
kehamilan
5 Fakta Seputar Jahitan Caesar ERACS, Bunda Perlu Tahu
HaiBunda
Jumat, 19 Jul 2024 14:45 WIB

Daftar Isi
Operasi persalinan caesar dengan metode enhanced recovery after cesarean surgery (ERACS) kini semakin populer, Bunda. Metode ERACS ini menawarkan berbagai kelebihan, salah satunya mempersingkat waktu pemulihan pasca melahirkan. Nah, Bunda juga perlu tahu beberapa fakta seputar jahitan caesar ERACS.
ERACS ini sebenarnya merupakan metode operasi persalinan caesar yang pengerjaannya tak jauh berbeda dengan caesar biasa. Namun, ada beberapa hal yang membedakan keduanya, terutama dalam prosedurnya.Â
Operasi caesar dikenal dapat menimbulkan risiko komplikasi persalinan, seperti nyeri, infeksi luka atau trombosis vena dalam. Sedangkan ERACS dikenal menggunakan prinsip pemulihan yang lebih cepat dan minim rasa nyeri.
Fakta jahitan caesar ERACS
Metode ERACS merupakan pengembangan dari metode ERAS, yang digunakan untuk mempersingkat perawatan setelah operasi bedah. Metode ERAS (enhanced recovery after surgery) pertama kali dilakukan pada operasi organ pencernaan, yaitu usus besar.Â
Pada 2018, para dokter di Amerika melakukan pengembangan ERAS menjadi metode dalam membantu proses persalinan caesar. Metode ERACS mulai diterapkan di Indonesia sejak 2019. Beberapa rumah sakit sudah mulai menawarkan metode persalinan caesar ERACS.
Berikut beberapa fakta seputar jahitan operasi ERACS dari berbagai sumber:
1. Pemulihan lebih cepat
Metode ERACS dirancang mempercepat proses pemulihan pasca operasi caesar. Ada berbagai langkah dalam metode ini, dari pra-operasi hingga pasca-operasi yang bertujuan mengurangi nyeri, mempercepat pemulihan, dan memperpendek waktu rawat inap di rumah sakit.
2. Mengurangi penggunaan opioid
Salah satu tujuan metode ERACS yakni mengurangi ketergantungan dalam penggunaan opioid dalam manajemen nyeri pasca operasi. Penggunaan opioid sering kali memiliki efek samping yang tidak diinginkan seperti mual, muntah, dan konstipasi.
Sementara dalam metode ERACS, dokter menggunakan kombinasi obat non-opioid dan teknik anestesi regional untuk mengelola nyeri, yang terbukti efektif dan lebih aman.
3. Cepat bergerak
Bunda yang menjalani prosedur persalinan caesar ERACS dianjurkan bergerak sesegera mungkin setelah efek anastesi hilang. Cara ini membantu mengurangi risiko komplikasi seperti trombosis vena dalam (DVT) dan mempercepat pemulihan fungsi gastrointestinal.
4. Menggunakan teknik jahit modern
Teknik jahit yang digunakan dalam ERACS itu lebih canggih. Dokter bedah menggunakan jahitan yang dapat diserap dan teknik penjahitan yang meminimalkan trauma pada jaringan sekitar.
5. Pentingnya makanan bernutrisi
Untuk pemulihan, ERACS menekankan pentingnya nutrisi yang optimal. Sebelum operasi, Bunda diberikan minuman berkarbohidrat untuk mencegah hipoglikemia dan mengurangi rasa lapar pasca operasi.
Setelah operasi, Bunda dianjurkan segera mulai makan dan minum sesuai toleransi. Ini dapat membantu lebih cepat mengembalikan fungsi normal sistem pencernaan serta menyediakan energi untuk penyembuhan.Â
![]() |
Ciri jahitan caesar yang bagus
Pada umumnya, operasi caesar akan meninggalkan bekas luka setelah sayatan sembuh. Kabar baiknya, bekas luka operasi caesar biasanya kecil dan di bawah garis bikini. Bunda kemungkinan hanya memiliki garis pudar yang hampir tidak terlihat.
Dr. Debra Rose Wilson, seorang profesor, peneliti, dan praktisi kesehatan holistik mengatakan bahwa ada beberapa jenis sayatan, jenis penutupan, cara mendukung penyembuhan, dan meminimalkan jaringan parut.
"Penting untuk diketahui bahwa operasi caesar bukan hanya satu sayatan atau potongan, melainkan dua. Dokter bedah akan membuat sayatan perut, dan kemudian sayatan rahim untuk mengeluarkan bayi. Kedua sayatan sekitar 4 hingga 6 inci — cukup besar untuk kepala dan tubuh bayi Anda agar bisa masuk," jelas Wilson dikutip dari Healthline.
Namun, seperti apa ciri jahitan caesar yang bagus? Â Dokter akan membuat jahitan untuk menutup rahim dan perut Bunda. Jahitan dissolvable stitch menjadi alternatif untuk menjahit luka di rahim hingga tertutup. Jahitan tersebut terbuat dari bahan yang mudah terurai oleh tubuh sehingga akan larut secara bertahap saat sayatan sembuh.
Berikut ciri jahitan caesar yang bagus:
- Jahitan tertutup rapat: jahitan yang bagus itu terlihat rapat tanpa celah di antara tepi luka, Bunda. Jahitan yang tertutup rapat menunjukkan luka dijaht dengan benar sehingga jaringan dapat menyatu.
Tidak terinfeksi: Jahitan yang bagus itu tidak menunjukkan tanda infeksi seperti kulit yang kemerahan berlebihan, bengkak, atau muncul nanah di sekitar area jahitan. Jahitan juga bisa terasa panas atau nyeri berlebihan jika terinfeksi.
Tidak ada rasa nyeri yang berlebihan: Waspada jika Bunda merasakan rasa nyeri yang berlebihan karena ini bisa menjadi tanda adanya masalah. Rasa nyeri yang ringan pada bekas operasi itu wajar, tapi biasanya tidak menimbulkan rasa nyeri yang parah.
Kulit terasa tertarik: Jahitan yang bagus jika tak membuat kulit terasa tertarik. Seharunya kulit tetap fleksibel dan tak ada tekanan pada bekas jahitan.
Bentuk bekas luka operasi caesar
Pada operasi caesar, Wilson mengatakan, dokter bedah dapat membuat sayatan vertikal maupun horizontal. Pada sayatan vertikal, dokter akan membuat sayatan di antara pusar ke garis kemaluan (potongan klasik) pada sayatan perut. Sedangkan potongan horizontal dari sisi ke sisi di perut bagian bawah (potongan bikini).
"Potongan bikini sangat populer dan lebih disukai karena cenderung tidak terlalu menyakitkan dan tidak terlalu terlihat setelah penyembuhan," ujar Wilson.
Umumnya bekas operasi caesar berbentuk horizontal di bagian bawah perut. Panjang luka sekitar 4 hingga 6 inci atau 10-15 cm, serta beberapa sentimeter di bawah pusar. Bekas luka tersebut dapat memudar hanya terlihat garis tipis dengan perawatan yang baik.
Penyebab munculnya luka operasi caesar ERACS dan tanda jahitan terbuka
Bunda perlu merawat jahitan bekas operasi setelah operasi agar tidak mengalami infeksi dan bisa cepat pulih. Namun waspada karena bekas luka operasi caesar ERACS bisa saja robek terbuka. Ini dapat menimbulkan masalah baru.Â
"Operasi caesar umumnya aman, namun infeksi operasi dapat terjadi. Sekitar 3 hingga 15 persen perempuan yang menjalani caesar akan mengalami infeksi pada rahim, perut, atau di lokasi sayatan," kata asisten profesor di Departemen Obstetri dan Ginekologi Northwestern University's Feinberg School of Medicine, Whitney B. You, MD, MPH, dilansir Parents.
Jahitan operasi caesar yang robek terbuka bisa menyebabkan infeksi. Infeksi mikroba dapat menetap di kulit atau menyebar ke aliran darah dan memengaruhi organ lain.
Berikut beberapa penyebab luka dan jahitan terbuka usai operasi caesar:
1. Melakukan aktivitas fisik berat selama masa pemulihan
Memberikan terlalu banyak tekanan di perut dapat membuat jahitan menjadi terbuka atau robek. Tekanan ini dapat berupa aktivitas yang dilakukan pada masa pemulihan seperti mengangkat benda yang berat, menaiki tangga, serta terlalu dini berolahraga.
"Ketika dokter kandungan mengatakan untuk tidak mengatakan apa pun yang lebih barat dari bayi selama masa pemulihan, maka ingat lah hal tersebut. Biarkan orang lain yang melakukan hal tersebut," ujar dokter spesialis obstetri dan ginekologi, Carolyn Kay, MD, dikutip dari Healthline.
2. Proses pemulihan yang buruk
Penyebab jahitan terbuka dapat karena penyembuhan luka yang buruk usai operasi caesar ERACS. Ini juga dapat terjadi karena kondisi kesehatan Bunda seperti diabetes, pembekuan darah, atau obesitas.
"Kondisi medis tersebut dapat menyebabkan proses penyembuhan yang lama dan membuat sayatan terbuka, bukannya menyatu," ungkap Kay.
3. Teknik bedah kurang tepat
Teknik bedah yang kurang tepat dapat menyebabkan luka terbuka dan lebih sulit sembuh.
4. Nekrosis
Penyembuhan luka bisa menjadi buruk karena tidak cukup mendapat darah dan oksigen di area bekas luka operasi. Dalam beberapa kasus, sel-sel kulit di tepi lokasi sayatan bahkan bisa mati karena tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi.Â
Kondisi tersebut dikenal dengan nekrosis. Pada kondisi ini, sel-sel kulit mati tidak dapat tumbuh dan bersatu untuk menyembuhkan luka, sehingga menyebabkan terbukanya jahitan bekas operasi caesar.
Tanda jahitan caesar bagian dalam sudah kering
Bekas luka operasi caesar akan terlihat dan terasa jauh lebih baik dalam waktu dua minggu. Tetapi, Bunda masih membutuhkan waktu lebih lama lagi untuk sembuh.
“Bekas luka operasi caesar akan mencapai 80 persen kekuatannya pada minggu ke-6," kata Alexander Zuriarrain , M.D., F.A.C.S., ahli bedah plastik bersertifikat dan pendiri Zuri Plastic Surgery di Miami, Florida.
Pada saat itu, bekas luka tersebut dapat dianggap sembuh dan tidak mengalami peningkatan risiko infeksi atau cedera. Tapi itu bisa memakan waktu setidaknya satu tahun untuk bekas luka menetap secara permanen.
Inilah tanda-tanda jahitan caesar bagian dalam sudah kering.
- Tidak terasa nyeri. Rasa nyeri makin berkurang dan tidak terasa sakit saat menyentuh area luka.
- Kulit di sekitar jahitan tidak bengkak dan tidak merah.
- Kulit menyatu. Kulit di bagian bekas jahitan terlihat menyatu dengan baik, tanpa terlihat ada celah.
- Tidak ada cairan atau nanah yang keluar dari bekas luka jahitan.
Cara merawat luka jahitan operasi caesar ERACS agar segera pulih
Fase pasca operasi merupakan masa vital pada Bunda yang melahirkan dengan metode ERACS. Para dokter dan perawat akan memberikan penanganan berupa asupan obat-obatan. Obat tersebut bertujuan mengurangi rasa mual muntah dan juga nyeri untuk mengoptimalkan proses persalinan ERACS.
Bunda juga akan diminta duduk dalam dua jam pasca operasi dan berjalan dalam waktu enam jam usai persalinan. Tujuannya, pergerakan dan kinerja organ juga akan terpengaruh dari mobilisasi yang pasien lakukan tersebut.
Untuk bekas luka jahitan, Bunda juga perlu melakukan perawatan dengan benar agar segera pulih. Bunda dapat melakukan beberapa cara di bawah ini usai menjalani operasi caesar ERACS:
- Menjaga kebersihan luka. Usahakan membersihkan area jahitan dengan lembut menggunakan air serta sabun antiseptik. Lalu keringkan dengan handuk yang bersih.
- Hindari menekan pada luka. Bunda sebaiknya menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman, cobalah menghindari mengenakan pakaian yang etat karena dapat menekan area jahit.
- Istirahat yang cukup. Menjadi orangtua dengan bayi baru lahir membuat Bunda kurang beristirahat. Namun istirahat yang cukup sangat penting untuk pemulihan. Selain itu hindari aktivitas yang berat.
- Konsumsi obat penyeri. Bunda dapat mengontrol rasa nyeri dengan menggunakan obat pereda nyeri sesuai anjuran dokter, sehingga tidak mengganggu proses penyembuhan.
- Konsumsi makanan bergizi dapat membantu proses penyembuhan. Bunda dapat mengonsumsi makanan tinggi protein, vitamin C, dan zinc.
- Perhatikan tanda infeksi. Tanda-tanda infeksi ini seperti kemerahan, bengkak, dan keluarnya cairan dari luka.
- Konsultasi dengan dokter. Rutin berkonsultasi dengan dokter perlu dilakukan untuk dapat memantau kondisi luka sehingga mendapatkan perawatan yang tepat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Cara Merawat Luka Caesar setelah Buka Perban

Kehamilan
Perbedaan Proses Pemulihan setelah Operasi Caesar dan ERACS

Kehamilan
Jahitan Caesar Terasa Gatal Tak Lama setelah Operasi, Apakah karena Salah Makan?

Kehamilan
Bisa Melahirkan Caesar ERACS Biaya Rp0 dengan BPJS, Bunda Ini Ungkap Tipsnya

Kehamilan
Cerita Persalinan Tasya Kamila, Tak Cocok Melahirkan ERACS hingga Bayi Masuk NICU


5 Foto
Kehamilan
2 Kali Keguguran, Intip 5 Potret Kebahagiaan Ashilla Zee Eks Blink Melahirkan Anak Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda