KEHAMILAN
Keluar Darah saat Hamil 5 Bulan tapi Tidak Sakit, Normalkah? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Melly Febrida | HaiBunda
Jumat, 22 Nov 2024 18:50 WIBIbu hamil ketika mengalami pendarahan tentu merasa khawatir, terlebih jika kehamilannya sudah mencapai usia 5 bulan. Normalkah keluar darah saat hamil 5 bulan tapi tidak sakit? Yuk kenali penyebab dan cara mengatasinya.
Tidak semua pendarahan saat kehamilan itu berbahaya, apalagi jika tidak disertai rasa sakit. Meskipun tidak selalu menjadi tanda serius, tetap saja ibu hamil yang mengalami pendarahan, bercak, atau keluarnya cairan yang tidak biasa selama trimester kedua harus menghubungi dokternya.
7 Penyebab keluar darah saat hamil 5 bulan
pendarahan pada kehamilan usia 5 bulan atau trimester kedua mungkin umum terjadi. Dan ini tidak menandakan suatu masalah. Namun, ibu hamil penting untuk memeriksakan diri jika ada yang terasa tidak beres.
Dr. Valinda Nwadike adalah dokter bersertifikat ABMS yang mengkhususkan diri dalam kebidanan dan ginekologi, kebanyakan ibu hamil menganggap trimester kedua merupakan momen tenang dalam kehamilan.
"Gejala-gejala yang intens pada trimester pertama sering kali menghilang, dan kelelahan, nyeri otot, dan kecemasan tentang kelahiran yang umum terjadi selama trimester ketiga mungkin tidak muncul," jelas Nwadike dilansir MedicalNewstoday.
Menurutnya, pendarahan umum terjadi selama trimester pertama kehamilan, yang memengaruhi 15 hingga 25 persen ibu hamil. Pendarahan pada trimester kedua jarang terjadi. Jika terjadi pendarahan yang lebih banyak ini bisa menjadi tanda yang lebih serius ketimbang pendarahan ringan.
"Penyebabnya dapat berkisar dari peradangan ringan hingga masalah pada plasenta atau serviks," ujar Nwadike.
Namun, ia menegaskan pendarahan biasanya tidak berarti seorang ibu hamil akan melahirkan atau mengalami keguguran.
Berikut ini beberapa kemungkinan penyebab pendarahan pada trimester kedua:
1. Iritasi serviks ringan
Jika ibu hamil mengalami bercak ringan, ini biasanya bukan masalah serius pada kehamilan. Terutama jika bercak hilang dengan sendirinya dalam satu atau dua hari.
2. Polip serviks
Polip serviks ini pertumbuhan jinak, atau non-kanker, pada serviks. Polip ini umum terjadi dan jarang menimbulkan masalah. Selama kehamilan, polip serviks dapat membengkak atau teriritasi, sehingga menyebabkan pendarahan.
3. Masalah plasenta
Plasenta adalah organ yang memberi nutrisi dan melindungi bayi yang sedang berkembang. Masalah pada organ ini merupakan penyebab utama pendarahan saat melahirkan. Jika menduga ada masalah plasenta, harus segera mencari perawatan karena dapat melukai bayi serta menyebabkan pendarahan berbahaya pada ibu hamil.
Beberapa masalah plasenta yang dapat menyebabkan pendarahan pada trimester kedua meliputi:
- Plasenta previa: Kondisi ini terjadi ketika plasenta berada sangat rendah di dalam rahim. Plasenta dapat menutupi serviks secara keseluruhan atau sebagian, yang menyebabkan pendarahan selama kehamilan.
- Plasenta akreta: Plasenta akreta menyebabkan plasenta tumbuh jauh lebih dalam ke dalam rahim daripada biasanya. Namun, kondisi ini lebih mungkin menyebabkan pendarahan selama trimester ketiga daripada trimester kedua.
- Solusio plasenta: Terkadang plasenta terlepas dari rahim terlalu dini. Hal ini dapat menyebabkan pendarahan, nyeri punggung, dan kram perut yang hebat. Diagnosis dini dapat mencegah komplikasi serius bagi wanita dan bayi.
4. Persalinan prematur
pendarahan dapat menjadi tanda awal persalinan. Beberapa ibu hamil mungkin juga melihat keluarnya cairan yang tidak biasa, yang disebut sumbat lendir. Sumbat lendir tampak seperti campuran cairan vagina, lendir, dan darah.
5. Vasa previa
Ini adalah masalah pada pembuluh darah bayi. Kondisi ini menyebabkan beberapa pembuluh darah bayi berjalan sejajar dengan serviks, tidak terlindungi oleh tali pusat atau plasenta. Pembuluh darah ini dapat menyebabkan pendarahan yang tidak biasa, terutama pada akhir kehamilan atau selama persalinan prematur.
6. Ruptur uterus
Ruptur uterus terjadi ketika uterus robek. Kondisi ini dapat membahayakan ibu dan bayi karena menyebabkan pendarahan hebat dan membuat bayi kekurangan oksigen.
7. Penyakit trofoblas gestasional (GTD)
Ibu hamil dengan GTD mungkin mengalami pendarahan dan rahim yang luar biasa besar. GTD adalah sekelompok penyakit langka yang menyebabkan sel-sel abnormal tumbuh di rahim selama dan setelah kehamilan. Sel-sel ini dapat membentuk tumor dan massa. Terkadang massa ini berubah menjadi kanker, meskipun sebagian besar bentuk GTD bersifat jinak.
Perbedaan antara pendarahan normal dan berbahaya saat hamil
Bunda perlu memperhatikan pendarahan yang terjadi selama kehamilan. Ketahui perbedaan antara pendarahan normal dan berbahaya saat hamil.
Jika ibu hamil mengalami bercak selama kehamilan atau pendarahan ringan, ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Selain ringan, Bunda juga tidak merasakan sakit. Bercak ini sering terjadi setelah beraktivitas seperti hubungan intim atau pemeriksaan dalam.
Namun, pendarahan bisa berbahaya jika volume darah lebih banyak yang membasahi panty liner atau pembalut. Ini bukanlah hal yang normal. Bunda mungkin juga merasakan sakit yang tajam. Selain itu disertai dengan gejala lain seperti kontraksi atau demam.
Bunda harus segera menghubungi dokter untuk melaporkan pendarahan yang dialami. Dokter tentu akan membantu mengetahui penyebabnya dan memandu langkah selanjutnya untuk menjaga kesehatan ibu dan bayi.
Apakah berbahaya jika sedang hamil mengeluarkan darah?
Keluar darah saat hamil lima bulan tidak selalu berbahaya, apalagi jika itu volumenya sedikit serta tidak disertai gejala lain. Apabila ibu hamil mengalami bercak dan sedikit darahnya mungkin ini tidak berbahaya.
Namun, ibu hamil penting untuk melaporkannya ke dokter kandungan untuk memastikan kondisi ibu dan janin.
Ada beberapa jenis pendarahan yang tidak boleh diabaikan. Jika pendarahan berlangsung lama, berulang atau disertai gejala lain seperti kontraksi, gerakan janin berkurang, ini harus mendapatkan penanganan segera.
Cara mengatasi pendarahan saat hamil 5 bulan
Dilansir laman Cleveland Clinic, ketika ibu hamil usia 5 bulan mengalami pendarahan, penyedia layanan kesehatan mungkin perlu melakukan USG serta pemeriksaan fisik untuk menentukan penyebab pendarahan. Dokter juga mungkin meminta tes darah.
Beberapa cara mengatasi pendarahan vagina selama kehamilan dapat meliputi:
- Bersantai dan tidak berdiri.
- Minum banyak air.
- Hindari hubungan seks.
- Hindari bepergian.
- Tetap di rumah sakit jika pendarahannya parah.
Ibu hamil sebaiknya mengikuti anjuran penyedia layanan kesehatan. Dalam kebanyakan kasus, penyedia layanan kesehatan akan menyarankan lebih banyak istirahat.
Menghindari hal-hal seperti olahraga berat atau mengangkat benda berat juga dapat membantu. Ibu hamil harus menggunakan panty liner atau pembalut untuk menahan pendarahan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
7 Kondisi Nifas yang Mengancam Kesehatan Bunda
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Panas yang Ekstrem Bisa Bahayakan Ibu Hamil? Ini Penjelasan Pakar Bun
Fenomena Cuaca Panas Bisa Berdampak Serius Pada Bumil, Waspadai Dehidrasi
6 Manfaat Ikan untuk Ibu Hamil, Termasuk Ikan Kakap
Posisi Tidur yang Tepat Saat Ibu Hamil Muda Alami Pendarahan
TERPOPULER
Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya
Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian
Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad
Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya
10 Penyebab Kolesterol Tinggi dan Cara Mengatasinya
REKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Blush On Cream Tahan Lama dan Low Budget
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Merek Pelumas Vagina yang Aman untuk Berhubungan Intim & Cara Memilihya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Professional Air Fryer Oxone vs Glasstop Smart Fryer, Mana Pilihan Bunda?
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Lipstik Glossy Tahan Lama, Cocok Dipakai Seharian
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian
Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya
Film Korea My Daughter is a Zombie Pecahkan Rekor, Ini 5 Fakta Menarik yang Curi Perhatian Penonton
9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas
Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Kesedihan Anwar BAB Kenang Kebaikan Mpok Alpa Semasa Hidup
-
Beautynesia
Mengenal Dandelion Child dan Ciri-cirinya, Anak Tangguh di Tengah Badai Kehidupan
-
Female Daily
Hiburan Penuh Warna dari Judika, RAN, hingga Agak Laen di LPS Financial Festival Medan
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Potret Cantik Nadeen Ayoub, Miss Palestina Pertama yang Ikut Miss Universe 2025
-
Mommies Daily
10 Tanaman Hias Pembawa Rezeki yang Memancarkan Energi Positif di Rumah