muntah, yang bisa menjadi tanda awal kehamilan.
  6. Peningkatan indra penciuman: Beberapa perempuan melaporkan peningkatan indra penciuman, yang bisa menjadi tanda awal kehamilan.
  7. Kelelahan: Beberapa perempuan melaporkan merasa lebih lelah dari biasanya, yang bisa menjadi tanda awal kehamilan. 
  8. Haid terlambat: Jika Bunda terlambat haid, itu bisa jadi pertanda kehamilan, yang menunjukkan bahwa sperma telah masuk ke tubuh dan membuahi sel telur

Tips cepat hamil yang bisa dilakukan dengan pasangan

Ada beberapa tips cepat agar Bunda hamil yang bisa dilakukan dengan pasangan.

  1. Ketahui masa subur: Pasutri dapat melakukan hubungan seksual selama masa subur perempuan. Ini menjadi salah satu cara terbaik untuk meningkatkan peluang pembuahan.
  2. Lacak siklus bulanan: Untuk menentukan masa subur, seseorang dapat menggunakan alat seperti kalkulator periode yang membantu melacak siklus bulanan. 
  3. Perbaiki pola hidup: pasutri dapat menjaga gaya hidup sehat untuk memastikan sperma berkualitas tinggi.
  4. Rutin berhubungan intim: Pasutri dapat melakukan hubungan intim setiap dua hari sekali selama masa subur. Cara ini dapat meningkatkan peluang kehamilan.
  5. Posisi hubungan intim. Pilihlah posisi yang mendukung penetrasi lebih dalam. Ini dipercaya membantu sperma mencapai sel telur lebih cepat.

Kapan waktu terbaik memulai program hamil?

Pasutri yang memulai program kehamilan perlu mempersiapkan diri baik secara fisik, mental, maupun finansial. Sebenarnya, kapan waktu terbaik untuk memulai program kehamilan? Berikut beberapa hal yang perlu pasutri perhatikan dikutip dari berbagai sumber:

1. Usia perempuan

Usia juga berperan dalam meningkatkan peluang kehamilan. Semakin bertambah usia perempuan maka tingkat kesuburannya pun semakin menurut. Terutama setelah usia 35 tahun.

Nivin C. S. Todd, MD, Dokter Spesialis Kebidanan dan Ginekologi mengatakan, sejak 1990-an, angka kelahiran pada kelompok usia 40-44 tahun meningkat. Namun, untuk program hamil di usia 40 tahun penting untuk mempertimbangkan risiko dan manfaatnya.

"Setiap orang harus membuat janji temu sebelum mencoba hamil, tapi ini sangat penting terutama jika Anda berusia 40 tahun ke atas," kata Todd dilansir dari WebMD.

Todd bilang, pada usia 20-an dan 30-an satu dari 4 perempuan akan hamil dalam satu siklus menstruasi. Namun, pada usia 40 tahun, hanya 1 dari setiap 10 orang yang hamil dalam satu siklus menstruasi. 

2. Riwayat kesehatan

Pasutri perlu berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika hendak program hamil. Apalagi jika salah satu dari pasangan memiliki riwayat gangguan kesehatan atau masalah reproduksi.

3. Kondisi mental dan finansial

Dalam program kehamilan pasutri perlu memperhatikan kondisi finansial dan mental. Ini karena kehamilan membutuhkan banyak dukungan demi kebutuhan ibu dan anak.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda