KEHAMILAN
Konsumsi Probiotik saat Hamil Dapat Meningkatkan Perkembangan Otak Janin, Simak Faktanya
Melly Febrida | HaiBunda
Rabu, 28 Aug 2024 20:40 WIBProbiotik bermanfaat untuk sistem pencernaan. Bahkan ibu hamil yang konsumsi probiotik diklaim dapat meningkatkan perkembangan otak manusia. Yuk, simak faktanya, Bunda.
Probiotik adalah mikroorganisme hidup berupa bakteri baik yang dapat menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Ini merupakan mikroorganisme yang hidup dalam saluran pencernaan.
Probiotik ini dapat ditemukan dalam makanan dan minuman tertentu seperti yogurt, kefir, tempe, dan kombucha. Bunda juga dapat mengonsumsinya dalam bentuk suplemen.
Kim Chin, RD, Ahli Nutrisi, mengatakan bahwa mengonsumsi probiotik dalam jumlah tertentu dapat memberikan manfaat kesehatan seperti kesehatan pencernaan yang lebih baik dan mengurangi risiko penyakit jantung.
"Penelitian telah menemukan bahwa sebagian besar jenis probiotik, termasuk Lactobacillus dan Bifidobacterium, aman dikonsumsi dalam jangka panjang," ujar Chin dilansir Healthline.
Namun, Chin bilang beberapa peneliti sedang meneliti apakah penggunaan suplemen probiotik secara berlebihan dapat menyebabkan transfer gen yang resistan terhadap patogen infeksius, resistensi antibiotik, dan konsekuensi kesehatan negatif lainnya.
"Apa pun itu, yakinlah bahwa penelitian telah menemukan bahwa mengonsumsi suplemen probiotik selama kehamilan aman dan tidak terkait dengan hasil yang merugikan," kata Chin.
Suplemen probiotik untuk ibu hamil, amankah?
Tinjauan besar tahun 2018 yang mencakup 49 publikasi menemukan bahwa mengonsumsi suplemen probiotik selama kehamilan tidak dikaitkan dengan peningkatan risiko kelahiran prematur atau hasil kehamilan yang merugikan lainnya pada ibu atau bayi.
Chin menjelaskan, ada banyak penelitian lain yang menunjukkan bahwa penggunaan probiotik dapat ditoleransi dengan baik jika perempuan sedang hamil atau menyusui.
Sebuah tinjauan tahun 2020 yang mengevaluasi keamanan probiotik selama kehamilan dan bayi baru lahir mendeteksi efek samping pada 3 dari 21 penelitian yang disertakan. Ternyata, ketiga efek samping yang dilaporkan berasal dari penggunaan probiotik pada bayi, bukan selama kehamilan.
Dua kasus berhubungan dengan infeksi bakteri dalam aliran darah bayi dengan berat badan lahir rendah, sedangkan satu kasus lainnya melibatkan penggunaan probiotik pada bayi dengan berat badan lahir rendah setelah prosedur pembedahan.
Akhirnya, tinjauan tersebut menyimpulkan bahwa probiotik tampaknya aman untuk ibu hamil dan bayi baru lahir cukup bulan. Namun memperingatkan bahwa masih diperlukan lebih banyak penelitian — terutama pada populasi yang paling rentan seperti bayi dengan berat badan lahir rendah.
"Jika Anda hamil dan mempertimbangkan untuk mengonsumsi probiotik, kami sarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk memastikan bahwa probiotik tersebut merupakan pilihan yang tepat bagi Anda dan bayi Anda," kata Chin.
Manfaat probiotik untuk ibu hamil
Probiotik adalah suplemen populer yang aman dikonsumsi jika Bunda hamil atau menyusui. Bahkan, mengonsumsi probiotik selama kehamilan dikaitkan dengan manfaat seperti lebih sedikit komplikasi kehamilan, berkurangnya risiko eksim pada bayi, dan peningkatan penanda kesehatan metabolik pada ibu hamil.
Namun, kebanyakan orang mungkin tidak mengonsumsi suplemen probiotik selama kehamilan. Meski begitu, ibu hamil juga dapat mendapar manfaat dari makanan yang secara alami kaya akan probiotik probiotik seperti kimchi, kefir, miso, dan asinan kubis.
Selain itu, menambahkan makanan yang kaya akan prebiotik — serat yang membantu memberi makan bakteri baik di usus— seperti artichoke, bawang putih, bawang bombai, dan asparagus ke dalam diet harian ibu hamil dapat meningkatkan kesehatan sistem pencernaan secara keseluruhan. Makanan tersebut juga dapat mencegah sembelit karena kaya akan serat.
Berikut beberapa manfaat probiotik untuk ibu hamil:
1. Mengurangi depresi dan kecemasan
Bunda mungkin pernah mendengar penelitian yang menemukan bahwa probiotik dapat mengurangi risiko atau mengobati gejala depresi dan kecemasan selama dan setelah kehamilan. Sayangnya, tidak semua penelitian setuju.
Dalam sebuah penelitian tahun 2017 terhadap 380 wanita, mengonsumsi probiotik yang disebut Lactobacillus rhamnosus HN001 (HN001) dari minggu ke-14 hingga ke-16 kehamilan hingga 6 bulan setelah melahirkan menyebabkan skor depresi dan kecemasan yang jauh lebih rendah, dibandingkan dengan plasebo. Namun, penelitian tersebut didanai produsen suplemen, yang mungkin memengaruhi hasilnya.
2. Meningkatkan kesehatan metabolisme ibu
Ibu hamil penting untuk menjaga kesehatan untuk mengurangi risiko komplikasi dan mengembangkan kondisi kesehatan tertentu setelah melahirkan.
Untungnya, suplemen probiotik dapat membantu mengurangi kadar gula darah dan insulin selama kehamilan, yang dapat meningkatkan kesehatan dan menurunkan risiko komplikasi.
3. Bagus untuk perkembangan otak bayi
Dilansir laman Cam.ac, para peneliti telah membandingkan perkembangan otak janin pada tikus yang ibunya tidak memiliki bakteri di usus, dengan tikus yang ibunya diberi Bifidobacterium breve secara oral selama kehamilan, tetapi tidak memiliki bakteri lain di usus mereka.
Hasilnya, pengangkutan nutrisi ke otak meningkat pada janin dari ibu yang diberi Bifidobacterium breve. Perubahan yang bermanfaat juga terlihat pada proses sel lain yang berhubungan dengan pertumbuhan.
Bifidobacterium breve adalah 'bakteri baik' yang muncul secara alami di usus dan tersedia sebagai suplemen dalam minuman dan tablet probiotik.
“Studi kami menunjukkan bahwa dengan menyediakan ‘bakteri baik’ kepada ibu, kami dapat meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bayinya saat ia hamil,” kata Dr. Jorge Lopez-Tello, seorang peneliti di Pusat Penelitian Trofoblas Universitas Cambridge, penulis pertama laporan tersebut.
Penelitian ini dilakukan pada tikus, yang memungkinkan efek Bifidobacterium breve dinilai dengan cara yang tidak mungkin dilakukan pada manusia - para peneliti dapat secara tepat mengendalikan genetika, mikroorganisme lain, dan lingkungan tikus. Namun, mereka mengatakan efek yang mereka ukur kemungkinan akan serupa pada manusia.
(pri/pri)