KEHAMILAN
Insomnia saat Hamil Bisa Picu Depresi Pasca Melahirkan, Ini Cara Atasinya Menurut Studi Terbaru
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Selasa, 25 Mar 2025 09:20 WIBInsomnia selama kehamilan merupakan hal yang umum terjadi, Bunda. Peningkatan hormon dan perubahan yang dialami tubuh saat hamil dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan membuat Bunda terjaga di malam hari.
Insomnia saat hamil ternyata dapat berkembang menjadi komplikasi kesehatan yang serius, termasuk kecemasan dan depresi. Pada beberapa kasus, insomnia saat hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi pasca melahirkan.
Lantas, apakah hal tersebut dapat dicegah ya, Bunda?
Cara atasi insomnia saat hamil untuk cegah depresi pasca melahirkan
Studi terbaru yang diterbitkan di Journal of Affective Disorders pada 2024 mengungkap bahwa pengobatan insomnia selama kehamilan dapat membantu menurunkan risiko depresi pasca persalinan. Pengobatan ini mencakup terapi perilaku kognitif.
"Studi kami melengkapi bukti yang berkembang bahwa mengobati insomnia selama kehamilan dapat bermanfaat untuk berbagai hasil," kata penulis studi dan asisten profesor di UBCO's School of Nursing, Dr. Elizabeth Keys, dilansir News Medical.
"Sudah saatnya untuk mengeksplorasi bagaimana kita dapat membuat pengobatan ini lebih mudah diakses oleh ibu hamil di seluruh negeri, dengan tujuan meningkatkan pemerataan kesehatan tidur," sambungnya.
Studi ini merupakan uji coba terkontrol acak yang melibatkan 62 perempuan dengan diagnosis insomnia. Peneliti mengevaluasi efek intervensi terapi selama lima minggu yang disesuaikan dengan kehamilan. Subjek penelitian lalu dinilai untuk gejala insomnia dan depresi sebelum intervensi, segera setelah intervensi, dan enam bulan pasca persalinan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengobatan insomnia yang efektif selama kehamilan dapat berfungsi sebagai faktor perlindungan terhadap depresi pasca melahirkan.
Dikutip dari laman News4jax, terapi perilaku kognitif untuk insomnia melibatkan serangkaian sesi dengan profesional kesehatan mental untuk mengidentifikasi pikiran, perilaku, dan pola yang memengaruhi tidur. Teknik terapi melibatkan pengendalian stimulus, pembatasan tidur, dan pelatihan relaksasi.
"Jika kita dapat mengidentifikasi siapa yang berisiko sebelum masa nifas, maka kita dapat segera melakukan intervensi" ujar psikiater University of Virginia School of Medicine, Dr. Jennifer Payne.
Insomnia selama kehamilan
Melansir dari Cleveland Clinic, insomnia memengaruhi sebagian besar ibu hamil di pada beberapa titik. Peluang Bunda untuk mengalami insomnia meningkat seiring dengan perkembangan kehamilan.
Sekitar 1 dari 4 wanita atau 25 persen ibu hamil mengalami insomnia di awal kehamilan. Sedangkan hingga 80 persen ibu hamil melaporkan gejala insomnia terjadi di akhir trimester ketiga.
Insomnia membuat tidur Bunda menjadi tidak nyenyak atau tidak berkualitas. Bunda mungkin mengalami kesulitan tidur atau sering terbangun sepanjang malam. Seseorang yang mengalami insomnia sering merasa kantuk di siang hari, mudah tersinggung, sulit fokus, dan refleks yang lambat.
Komplikasi insomnia selama kehamilan
Komplikasi kehamilan yang terkait dengan insomnia meliputi:
- Pembatasan pertumbuhan intrauterin (intrauterine growth restriction)
- Diabetes gestasional
- Preeklamsia
- Kelahiran prematur
- Persalinan yang lebih lama
- Persalinan caesar
Insomnia juga dapat menyebabkan kecemasan dan depresi pada akhir kehamilan dan setelahnya (depresi pasca melahirkan).
Bila Bunda mengalami kesulitan tidur selama hamil yang mengganggu, sebaiknya segera periksa ke dokter. Selain mengubah rutinitas harian, pengobatan hingga terapi perilaku kognitif mungkin dibutuhkan untuk mengatasi insomnia agar tak berkembang menjadi depresi pasca melahirkan.
Demikian pemaparan tentang studi yang mengaitkan manfaat terapi perilaku kognitif untuk insomnia dengan depresi pasca melahirkan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Perbedaan Baby Blues dan Postpartum Depression, Jangan Sampai Keliru Bun
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Tentang Trimester Kehamilan yang Bunda Perlu Tahu
13 Cara Mudah Atasi Insomnia pada Ibu Hamil
Perkembangan Janin yang Normal di Trimester 1, 2, dan 3
Perubahan yang Mungkin Dialami Saat Hamil Trimester 1, 2, dan 3
TERPOPULER
Rini Yulianti & Suami Boyong Anak Pindah ke Australia, Intip 5 Potret Pamit ke Keluarga
Bikin Haru! Momen Akur Paula Verhoeven & Baim Wong Hadiri Acara Sekolah Anak
Ini Kalimat yang Harus Didengar Anak Laki-laki SMP Menurut Pakar
9 Camilan yang Bikin Kolesterol Tinggi di Usia 20-an Tahun
Doa saat Menghadapi Kesulitan dan Kegelisahan, Bikin Hati Lebih Tenang
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sikat Gigi Anak, Bulu Aman dan Lembut
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
7 Pilihan Kotak Bekal Anak, Temukan yang Pas untuk Si Kecil
PritadanesREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Rini Yulianti & Suami Boyong Anak Pindah ke Australia, Intip 5 Potret Pamit ke Keluarga
10 Drama China Dibintangi Meng Ziyi, Terbaru The Princess's Gambit
Bikin Haru! Momen Akur Paula Verhoeven & Baim Wong Hadiri Acara Sekolah Anak
9 Camilan yang Bikin Kolesterol Tinggi di Usia 20-an Tahun
Ini Kalimat yang Harus Didengar Anak Laki-laki SMP Menurut Pakar
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Menteri UMKM Datangi KPK usai Surat Permohonan Eropa Istri Viral
-
Beautynesia
5 Gaya Belahan Rambut Ini Bisa Ungkap Kepribadian Seseorang, Yuk Cari Tahu!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ramalan Zodiak 5 Juli: Pisces Tunda Perjalanan, Aquarius Tetap Tenang
-
Mommies Daily
Kuis: Anak Kamu Tipe Gen Alpha yang Mana, Nih?