Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ternyata Ini Alasan Mengapa Dokter Kandungan Lebih Banyak Pria

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 17 Apr 2025 14:30 WIB

Ilustrasi Ibu Hamil dan Dokter
Ternyata Ini Alasan Mengapa Dokter Kandungan Lebih Banyak Pria/Foto: Getty Images/iStockphoto/
Jakarta -

Mungkin tak sedikit Bunda yang bertanya-tanya dokter kandungan lebih banyak pria. Dokter kandungan yang dimaksud adalah Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi atau dikenal juga Obgyn atau SpOG.

Ginekolog Dr Anita Mitra dalam akun Instagram miliknya @gynaegeek menjelaskan alasan kenapa banyak dokter pria yang spesialisasinya di kesehatan reproduksi wanita. Salah satu alasannya ini cukup 'menakjubkan', yakni berhubungan dengan alat kesehatan yang tersedia, Bunda.

"Alat bedah umumnya dirancang untuk pria karena memiliki pegangan yang besar yang bisa merepotkan untuk orang dengan tangan kecil (perempuan), dan sejauh ini saya tidak mengetahui ada perusahaan yang membuat instrumen untuk tangan perempuan yang kecil. Ketika saya memberi tahu ini, sepertinya akan mengejutkan orang," kata Mitra, dilansir dari Huffpost.

Ada alasan lain kenapa banyak dokter kandungan berjenis kelamin pria. Alasan ini dapat ditemukan dalam data dari Royal College of Obstetrics and Gynaecology, seperti dijelaskan Mitra.



Menjelang akhir pendidikan dokter, mereka diminta untuk memilih spesialisasi. Menurut data, pria cenderung memilih ginekologi, sementara perempuan banyak yang memilih spesialisasi kebidanan (obstetri) yang fokus pada kehamilan, persalinan, dan masa nifas.

"Ginekologi adalah spesialisasi bedah yang bila dibandingkan dengan obstetri, ini banyak didominasi pria karena memiliki tantangan tersendiri," ujar Mitra.

"Pelatihan bedah bisa sangat intens dengan hari yang sangat panjang dan bisa menjadi rumit bila anda menjalaninya saat memiliki keluarga dan bekerja sambilan, ini tidak selalu mudah," sambungnya.

Menurut Mitra, perempua juga masih menghadapi isu seksisme di tempat kerja. Meskipun telah berubah, harus diakui bahwa isu ini juga masih terjadi di luar profesi medis.

"Tapi syukurlah ada banyak ginekolog dan ahli bedah perempuan yang menginspirasi di luar sana. Jadi jangan menunda bila itu adalah jalur karier yang ingin Anda jalani. Tidak ada yang tak mungkin," katanya.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak ada aturan khusus yang mewajibkan dokter kandungan harus pria ya, Bunda. Terkait isu gender ini juga dijelaskan oleh Dr. Xiavier Rusizana, pemilik Klinik swasta di Remera, Kigali di Rwanda.

Doctor visit pregnant woman at homeIlustrasi dokter/ Foto: Getty Images/Vesnaandjic

Dokter kandungan adalah profesional di bidangnya

Dr. Xiavier Rusizana tidak menganggap gender berperan dalam profesi ginekologi. Bisa saja pria memilih profesi ini memang karena ingin membuat perbedaan dan pilihan kariernya.

"Sama halnya ketika seorang perempuan menjadi spesialis testis, beberapa pria mungkin merasa tidak nyaman karenanya (profesi dokter kandungan). Pada akhirnya, orang-orang yang berprofesi sebagai dokter melakukan tugasnya dan semua sangat profesional. Orang biasanya terjun ke bidang yang menurut mereka dapat membuat perbedaan," ujar Rusizana.

"Pria itu bisa saja memiliki ibu, saudara perempuan, bibi, sepupu, teman, istri, dan lainnya dengan masalah reproduksi yang dapat menginspirasi dia untuk menjadi seorang ginekolog. Ia ingin mencoba dan mencegah masalah tersebut terjadi," sambungnya.

Menurut Rusizana, semua dokter, entah itu pria atau perempuan, pada akhirnya adalah profesional. Mereka tidak akan mundur hanya karena perbedaan gender dengan pasiennya.

"Saya juga ingin mengatakan bahwa ginekolog pria tidak 'mundur' saat memeriksa pasien perempuan. Mereka adalah para profesional yang menjadi dokter untuk membantu masyarakat," ungkapnya, dikutip dari The New Times Rwanda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda