Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Penyebab Bunda Telat Haid saat Sudah Steril, Apakah Tanda Hamil?

Melly Febrida   |   HaiBunda

Selasa, 27 Aug 2024 22:25 WIB

Jadwal Haid
Penyebab Bunda Telat Haid saat Sudah Steril, Apakah Tanda Hamil?/Foto: Getty Images/Nestea06
Jakarta -

Sterilisasi merupakan salah satu cara untuk mencegah kehamilan secara permanen. Namun, bagaimana jika sudah steril tapi telat haid. Apakah tanda hamil?

Proses sterilisasi pada perempuan biasanya melibatkan pengikatan atau pemotongan tuba fallopi yang merupakan saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Akibatnya sel telur tidak dapat bertemu dengan sperma sehingga tak akan terjadi pembuahan.

Apa itu sterilisasi?

Dilansir dari Young Womens Health, sterilisasi perempuan disebut juga dengan sterilisasi tuba atau ligasi tuba. Tuba mengacu pada tuba fallopi, sedangkan ligasi berarti mengikat, memotong, atau menutup. Ini berarti ligasi tuba melibatkan operasi kecil.

Sterilisasi merupakan keputusan besar karena merupakan jenis kontrasepsi permanen. Artinya dapat melindungi perempuan dari kehamilan selamanya.

Individu yang memilih opsi sterilisasi biasanya tidak ini menginginkan anak lagi, atau tidak menginginkan anak lagi, atau tidak dapat hamil karena kondisi medis tertentu. Pilihan lain untuk pengendalian kelahiran permanen adalah sterilisasi pria (vasektomi).

Sterilisasi perempuan merupakan salah satu metode kontrasepsi terbaik yang tersedia. Efektivitasnya mendekati 100 persen. Ini berarti bahwa dari 100 orang yang menjalani prosedur sterilisasi, setidaknya 1 orang akan hamil setiap tahunnya.

Menstruasi setelah steril

Melansir laman PubMed NCBI, berdasarkan survei terhadap 551 perempuan setelah setahun menjalani operasi sterilisasi baik pada dirinya atau suaminya. Kebanyakan perempuan mengalami menstruasi yang lebih lama setelah disterilkan dibanding sebelumnya. Begitu pula perempuan yang suaminya sudah menjalani vasektomi.

Perempuan yang mengonsumsi kontrasepsi oral sebelum operasi, lebih lama mengalami pendarahan dan pendarahannya juga lebih banyak ketimbang perempuan yang telah menggunakan metode kontrasepsi lain.  Perempuan yang menjalani pengangkatan alat kontrasepsi dalam rahim mengalami lebih sedikit hari pendarahan setelah operasi sterilisasi. 

Menghentikan kontrasepsi sebelumnya mungkin memiliki efek yang lebih besar pada menstruasi daripada operasi, karena efeknya sama bagi perempuan yang menjalani sterilisasi dan perempuan yang suaminya menjalani operasi.

Jadwal HaidJadwal Haid/ Foto: Getty Images/Nestea06

Penyebab telat haid setelah sterilisasi

Sterilisasi tidak mempengaruhi siklus haid Bunda. Bunda yang mengalami telat haid setelah sterilisasi mungkin ada kekhawatiran, apa ini tandanya hamil? Bunda, mungkin ada alasan lain yang membuat haid terlambat  setelah operasi tuba fallopi.

Kemungkinan hamil usai steril masih ada. Sekitar 7 dari 1.000 perempuan yang operasi tuba fallopi akan hamil dalam 10 tahun pertama setelah operasi. Jadi, Bunda perlu menemui dokter kandungan untuk menjalani tes darah kehamilan agar 100% yakin.

Jika Bunda hamil, kemungkinan kehamilan tuba fallopi (ektopik) yang bisa berbahaya. Dan jika tidak hamil, dokter kandungan dapat mencari tahu penyebab menstruasi yang tidak teratur, seperti kista ovarium yang memproduksi hormon.

Jika Bunda terus mengalami menstruasi secara tidak teratur, Bunda memerlukan tes lebih lanjut untuk mengetahui alasannya, tetapi tidak jika itu hanya terjadi sekali dan Bunda kembali menstruasi secara teratur setiap bulan.

Bunda, hubungi dokter jika mengalami salah satu gejala di bawah ini:

  1. Menstruasi terlambat atau terlambat.
  2. Nyeri perut bagian bawah (perut) yang parah.
  3. Mual – merasa ingin muntah.
  4. Payudara terasa nyeri.

 Ada beberapa faktor yang dapat menjadi penyebab Bunda telat haid usai steril:

1. Perubahan hormonal

Tubuh Bunda akan mengalami siklus haid seperti biasanya meski sudah sterilisasi. Tapi, faktor seperti pola makan, stres, atau perubahan berat badan dapat mempengaruhi keseimbangan hormonal yang mengatur siklus menstruasi. Ini yang menyebabkan telat haid.

2. Stres dan emosional

Stres fisik atau emosional dapat memengaruhi siklus menstruasi. Tubuh yang berada di bawah tekanan dapat membuat produksi hormon yang mengatur ovulasi bisa terganggu, yang dapat menyebabkan telat haid atau bahkan siklus menstruasi yang terlewat.

3. Penggunaan obat-obatan

Beberapa obat, seperti antidepresan, obat tekanan darah, atau pil hormonal, dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Bunda yang baru mulai atau menghentikan penggunaan obat tertentu, bisa menjadi penyebab telat haid.

4. Masalah kesehatan lainnya

Masalah kesehatan seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), gangguan tiroid, atau diabetes dapat menyebabkan haid tidak teratur. Jika Bunda memiliki riwayat kondisi medis ini, atau gejala lainnya seperti kelelahan berlebihan, penambahan berat badan, atau perubahan pada rambut dan kulit, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda