Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

KB Spiral Berlapis Tembaga dan Hormonal, Mana yang Lebih Dianjurkan?

Amrikh Palupi   |   HaiBunda

Kamis, 19 Sep 2024 21:45 WIB

Ilustrasi tuba fallopi atau rahim
KB Spiral Berlapis Tembaga dan Hormonal, Mana yang Lebih Dianjurkan?/Foto: Getty Images/iStockphoto/Kalinovskiy
Jakarta -

Bunda tentu mengenal istilah KB spiral atau KB IUD (intrauterine device). KB spiral adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim. Alat kontrasepsi ini terbuat dari plastik yang kecil dan fleksibel, yang dipasang oleh bidan atau dokter yang terlatih dan berpengalaman.

Menurut Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, dr. Lestari Mustika Rini, Sp.OG, IUD dapat diandalkan sebagai kontrasepsi jangka panjang dengan angka keberhasilan yang tinggi. 

"Tapi meski demikian, peluang terjadinya kehamilan tetap ada dan angka kegagalan akan meningkat seiring dengan lamanya penggunaan," kata Lestari kepada HaiBunda beberapa waktu lalu. 

Apa itu KB spiral tembaga dan KB spiral hormonal?

Menurut dr Hari Nugroho SpOG dari RSUD Dr Soetomo Surabaya ada dua jenis KB spiral. Pertama KB spiral tembaga yang diciptakan lebih dulu. Kedua KB hormonal adalah yang paling baru.

KB spiral tembaga berisi atau berlapis tembaga dapat digunakan selama 5 sampai 10 tahun. Sedangkan KB hormonal adalah KB IUD hormonal tidak dilapisi tembaga, melainkan berisi hormon progesteron dan yang paling baru. 

Hari mengungkapkan angka kegagalan pada KB spiral tembaga sekitar 0,52 per 1.000 pemakai. Sedangkan, angka kegagalan pada KB spiral hormon yaitu 0,06 per 1.000 pemakai.

"KB spiral berisi hormon memiliki angka kegagalan KB lebih rendah tetapi tidak signifikan secara statistik. Selain angka kegagalan, angka kejadian kehamilan ektopik (kehamilan di luar kandungan-red) pada KB spiral berisi hormon lebih rendah hingga seperempat dari KB spiral biasa," kata Hari dikutip dari detikhealth.

Menurut Hari, pemakaian IUD hormonal signifikan menurunkan kejadian pendarahan yang umumnya terjadi lebih lama, banyak dan tidak teratur seperti pada pemakaian KB spiral tembaga. Sayangnya untuk harga KB spiral hormonal harganya 10 kali lipat lebih mahal dari KB spiral tembaga. 

"Tetapi apabila kita memikirkan efisiensi biaya yang dikeluarkan untuk durasi 5 tahun, harga tersebut masih lebih murah dibanding pil KB dengan kualitas hormon yang sejajar," kata Hari. 

Lebih dianjurkan KB spiral tembaga atau hormonal?

Hari mengatakan penting buat Bunda yang ingin memasang KB spiral harus mengetahui riwayat pemakaiannya. Hari menyarankan apabila pemakaian KB spiral tembaga terjadi pendarahan lama maka lebih baik memakai KB spiral hormonal. 

"Apabila riwayatnya terdahulu pernah memakai IUD tembaga tetapi mengeluh perdarahan lama, atau tidak membaik setelah pemakaian obat, maka sebaiknya menggunaka IUD tipe hormonal. Menurut saya pribadi, apabila budget ada, sebaiknya IUD hormonal, karena efek sampingnya lebih rendah," ujar Hari.

Sementara untuk cara memasang IUD tembaga atau tipe hormonal pun sama. Untuk waktu kontrol menurut Hari Hari tidak ada konsensus kontrol pasca pemasangan. Apabila setelah pemasangan tidak ada keluhan, sebetulnya tidak perlu kontrol ke dokter. 

Pil KB merupakan jenis kontrasepsi hormonal atau mengandung hormon. Cara penggunaannya sangat mudah, yakni dengan diminum sesuai jadwal. Efektivitas penggunaan pil KB hormonal atau kontrasepsi hampir 100 persen mencegah kehamilan lho. 

Untuk jenis pil KB hormonal atau kontrasepsi oral ada dua yakni Pil KB kombinasi dan Pil KB progestin.

1. Pil KB kombinasi

Pil KB kombinasi bisa menjadi pilihan utama untuk mencegah kehamilan. Dikutip dari Mayo Clinic, pil KB ini mengandung dua hormon, yakni estrogen dan progesteron. Berbagai jenis pil KB kombinasi mengandung dosis hormon yang berbeda. Sebelum menggunakan pil ini, Bunda sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter untuk memahami efek sampingnya ya.

Mengutip laman Monitoring Berkualitas (Monika) BKKBN, pil KB kombinasi ini memiliki efektivitas mencapai 92 persen. Cara kerjanya adalah dengan mencegah pelepasan sel telur dari indung telur serta mengentalkan lendir leher, sehingga dapat mengganggu pertemuan sperma dan sel telur.

Kelebihan pil KB kombinasi

  • Dapat mengurangi kram dan pendarahan haid.
  • Dapat mengurangi risiko kehamilan di luar rahim,kista ovarium, kanker endometrium, dan penyakit radang panggul lainnya.
  • Tidak mengganggu saat berhubungan seksual.
  • Mudah didapat di apotek, e-commerce, dan fasilitas kesehatan.

Keterbatasan pil KB kombinasi

  • Dapat mengganggu produksi ASI pada Bunda yang masih menyusui.
  • Perubahan pada siklus haid.
  • Kemungkinan dapat menyebabkan sakit kepala ringan hingga mual.
  • Dapat menyebabkan kenaikan atau penurunan berat badan.

2. Pil KB progestin

Dikutip dari NHS, pil KB progestin merupakan jenis kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan dengan cara mengentalkan lendir serviks, sehingga sperma tidak bertemu sel telur. Pil ini dapat mencegah pelepasan sel telur dari indung telur. Pil KB progestin harus diminum setiap hari untuk mencapai efektivitas yang diinginkan. Namun, berbeda dengan pil kombinasi, efektivitas pil KB progestin ini 97 persen.

Kelebihan pil KB progestin

  • Pil KB ini cocok untuk ibu menyusui karena tidak memengaruhi produksi ASI.
  • Konsumsi pil ini tidak akan mengganggu hubungan seksual.
  • Kesuburan cepat kembali setelah berhenti minum pil KB progestin.

Keterbatasan pil KB progestin

  • Dapat menyebabkan kenaikan berat badan.
  • Pola atau siklus haid dapat berubah.
  • Dapat menyebabkan sakit kepala ringan, perubahan suasana hati, dan mual.
  • Penggunaan pil KB tidak memberi perlindungan terhadap penularan HIV atau infeksi menular seksual (IMS).

Bagaimana Bunda, apakah sudah memutuskan akan melakukan KB apa? Bunda bisa memilih antara KB spiral tembaga atau hormonal. Semoga informasinya bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda