Bentuk Perut Lancip saat Hamil Pertanda Bayi Berjenis Kelamin Laki-laki, Mitos atau Fakta?

Bentuk perut saat hamil disebut-sebut dapat menjadi penanda jenis kelamin bayi. Misalnya saja perut lancip tandanya hamil bayi laki-laki. Mitos atau fakta ya, Bunda?

Selama kehamilan, Bunda tentu banyak mendengar mitos yang berhubungan dengan kehamilan. Bahkan jenis kelamin bayi dikatakan bisa ditebak dari beberapa tanda di tubuh ibu hamil, seperti bentuk perutnya. 

Mitos atau fakta bentuk perut lancip hamil bayi laki-laki?

Dilansir TheBump, semua orang pernah mendengar tentang bentuk perut ibu hamil dapat memprediksi jenis kelamin bayi. Perut lancip menandakan hamil bayi laki-laki sedangkan perut melebar turun menandakan bayi perempuan. Padahal ini hanyalah mitos yang belum terbukti secara medis.

"Tidak ada kebenaran dalam semua cerita lama ini yang saya temukan selama 25 tahun berpraktik sebagai dokter kandungan," kata Sherry A. Ross, MD, dokter kandungan di Providence St. John's Hospital di Santa Monica, California, dan penulis She-ology: The Definitive Guide to Women's Intimate Health.

Jika perut Bunda kecil, bisa jadi karena tinggi badan. Bukan jenis kelaminnya. Ross mengatakan, perempuan berpostur tinggi memiliki lebih banyak ruang di antara tulang kemaluan dan bagian atas perut, daripada ibu hamil bertubuh mungil, yang memungkinkan berat badan kehamilan terdistribusi lebih merata. 

"Karena mereka cenderung memiliki bagian tengah tubuh yang lebih besar, perempuan yang lebih tinggi cenderung tidak terlalu menonjol dan terlihat lebih lambat daripada wanita yang lebih pendek," kata Ross. 

Namun, jika Bunda bertubuh pendek, kemungkinan besar perut Bunda turun dan di sekitar bagian tengah tubuh. Lagi pula, tidak banyak tempat lain bagi bayi untuk tumbuh.

Bentuk perut bayi itu tidak benar bisa memprediksi jenis kelamin bayi. Namun, faktanya, baby bump dapat memberi tahu lebih banyak tentang Ibu daripada bayinya. 

"Cara seorang perempuan mengandung sangat bergantung pada otot perutnya," kata Kecia Gaither, MD, MPH, direktur layanan perinatal di Lincoln Medical and Mental Health Center di New York City. 

Menurut Gaither, perut yang kencang memberikan lebih banyak dukungan dan daya angkat pada rahim yang sedang tumbuh, sehingga ibu hamil yang bugar sering kali memiliki bentuk perut lebih tinggi, terutama pada kehamilan pertama. Di sisi lain, perempuan dengan perut yang lebih rendah cenderung hamil dengan bentuk perut turun ke bawah.

"Ditambah lagi, perut yang kuat menahan bayi lebih dalam di dalam tubuh, yang dapat menyebabkan benjolan tampak lebih kecil atau tidak terlalu menonjol," kata Katie Page, CNM, FACNM, seorang bidan bersertifikat di Lynchburg, Virginia. 

Faktor yang mempengaruhi bentuk perut ibu hamil

Bentuk perut lancip saat hamil bukan berarti Bunda mengandung bayi laki-laki. Faktanya bentuk perut ibu hamil itu lebih dipengaruhi kondisi fisik ibu dan perkembangan bayi, bukan jenis kelamin. 

Beberapa faktor yang memengaruhi bentuk perut saat hamil antara lain:

1. Posisi bayi: Perut ibu hamil terlihat lebih lancip jika posisi bayi memanjang dengan kepala di bawah.

2. Tinggi badan ibu: Ibu dengan tubuh tinggi cenderung memiliki ruang lebih di rongga perut, sehingga perut ibu hamil tampak lebih memanjang ke depan.

3. Tingkat kebugaran: Otot perut yang kuat dapat memengaruhi bentuk perut ibu hamil.

Cara medis mengetahui jenis kelamin bayi

Ibu hamil yang ingin mengetahui jenis kelamin bayinya dengan akurat dapat melalui berbagai pemeriksaan medis. Inilah beberapa cara untuk mengetahui jenis kelamin bayi secara medis:

1. USG (Ultrasonografi): Dokter dapat mulai memprediksi jenis kelamin bayi sejak usia kehamilan 18-20 minggu. Tapi itu juga tergantung pada posisi bayi.

2. Tes NIPT (Non-Invasive Prenatal Testing): Ini merupakan tes darah  untuk memeriksa kromosom bayi dan bisa menentukan jenis kelamin mulai dari usia kehamilan 10 minggu.

3. Amniosentesis atau CVS: Kedua tes ini dapat dilakukan untuk mendeteksi kelainan kromosom serta menentukan jenis kelamin bayi secara akurat.

Mitos kehamilan lainnya tentang jenis kelamin bayi

Mitos tentang kehamilan dalam memprediksi jenis kelamin bayi ini sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Sayangnya, hanya sedikit yang didukung penelitian formal.

Berikut ini beberapa mitos yang lebih populer, meskipun belum didukung sains. Bunda mungkin ingin menunggu jenis kelaminnya melalui USG atau saat lahir dilansir Healthline:

1. Mitos ngidam: Ingin makan banyak makanan asin? Berarti Bunda akan mengandung anak laki-laki. Lebih suka makanan manis? Ada bayi perempuan di perut Bunda!

2. Mitos detak jantung: Detak jantung yang lebih kencang berarti anak laki-laki. Detak jantung yang lebih rendah berarti anak perempuan. Namun, Bunda mungkin juga menemukan prediksi sebaliknya.

3. Mitos mual di pagi hari: Jarang morning sickness berarti anak laki-laki dan lebih sering morning sickness berarti anak perempuan. Idenya di sini adalah bahwa kadar hormon yang lebih tinggi pada kehamilan perempuan dapat membuat ibu hamil lebih mudah sakit. 

4. Mitos penampilan kulit: Kulit yang cantik dan bersinar berarti anak laki-laki. Jerawat dan masalah kulit lainnya berarti anak perempuan. 

5. Mitos penampilan rambut: Rambut yang lebih tebal dan berkilau berarti anak laki-laki. Rambut yang lepek dan kusam berarti anak perempuan. Ada tema umum di sini bahwa anak perempuan mencuri kecantikan ibu. 

Demikian penjelasan mengapa perut ibu hamil terlihat lonjong atau bundar. Perut ibu hamil yang lonjong atau lancip tidak bisa menjadi penanda bahwa sedang hamil anak laki-laki ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!