KEHAMILAN
Kisah Bumil yang 'Dipaksa' Mengandung Meski Detak Jantung Janin Sudah Tak Berdetak
Amrikh Palupi | HaiBunda
Minggu, 08 Jun 2025 19:30 WIBKisah seorang ibu hamil (bumil) yang terpaksa mempertahankan kehamilan meskipun janin di dalam kandungannya sudah tidak memiliki detak jantung, kembali menyita perhatian publik. Ini adalah kisah bumil bernama Elisabeth Weber asal Greenville, Carolina Selatan.
Elisabeth Weber mengaku baru mengetahui bahwa janinnya tidak berkembang dan detak jantungnya berhenti saat usia kandungannya masuk 9 minggu.
"Bayinya berhenti tumbuh pada usia 6 minggu 1 hari," ujar Elisabeth Weber dikutip dari laman People.
Elisabeth mengatakan dia dan suaminya Thomas sangat menanti kelahiran calon putra kelima mereka yang diberi nama Lorenzo Thomas Weber atau yang dipanggil Enzo. Sebelumnya perempuan 31 tahun ini telah memiliki tiga anak perempuan Neveah (8 tahun), Story (5 tahun), dan Finley (18 bulan), serta seorang putra bernama Stone yang meninggal karena Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS) pada tahun 2018.
"Anak yang sangat diharapkan. Kami sebenarnya selalu merasa bahwa dia laki-laki. Kami menamainya Lorenzo Thomas Weber, dipanggil Enzo," tutur Elisabeth Weber.
Namun Elisabeth mengaku ditolak mendapatkan bantuan medis saat janinnya tidak berkembang dan detak jantungnya berneti karena dianggap tidak mengalami keguguran secara alami. Elisabeth Weber bahkan harus menunggu berminggu-minggu untuk mendapatkan bantuan medis karena undang-undang anti aborsi yang ketat di negara bagian tersebut.
Elisabeth dipulangkan untuk mengalami keguguran secara alami, namun Elisabeth yang mengalami sakit parah hiperemesis gravidarum (HG) di semua kehamilannya mengatakan bahwa ia tetap merasakan semua gejala kehamilan meskipun detak jantung Enzo sudah tidak ada.
"Tubuh saya tidak menyadari bahwa saya sudah tidak hamil lagi. Saya masih benar-benar terbaring di tempat tidur karena mual, muntah terus-menerus. Janinnya sama sekali tidak tumbuh. Masih tidak ada detak jantung. Saat itu, usia kehamilan saya hampir 10 minggu," tutur Elisabeth .
Kemudian Elisabeth meminta prosedur dilatasi dan kuretase (D&C), yaitu prosedur medis untuk mengangkat jaringan dari dalam rahim. "Dengan kondisi HG saya dan semua ini, saya sangat sakit. Saya punya tiga anak, dan menunggu sampai tubuh saya mengalami ‘mini-persalinan’ itu sangat berat," tuturnya.
Lantaran diatur sesuai undang-undang detak jantung di negara tersebut Elisabeth harus menunggu penanganan medis sekitar dua minggu untuk melihat apakah ia akan mengalami keguguran secara alami.
Hukum yang dimaksud adalah larangan aborsi di Carolina Selatan setelah usia kehamilan 6 minggu, yakni saat detak jantung janin biasanya mulai terdeteksi. Karena itulah hukum ini dikenal sebagai 'heartbeat bill' atau undang-undang detak jantung.
"Bayi saya tidak memiliki detak jantung, dan itu tetap saja menghalangi saya untuk mendapatkan perawatan,” kata ibu tiga anak ini.
Sedihnya lagi, Elisabeth sempat ditanya apakah kehamilannya benar-benar diinginkan atau tidak. Elisabeth merasa bahwa pertanyaan itu seolah-olah menyiratkan bahwa dia mencoba menggugurkan kandungannya secara diam-diam. Padahal, dia dan suaminya Thomas benar-benar menginginkan dan menanti calon anaknya tersebut.
"Jelas itu tidak benar. Saya menatap dia dan benar-benar berkata, ‘Bayi saya sudah meninggal. Setiap dokter yang saya temui tahu bayi saya sudah meninggal. Bayi saya tidak akan tiba-tiba memiliki detak jantung lagi," ucap Elisabeth Weber.
Elisabeth mengaku diberitahu bahwa ia hanya boleh kembali ke rumah sakit jika mulai mengalami pendarahan hebat, seperti pendarahan besar (hemoragi). Kecuali jika dia mengalami infeksi (sepsis) atau pendarahan hebat dan tidak ada yang bisa dilakukan oleh pihak medis sebelum batas waktu dua minggu itu tercapai.
Saat berada di dalam mobilnya, Weber meluapkan kesedihannya dan kekecewaannya ditolak untuk menjalani prosedur D&C, meskipun janin di dalam kandungan tidak berkembang dan jantung telah berhenti.
"Bayi saya sudah berada di dalam tubuh saya dalam keadaan meninggal selama tiga minggu dan sekarang saya harus menunggu seminggu lagi dengan mengetahui bahwa bayi saya sudah meninggal, sebelum bisa melakukan apa pun," kata Elisabeth Weber.
"Saya tidak percaya saya dipaksa untuk membawa bayi saya yang sudah meninggal. Mereka tahu bayinya sudah tiada, mereka tahu ia telah berhenti berkembang, dan sekarang saya dipaksa untuk tetap mengandungnya. Tidak ada perasaan yang bisa dibandingkan dengan saat rahimmu menjadi kuburan," imbuh Elisabeth Weber.
Elisabeth mengatakan bahwa setelah mengunggah video TikTok-nya, seorang advokat pasien menghubunginya dan menyarankan agar ia pergi ke rumah sakit lain. Di sana, ia mengetahui bahwa jumlah sel darah putihnya sangat tinggi. Semua hasil menunjukkan bahwa Elisabeth sedang mengalami infeksi aktif.
"Namun setelah berjam-jam berada di rumah sakit tersebut, ia tetap diberi tahu bahwa ia tidak memenuhi kriteria untuk menjalani prosedur D&C," tutur Elisabeth Weber.
Begitulah kisah bumil bernama Elisabeth Weber yang dipaksa mengandung meski detak jantung janin sudah tak berdetak.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)Simak video di bawah ini, Bun:
Tanda dan Penyebab Janin Cegukan dalam Kandungan
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
17 Makanan Bantu Tingkatkan Kesuburan saat Jalani Program Hamil
Catat! Ini 5 Cara Cepat Hamil yang Wajib Dilakukan Calon Bunda
Lakukan 6 Cara Ini Supaya Bunda Cepat Hamil
Bunda Perlu Tahu, Penyebab Ibu Hamil Jadi Lebih Sensitif dan Mudah Menangis
TERPOPULER
5 Artis Ternama dan Berprestasi Lulusan Universitas Indonesia, Ini Potretnya
Daftar Pemenang Pilihan Bunda Awards 2025, Najwa Shihab hingga Hagia Raih Penghargaan
Mengasuh Anak Ternyata Bisa Bikin Otak Orang Tua Lebih Muda
Mydoremi Turut Memeriahkan Bundafest 2025, Sajikan Penampilan Musikal yang Memukau di Hari Pertama
bodrexin Raih Penghargaan Brand Obat Anak Pilihan Bunda 2025
REKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Bronzer untuk Pemula hingga Kulit Sawo Matang
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Skincare Bayi yang Aman untuk Kulit Si Kecil
Mutiara PutriREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Glitter Terbaik untuk Makeup Korean Look
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Shampo Anti Jamur untuk Anak, Aman untuk Kulit Kepala Si Kecil & Lembut
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Maskara Waterpoof dan Bikin Lentik Tahan Lama
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Doa Khususon Ila Ruhi untuk Ayah dan Bunda yang Sudah Meninggal & Cara Mengamalkannya
5 Drama Korea Original Netflix 2025 Terbaik dengan Kisah Ringan yang Menarik & Seru
Mydoremi Turut Memeriahkan Bundafest 2025, Sajikan Penampilan Musikal yang Memukau di Hari Pertama
Mengasuh Anak Ternyata Bisa Bikin Otak Orang Tua Lebih Muda
Daftar Pemenang Pilihan Bunda Awards 2025, Najwa Shihab hingga Hagia Raih Penghargaan
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Denny Sumargo Ternyata Sempat Beri Peringatan ke Baim Wong Saat Umbar Aib Paula
-
Beautynesia
Cek! 5 Kepribadian Pria Ini Jadi Tanda Dia Bisa Jadi Suami yang Baik
-
Female Daily
Recreate Yuk! Ini Makeup Kang Hanna di Drama ‘Bon Appetit, Your Majesty’
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
5 Gaya Matching Kate Middleton dan Melania Trump, Kompak Pakai Jaket Suede
-
Mommies Daily
7 Rekomendasi CCTV Plus Harganya, Solusi Rumah Lebih Aman!