Kontrasepsi darurat atau KB darurat dapat digunakan untuk mencegah kehamilan segera setelah berhubungan seksual. Di Indonesia, salah satu merek kontrasepsi darurat yang tersedia adalah Postinor 2, Bunda.

Postinor 2 merupakan jenis kontrasepsi darurat berbentuk pil. Postinor 2 sering disebut juga morning-after pill atau Plan B.

Sebelum membahas lebih detail tentang Postinor 2, Bunda perlu memahami dulu cara kerja KB darurat dalam menunda kehamilan dan jenis-jenisnya. Simak penjelasan lengkapnya berikut ini ya!

KB darurat

Pil KB darurat sudah tersedia lebih dari 30 tahun dan menjadi salah satu metode pengendalian kelahiran yang aman dan efektif. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan penggunaan kontrasepsi darurat dalam lima hari setelah berhubungan seksual. Namun, kontrasepsi ini lebih efektif bila diminum segera setelah berhubungan seksual.

"Pil kontrasepsi darurat mencegah kehamilan dengan mencegah dan menunda ovulasi dan tidak menyebabkan aborsi," tulis WHO dalam laman resminya.

Menurut NHK Inggris, penggunaan pil kontrasepsi darurat dapat mencegah kehamilan hingga lebih dari 95 persen bila digunakan dengan tepat, yakni dalam waktu lima hari setelah berhubungan seksual.

Jenis pil KB darurat

Terdapat dua jenis pil KB darurat, yakni pil mengandung ulipristal acetate (UPA) dan pil mengandung levonorgestrel (LNG). Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Pil mengandung ulipristal acetate (UPA)

Pil KB darurat ini dapat dikonsumsi hingga 120 jam (5 hari) setelah berhubungan seksual tanpa kondom. Pil bekerja dengan baik pada hari ke-5 seperti halnya pada hari pertama. WHO menganjurkan UPA diminum dalam dosis tunggal yakni 30 miligram (mg).

2. Pil mengandung levonorgestrel (LNG)

Pil kontrasepsi mengandung levonorgestrel ini paling baik diminum dalam waktu 72 jam (tiga hari) setelah berhubungan intim tanpa kondom. WHO menganjurkan pil ini diminum dalam dosis tunggal 1,5 mg. Sebagai alternatif, pil dapat dikonsumsi dalam dua dosis, yaitu 0,75 mg, dengan terpisah jarak 12 jam.

Pil KB darurat Postinor

Postinor 2 adalah jenis pil KB darurat yang tersedia di Indonesia. Postinor mengandung levonorgestrel yang dapat mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.

"Postinor tak boleh dikonsumsi secara rutin dan termasuk ke dalam obat keras. Di Indonesia, Postinor adalah obat yang hanya dapat dibeli dengan resep dokter," demikian ulasan dari BKKBN Kalimantan Selatan, dikutip dari Instagram @bkkbnkalsel.

Postinor terbagi menjadi dua jenis, yaitu Postinor 1 dan Postinor 2. Postinor 1 memiliki dosis levonorgestrel 1,5 miligram (mg). Bunda dapat mengonsumsinya satu pil dalam kurun waktu 72 jam setelah berhubungan seksual tanpa pengaman.

Sementara itu, Postinor 2 memiliki dosis levonorgestrel 0,75 mg. Bunda dapat meminum pil pertama dalam waktu 72 jam setelah berhubungan seksual, dan pil kedua 12 jam setelah mengonsumsi pil pertama.

Indikasi minum pil KB darurat Postinor 2

Pil KB darurat Postinor 2 dari PT. Tunggal Idaman Abdi telah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Pil ini mengandung levonorgestrel 0,75 mg, di mana 1 blister terdiri dari dua tablet dalam kemasannya.

Menurut ulasan di BPOM RI, Postinor 2 ini dapat digunakan dalam waktu 72 jam (3 hari) setelah berhubungan seksual tanpa pengaman. Ada beberapa indikasi pil KB darurat ini digunakan setelah berhubungan seksual, yakni bila tidak ada alat kontrasepsi yang digunakan atau bila metode kontrasepsi gagal, termasuk:

• Kondom robek, terlepas, atau salah digunakan
• Kontrasepsi diafragma atau tutupnya terlepas atau pecah
• Gagal senggama terputus
• Salah menghitung waktu di luar masa subur
• IUD terlepas dari rahim (sebagian atau seluruhnya)
• Lupa minum pil KB selama 3 hari atau lebih dalam satu siklus

Cara konsumsi Postinor 2

Cara konsumsi Postinor 2 ini adalah meminum dua tablet secara bersamaan, sesegera mungkin, atau sebaiknya dalam waktu 12 jam dan tidak lebih dari 72 jam setelah berhubungan seksual tanpa kondom.

Postinor 2 dapat digunakan kapan saja selama siklus haid, kecuali ketika perdarahan haid terlambat. Jika Bunda mengalami muntah dalam waktu 3 jam setelah minum pil Kb ini, maka dua tablet lagi harus segera diminum.

Efektivitas Postinor 2

Secara umum, efektivitas pil KB darurat dalam mencegah kehamilan mencapai 95 persen. Sementara pada Postinor 2, efektivitas ini bisa mencapai di atas 95 persen, Bunda.

Pada merek Postinor 2 yang diedarkan di Indonesia, kegagalan penggunaan pil KB ini sekitar 1 sampai 2 persen setelah satu kali berhubungan seksual tanpa kondom, dan menggunakan dalam waktu 72 jam setelah berhubungan seksual.

Kontraindikasi Postinor 2

Penggunaan Postinor 2 sebaiknya dikonsultasikan dulu ke dokter. Sebab, ada beberapa kontraindikasi dari penggunaan pil KB darurat ini, seperti:

• Hipersensitivitas terhadap zat aktif levonorgestrel
• Ibu hamil atau menduga sedang hamil
• Terjadi perdarahan vagina yang tidak diketahui penyebabnya
• Penyakit hati dan empedu
• Riwayat penyakit kuning gestasional
• Riwayat karsinoma payudara, ovarium atau rahim
• Tromboflebitis atau gangguan tromboemboli
• Penyakit serebrovaskular atau arteri koroner
• Perdarahan genital abnormal yang tidak terdiagnosis

Efek samping Postinor 2

Sebelum minum pil KB darurat ini, Bunda juga perlu mengetahui efek sampingnya. Berikut efek sampingnya:

• Mual atau muntah
• Sakit kepala
• Nyeri perut bagian bawah
• Kelelahan
• Gangguan siklus haid
• Perdarahan atau bercak di luar siklus haid

Demikian penjelasan mengenai pil KB darurat Postinor 2 untuk menunda kehamilan setelah berhubungan seksual. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!