
kehamilan
Tahap Awal Program Hamil, Tanyakan 7 Hal Ini pada Dokter agar Bunda Lebih Mantap
HaiBunda
Senin, 10 Oct 2022 19:05 WIB

Memiliki keinginan untuk akhirnya memiliki bayi adalah keputusan yang penting. Namun, sebelum memulai perjalanan program hamil, sebaiknya Bunda membuat jadwal kunjungan prakonsepsi ya.
Mary Jane Minkin, MD, seorang profesor klinis di Departemen Obstetri, Ginekologi dan Ilmu Reproduksi di Fakultas Kedokteran Universitas Yale merekomendasikan agar pasangan yang ingin menjalani program hamil terlebih dahulu mengunjungi layanan kesehatan beberapa bulan sebelumnya.
Dalam kunjungan prakonsepsi ini, dokter akan menilai riwayat kesehatan, mengevaluasi masalah medis apa pun dan memberi Bunda saran untuk membentuk kehamilan yang sehat. Sebelum janji temu tiba, pikirkan pertanyaan apa saja yang menyangkut kepentingan kehamilan untuk ditanyakan kepada dokter.
Tuliskan pertanyaan-pertanyaan tersebut agar tidak ada yang terlewat saat janji temu tiba. Tidak perlu bingung memikirkan apa saja yang harus ditanyakan, HaiBunda sudah merangkum 7 pertanyaan yang bisa menjadi referensi Bunda.
Tahap awal program hamil, 7 pertanyaan untuk dokterÂ
1. "Berapa lama waktu yang saya butuhkan untuk hamil?"
Mengenai berapa lama kemungkinan Bunda akan hamil, kemungkinan dokter tidak dapat memprediksinya secara tepat. Namun, dokter mungkin memiliki beberapa prediksi umum berdasarkan usia, riwayat kesehatan, dan pengalaman konsepsi Bunda sebelumnya.
Ginekolog mungkin akan mempertimbangkan usia ibu dan pasangan serta kondisi medis (jika ada) untuk memberikan perkiraan.
2. "Apakah kondisi kesehatan saya memengaruhi kesuburan?"
Melansir laman Timesofindia.com, ini adalah pertanyaan penting untuk ditanyakan karena bisa mencegah komplikasi selama kehamilan. Sebab kondisi medis tertentu bisa memengaruhi peluang kehamilan.
Menurut Dr. Minken, beberapa kondisi medis dapat memengaruhi kemampuan Bunda untuk hamil. Ini termasuk sindrom ovarium polikistik (PCOS), endometriosis, gangguan tiroid, dan bahkan PMS.
Sedangkan untuk pasangan, masalah yang mungkin terjadi adalah jumlah sperma, mortilitas atau morfologi yang bisa membuat pembuahan menjadi sulit.
3. "Apakah saya perlu meminum suplemen atau vitamin?"Â
Melansir laman Parents.com, calon Bunda sebaiknya mengonsumsi suplemen asam folat sejak 3 sampai 6 bulan sebelum mencoba untuk hamil. Dr Minken mengatakan bahwa asam folat dapat mengurangi risiko cacat tabung saraf dan beberapa cacat lahir, Bunda.
Selain itu, dokter juga mungkin akan merekomendasikan vitamin prenatal, jika tampaknya Bunda terlihat kekurangan nutrisi tertentu.
Klik halaman berikutnya untuk tahu 4 pertanyaan lainnya yang bisa dijadikan referensi saat bertemu dokter.
Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.
Saksikan juga yuk video tentang tanda Bunda siap hamil secara fisik dan mental.
PERTANYAAN PENTING UNTUK DOKTER SAAT MULAI PROMIL
Tahap Awal Program Hamil, Tanyakan 7 Hal Ini pada Dokter agar Bunda Lebih Yakin /Foto: Getty Images/iStockphoto
4. "Apa saja gaya hidup saya yang perlu diubah?"
Tahukah Bunda, jika kelebihan berat badan atau kekurangan berat badan dapat memengaruhi kesuburan? Berat badan yang tidak ideal dapat menyebabkan komplikasi kehamilan seperti diabetes gestasional, tekanan darah tinggi, operasi caesar, dan keguguran.
Sedangkan olahraga berlebihan, minum alkohol dan merokok juga dapat berdampak negatif pada kesuburan dan kehamilan, Bunda. Maka dari itu, lakukankah percakapan dengan dokter mengenai kebiasaan gaya hidup dan tanyakan juga apakah perlu melakukan perubahan sebelum hamil atau tidak.
5. "Apakah usia saya memengaruhi peluang kehamilan?"
Peluang seorang wanita untuk hamil secara alami akan mengalami penurunan 50 persen setelah usia 35 tahun. Kemudian, pada pertengahan 40-an, kualitas sperma pada pria secara bertahap akan menurun.
Seiring bertambahnya usia pria, itu juga bisa memengaruhi peluang untuk hamil. Jadi, faktor usia memanglah memengaruhi kesuburan pria dan wanita.
6. "Apakah saya perlu melakukan tes genetik?"
Bunda dan pasangan bisa melakukan tes genetik untuk melihat apakah berpotensi membawa kondisi genetik turun-temurun. Misalnya, atrofi otot tulang belakang, cystic fibrosis, penyakit Tay-Sachs, dan banyak lagi.
Jika hasilnya positif, dokter akan membantu mempertimbangkan risiko penularan penyakit ini kepada calon bayi dengan menjalani fertilisasi in vitro (IVF) dengan diagnosis genetik praimplantasi (PGD). Ini memungkinkan Bunda menguji embrio untuk kondisi genetik ini.
7. "Kapan harus menghentikan kontrasepsi?"
Saat menghentikan kontrasepsi, Bunda tidak selalu bisa hamil setelahnya. Pil KB hormonal, misalnya, dapat mengubah siklus selama beberapa bulan setelah lepas darinya, begitu juga dengan NuvaRing dan Patch. Jika memiliki IUD, sebaiknya mendiskusikan kapan harus melepas perangkat berbentuk T.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Kehamilan
Mengenal Beragam Profesi Spesialis Kesuburan, Pilih yang Paling Pas untuk Bunda

Kehamilan
5 Cara Cepat Hamil, Simak Tips dari Dokter Kandungan Yuk Bun

Kehamilan
17 Makanan Bantu Tingkatkan Kesuburan saat Jalani Program Hamil

Kehamilan
10 Persiapan Sebelum Jalani Program Hamil

Kehamilan
Saat Program Hamil, Dukungan untuk Suami Juga Penting Diberikan


5 Foto
Kehamilan
5 Gambar Test Pack Positif Hamil, Tak Selalu Muncul Dua Garis Lho
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda