Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Apakah Vaksin HPV Tetap Efektif untuk Perempuan yang Sudah Menikah?

Amrikh Palupi   |   HaiBunda

Senin, 16 Jun 2025 18:20 WIB

Ilustrasi Suntik KB
Ilustrasi vaksin HPV/Foto: Getty Images/iStockphoto/SunnyVMD
Daftar Isi
Jakarta -

Vaksin HPV dikenal sebagai langkah pencegahan yang efektif untuk melindungi perempuan dari infeksi HPV. Human papillomavirus (HPV) adalah salah satu penyebab utama kanker serviks dan dapat menyebar aktivitas seksual. Lantas apakah vaksin HPV efektif untuk perempuan yang sudah menikah? 

Apa fungsi vaksin HPV?

Mengutip laman Mayoclinic, vaksin HPV melindungi dari kutil kelamin dan sebagian besar kasus kanker serviks. Vaksin ini juga melindungi dari kanker vagina, vulva, penis, atau anus yang disebabkan oleh HPV. Selain itu, vaksin HPV juga memberikan perlindungan terhadap kanker mulut, tenggorokan, kepala, dan leher yang disebabkan oleh HPV.

Vaksin ini memberikan cara yang aman bagi tubuh untuk mengenali beberapa jenis HPV. Artinya, jika seseorang tertular HPV di kemudian hari, tubuh akan lebih mudah membersihkan jenis virus tersebut.

Kapan waktu tepat vaksin HPV?

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) merekomendasikan vaksinasi HPV rutin pada usia 11 atau 12 tahun. Usia ideal untuk vaksinasi adalah sebelum seseorang aktif secara seksual.

Setelah seseorang tertular HPV, vaksin mungkin tidak seefektif sebelumnya. Hal ini karena tujuan utama vaksin adalah mencegah infeksi baru bukan mengobati dari HPV. Jika seseorang sudah memiliki virus tersebut, vaksin mungkin tidak membantu tubuh membersihkannya.

Penelitian menunjukkan bahwa pemberian vaksin di usia muda tidak berkaitan dengan dimulainya aktivitas seksual lebih awal. Anak-anak dan remaja di bawah usia 15 tahun cukup menerima dua dosis vaksin, dengan jarak 6 hingga 12 bulan antara dosis pertama dan kedua.

Sementara yang memulai vaksinasi pada usia 15 hingga 26 tahun perlu mendapatkan tiga dosis vaksin. Dosis-dosis ini diberikan selama jangka waktu enam bulan. 

FDA telah menyetujui penggunaan Gardasil 9 untuk pria dan wanita usia 9 hingga 45 tahun. Jika Bunda berusia 27 hingga 45 tahun maka konsultasikan risiko dengan dokter sebelum memutuskan menggunakan vaksin HPV apa yang tepat.

Closeup of doctor hand are vaccinations to patients using the syringe.Medical conceptIlustrasi Vaksin HPV/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Manit Chaidee

Vaksin HPV efektif untuk perempuan sudah menikah?

Mengutip laman Careplusvn, perempuan yang sudah menikah atau sudah aktif secara seksual tetap efektif menggunakan vaksin HPV. Ada tiga alasan perempuan sudah menikah menggunakan vaksin GPV. 

  1. Tidak semua orang yang sudah berhubungan seksual terinfeksi HPV, sehingga vaksinasi tetap dapat memberikan perlindungan penuh terhadap penyakit yang disebabkan oleh jenis HPV yang termasuk dalam vaksin.
  2. Terdapat banyak jenis HPV, saat ini para ilmuwan telah mencatat lebih dari 170 jenis HPV. Oleh karena itu, meskipun seseorang yang aktif secara seksual mungkin sudah terinfeksi 1–2 jenis HPV, belum tentu terinfeksi semuanya. Vaksinasi tetap penting untuk mencegah infeksi dari jenis HPV berisiko tinggi penyebab kanker serviks seperti tipe 16 dan 18, serta penyakit serius lainnya seperti kutil kelamin tipe 6 dan 11.
  3. Virus HPV sangat mudah menular dan bisa menginfeksi kembali. Kekebalan tubuh yang terbentuk secara alami setelah infeksi tidak cukup untuk mencegah infeksi ulang, namun vaksin dapat memberikan perlindungan yang lebih efektif.

Namun, perlu Bunda diketahui bahwa tidak ada vaksin HPV yang bisa mengobati infeksi yang sudah ada. Vaksin hanya melindungi dari jenis HPV tertentu yang belum menginfeksi tubuh Bunda. 

Cara yang dapat Bunda lakukan sebelum menggunakan vaksin HPV sebagai berikut:

1. Pemeriksaan sebelum vaksinasi

Dokter akan melakukan skrining kesehatan sebelum vaksinasi, menanyakan riwayat kesehatan, riwayat alergi vaksin, serta memberikan saran mengenai jenis vaksin yang paling sesuai untuk Bunda.

2. Vaksinasi

Menggunakan obat yang tepat, jenis yang sesuai, berkualitas, dan mengikuti prosedur vaksinasi yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.

3. Pemantauan pasca-vaksinasi

Pemantauan selama 30 menit setelah penyuntikan dilakukan di area yang steril, bersih, dan memiliki fasilitas yang nyaman dan luas, sehingga pelanggan merasa aman dan nyaman.

Apakah vaksin HPV memiliki efek samping?

Vaksin HPV telah terbukti aman dalam banyak penelitian. Secara umum, efek sampingnya bersifat ringan. Efek samping yang paling umum meliputi nyeri, bengkak, atau kemerahan di area suntikan.

Kadang-kadang Bunda juga bisa mengalami pusing atau pingsan setelah suntikan. Tapi duduk selama 15 menit setelah disuntik dapat mengurangi risiko pingsan. Efek samping lain yang mungkin terjadi termasuk sakit kepala, mual, muntah, kelelahan, atau kelemahan. CDC dan FDA terus memantau vaksin ini untuk memastikan tidak ada masalah yang tidak biasa atau serius.

Siapa yang tidak boleh mendapatkan vaksin HPV?

Meski vaksin HPV aman dilakukan tapi Bunda tidak boleh menggunakan dalam kondisi sebagai berikut: 

1. Vaksin HPV tidak diberikan selama kehamilan.

2. Vaksin ini juga tidak direkomendasikan jika seseorang mengalami reaksi alergi setelah suntikan HPV sebelumnya, atau memiliki alergi berat yang mengancam jiwa.

3. Selain itu, orang yang sedang sakit sedang hingga berat sebaiknya menunggu sampai merasa lebih baik sebelum menerima vaksin HPV.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda