KEHAMILAN
Negara yang Membayar Warganya agar Memiliki Momongan, Termasuk Korea dan Jepang
Amrikh Palupi | HaiBunda
Sabtu, 02 Nov 2024 17:10 WIBBeberapa negara mengalami krisis populasi yang berlangsung selama bertahun-tahun. Tak ingin angkat kelahiran terus merosot, pemerintah di negara-negara ini melakukan berbagai terobosan. Salah satunya negara yang membayar warganya untuk memiliki momongan.
Lantas negara-negara mana saja yang membayar warganya untuk memiliki momongan? simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bunda.
1. Korea Selatan
Mengutip laman Aljazeera, Korea Selatan menghadapi bencana demografi dan ekonomi karena tingkat kelahiran terendah di dunia. Pada 2022, rata-rata jumlah bayi yang diharapkan per wanita Korea Selatan turun menjadi 0,78, turun dari rekor terendah sebelumnya sebesar 0,81 pada tahun sebelumnya.
Untuk membalikkan tren ini, pemerintah pusat dan daerah di Korea Selatan berupaya keras memberikan pembayaran dan tunjangan lainnya kepada siapa pun yang melahirkan anak.
Sejak tahun 2022, para ibu telah menerima pembayaran tunai sebesar 2 juta won atau setara Rp23 juta ketika bayinya lahir. Kebijakan juga diperluas apabila pasangan melahirkan anak kedua, bayi tersebut akan menerima 3 juta won atau setara Rp35 juta. Biaya yang dikeluarkan ini naik 1 juta won dari tahun lalu.
Sementara di tahun 2024, Korea Selatan memberikan tunjangan setiap anak yang baru lahir sebesar 29,6 juta won atau sekitar Rp 350 juta.
2. Jepang
Jepang juga salah satu yang membayar warganya untuk memiliki momongan. Pemerintah Jepang meluncurkan subsidi dana, yang telah dilakukan pada 1 Mei 2023 lalu. Mengutip dari detikHealth, dana tersebut akan lebih banyak diperuntukkan kepada warga yang telah memiliki anak dan lebih butuh uang, terutama untuk keperluan pendidikan dan perawatan prenatal. Selain itu, Jepang juga menawarkan gaya kerja lebih fleksibel serta cuti untuk ayah.
Perdana Menteri Fumio Kishida menyebut kebijakan yang diusulkan tersebut dapat mengatasi permasalahan yang tengah dihadapi negaranya. selain itu, pendapatan bagi kaum muda dan generasi yang mengasuh anak juga dapat meningkat.
3. Singapura
Angka kelahiran di Singapura terus menurun sejak pandemi COVID-19. Para pasutri di Singapura menunda kehamilan karena mereka berjuang dengan tekanan keuangan dan pemutusan hubungan kerja (PHK) selama pandemi, Bunda.
Untuk meningkatkan kembali agar warganya mau hamil dan melahirkan pemerintah Singapura memberikan tunjangan bayi baru lahir sebesar Rp124 juta sejak Agustus 2023. Mereka juga difasilitasi biaya kesehatan dan tabungan sekolah anak. Setiap anak-anak balita akan menerima 400 dolar singapura setiap enam bulan hingga berusia 6,5 tahun.
(pri/pri)
3 Negara yang membayar warganya untuk memiliki anak