KEHAMILAN
Waktu Tepat Pasang KB IUD setelah Melahirkan secara Pervaginam
Melly Febrida | HaiBunda
Selasa, 17 Sep 2024 21:50 WIBIngin pasang alat kontrasepsi usai melahirkan tapi masih bingung kapan waktunya? Tak sedikit bunda (pasutri) yang memilih kontrasepsi Intrauterine Device (IUD) atau dikenal juga dengan sebutan KB spiral.
Namun, sebelum memilihnya ketahui terlebih dulu waktu tepat pasang KB IUD, khususnya setelah melahirkan secara pervaginam. Simak ulasannya dalam artikel berikut ini.
Apa itu KB IUD?
IUD merupakan alat kecil berbentuk T yang terbuat dari plastik fleksibel yang dipasang di rahim. Menurut Dr. Valinda Nwadike, Dokter Spesialis Kebidanan dan Ginekologi, IUD merupakan alat kontrasepsi yang efektif lebih dari 99 persen.
"Setelah IUD terpasang, tidak ada lagi yang perlu Anda lakukan untuk mencegah kehamilan selama beberapa tahun. Ini adalah situasi yang cukup pasang dan lupakan, meskipun Anda harus melepas atau menggantinya pada akhirnya," kata Nwadike dilansir dari Healthline.
Nwadike mengatakan, ada jenis KB IUD yang efektif mencegah kehamilan hingga 10 tahun, namun tetap saja tidak ada satu jenis alat kontrasepsi yang cocok untuk semua orang. Itulah sebabnya ada begitu banyak pilihan di luar sana.
Jenis KB IUD
Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan, dr. Adila Rossa Amanda Malik, Sp.OGKontrasepsi menjelaskan bahwa IUD terbagi menjadi dua jenis, yakni:
1. IUD hormonal
IUD hormonal yang mengandung hormon levonorgestrel atau jenis sintetik progesteron. IUD jenis ini dikenal dengan nama IUD Mirena. Cara kerja IUD hormonal hampir sama dengan cara kontrasepsi suntik 3 bulan dan implan.
Cara kerjanya dengan membuat penipisan dinding dalam rahim (endometrium), sehingga haid berkurang atau sama sekali tidak haid.
"Hormon pada IUD ini hanya bisa untuk tiga tahun (hormon habis). Setelah tiga tahun, pemakaiannya hanya bersifat kontrasepsi biasa," ungkap dr. Adila pada HaiBunda beberapa waktu lalu.
2. IUD nonhormonal
IUD non hormonal atau IUD Copper T merupakan alat kontrasepsi yang berisi tembaga. Salah satu jenis KB IUD yang cukup populer adalah IUD Andalan atau Nova T, Bunda.
IUD non hormonal bekerja dengan cara membuat peradangan lokal di dinding dalam rahim (endometrium), sehingga sperma sulit naik untuk bertemu sel telur dan apabila sudah terjadi pembuahan, maka peradangan tersebut akan mempersulit hasil pembuahan untuk menempel dinding dalam rahim (endometrium).
Sifat peradangan pada suatu jaringan akan menyebabkan perdarahan karena membuat pembuluh darah lebih rapuh, sehingga pada saat haid bisa lebih lama dan panjang, atau keluar flek di luar siklus haid.
"Penggunaan IUD non hormonal sebaiknya dikonsultasikan lagi ke dokter, bila panjang siklus haid lebih dari 9 hari atau lebih dari 5 kali mengganti pembalut dalam sehari karena darah yang keluar banyak," imbuh dr. Adila.
Kelebihan dan kekurangan KB IUD
Pemasangan KB IUD memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Bunda perlu memahami dulu kelebihan dan kekurangannya sebelum memasang IUD.
Kelebihan KB IUD
Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Lestari Mustika Rini, Sp.OG dan melansir dari laman Monitoring Berkualitas (MONIKA) BKKBN menjelaskan beberapa kelebihan KB IUD:
- IUD efektif mencegah kehamilan hingga 99 persen.
- Harga IUD cukup terjangkau.
- Dapat segera efektif sebagai alat kontrasepsi setelah pemasangan.
- Aman untuk ibu menyusui karena tidak mempengaruhi kualitas dan volume ASI.
- Dapat digunakan dalam jangka waktu lama.
- IUD tidak berinteraksi dengan obat-obatan seperti obat tuberculosis (TBC) dan epilepsi.
- IUD jenis non-hormonal tidak mengandung hormon, sehingga tidak membuat gemuk, memengaruhi libido atau perubahan mood.
- Mengurangi risiko kanker serviks dan kanker dinding rahim.
- Mudah dilepas ketika Bunda ingin hamil lagi. Setelah IUD dilepas dapat langsung subur.
Kekurangan KB IUD
Berikut beberapa kekurangan IUD Spiral dibandingkan dengan alat kontrasepsi lainnya:
- Risiko hamil meningkat jika IUD bergeser sampai ke posisi bawah
- Perempuan dengan infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia, sifilis (raja singa), herpes genital, gonorhea (kencing nanah), scabies (kudis), dan lain-lain, tidak direkomendasikan memasang KB IUD
- Tidak melindungi dari penularan HIV/IMS.
Waktu tepat pasang KB IUD setelah melahirkan secara pervaginam
Simak ulasannya berikut ini:
1. Segera setelah melahirkan
Salah satu waktu terbaik memasang KB IUD segera setelah melahirkan pervaginam, atau pemasangan IUD dalam waktu 10 menit setelah plasenta keluar. Prosedur ini disebut postplacental insertion dan sangat efektif karena rahim masih dalam kondisi terbuka, sehingga lebih mudah untuk memasukkan IUD.
2. Dalam 48 jam setelah melahirkan
Jika IUD tidak dipasang segera setelah persalinan, opsi lainnya yakni dalam waktu 48 jam. Pada periode ini, rahim masih cukup terbuka, dan risiko komplikasi seperti perforasi atau ekspulsi IUD masih rendah.
3. 6 Minggu setelah melahirkan
Waktu ideal lain memasang KB IUD adalah setelah enam minggu postpartum. Pada saat ini, rahim sudah kembali ke ukuran normal, dan risiko komplikasi yang mungkin muncul akibat pemasangan IUD sudah menurun.
4. Saat periode haid
IUD hormonal dan IUD non hormonal dapat dipasang saat haid atau di luar siklus haid. Namun, dokter lebih menyarankan pemasangannya saat haid karena untuk meyakinkan tidak adanya kehamilan.
"Pemasangan IUD akan melewati canalis cervicalis, yakni bagian sempit dari leher rahim. Pada saat haid, canalis cervicalis akan sedikit terbuka, sehingga tidak akan menyebabkan peregangan berlebihan yang berefek pada rasa ngilu/ sedikit nyeri saat dipasang IUD," ungkap dr.Adila.
Efek samping pemasangan KB IUD
Hampir setiap alat kontrasepsi memiliki beberapa efek samping. Berikut ini beberapa efek samping IUD yang paling umum:
- Bunda mungkin akan merasa kram dan ketidaknyamanan selama pemasangan IUD. Gejala-gejala ini dapat berlanjut selama beberapa hari atau minggu setelah IUD dipasang.
- Jika Bunda telah mencoba metode hormonal lain seperti pil, patch, atau cincin, mungkin terbiasa dengan efek samping seperti perubahan suasana hati, nyeri payudara, dan sakit kepala. IUD hormonal dapat menyebabkan efek samping yang serupa, tetapi kabar baiknya adalah efek samping tersebut biasanya hilang setelah beberapa bulan penggunaan.
- Beberapa pengguna IUD hormonal mungkin mengalami kista ovarium. Kedengarannya mengkhawatirkan, tetapi kista ini biasanya tidak berbahaya dan biasanya hilang dengan sendirinya.
- IUD tembaga dapat menyebabkan perdarahan yang lebih banyak atau bercak di antara periode menstruasi selama beberapa bulan. IUD hormonal sebenarnya cenderung meringankan perdarahan dan kram menstruasi.
- Dalam beberapa kasus, rahim akan mendorong IUD keluar. Hal ini kemungkinan besar terjadi dalam beberapa bulan pertama penggunaan. Kemungkinannya lebih besar terjadi pada seseorang yang baru saja melahirkan.
- Dalam kasus yang sangat jarang (1 dari 1000), IUD dapat menyebabkan keguguran.
- IUD tersangkut di sisi rahim. Hal ini kemungkinan besar terjadi selama pemasangan.
"Kebanyakan dokter akan melakukan tindak lanjut 4 hingga 6 minggu setelah pemasangan untuk memastikan IUD masih berada di tempat yang tepat. Memeriksa posisi benang IUD secara teratur juga akan membantu Anda menyadari jika ada yang terasa berbeda. Posisi benang biasanya menunjukkan bahwa ada yang tidak beres," jelas Nwadike.
Demikian informasi mengenai kontrasepsi IUD dan waktu tepat pemasangannya usai melahirkan pervaginam atau melahirkan caesar. Semoga dapat menjadi informasi yang tepat dalam memilih KB untuk mencegah kehamilan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Kapan Sebaiknya Pemasangan KB IUD Dilakukan agar Tak Kebobolan, saat Melahirkan atau Pasca Nifas?
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Perdarahan Menstruasi Berat (PMB) & Penanganannya dengan KB IUD Hormonal
Sudah Pasang KB IUD, Kok Masih Bisa Kebobolan Seperti Indah Istri Komika Rigen?
7 Tanda-tanda IUD Kadaluwarsa dan Bermasalah, Harus Segera Dilepas
Pasang KB IUD Harus saat Haid, Bagaimana bila Telanjur Hamil Lagi?
TERPOPULER
Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Pecah Rekor, Intip Sisi Hangat Para Pemain Bersama Anak
Insanul Fahmi Percaya Diri Bisa Adil Poligami, Wardatina Mawa Tetap Mantap Ajukan Cerai
Kisah Bunda Tetap Mengandung meski Bayinya Tak akan Bertahan, Alasannya Sungguh Mulia
10 Kalimat Baik yang Ternyata Bikin Orang Terlihat Lemah dan Insecure
Usia Berapa Anak Sudah Berhenti Tidur Siang? Simak Penjelasannya
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomedasi Susu Program Hamil untuk Dukung Keberhasilan Promil
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Review Eomma Head to Toe Happiness, Sampo & Sabun Mandi untuk Perawatan Bayi
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Rekomendasi Lipstik Warna Muted, Ada Pilihan Bunda?
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
PROTERAL Junior, Solusi Nutrisi untuk Si Kecil yang Suka Pilih-pilih Makan
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
Rekomendasi Wipes untuk Membersihkan Mulut Bayi, Praktis dan Aman Sejak Dini
Tim HaiBundaTERBARU DARI HAIBUNDA
Film Agak Laen: Menyala Pantiku! Pecah Rekor, Intip Sisi Hangat Para Pemain Bersama Anak
10 Kalimat Baik yang Ternyata Bikin Orang Terlihat Lemah dan Insecure
Usia Berapa Anak Sudah Berhenti Tidur Siang? Simak Penjelasannya
Kisah Bunda Tetap Mengandung meski Bayinya Tak akan Bertahan, Alasannya Sungguh Mulia
Kebiasaan Tidur Bersandar di Jendela Pesawat Ternyata Bahaya, Ini Alasannya Bun!
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Heboh Dua Wastafel di Rumah Mewah Aura Kasih, Ternyata untuk...
-
Beautynesia
5 Kegiatan yang Disukai Introvert saat Mengisi Energi
-
Female Daily
Liburan Akhir Tahun di Macau? Jangan Lewatkan SJM Resorts Samtastic Park!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Cara Pakai Pelembap yang Benar untuk Jaga Skin Barrier, Kulit Jadi Glowing
-
Mommies Daily
Pasangan Terlalu Sibuk? Ketahui 10 Bahaya jika Jarang Bercinta!