kehamilan
Angka kanker Serviks Tinggi, Dokter Sebut Virus HPV Banyak Ditemukan di Toilet hingga Wastafel
HaiBunda
Selasa, 18 Nov 2025 12:45 WIB
Pasien kanker leher rahim terus mengalami kenaikan dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Direktur Imunisasi di Kemenkes RI, dr. Prima Yosephine, kanker leher rahim menjadi kanker kedua yang paling sering diderita oleh perempuan di Indonesia, Bunda.
Namun sayangnya, di tengah upaya untuk menekan angka kanker serviks, masih banyak misinformasi seputar kesehatan yang menjadi tantangan. Beragam informasi yang beredar di media sosial kerap kali membuat masyarakat bingung untuk membedakan mana yang fakta dan asumsi.
Data Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mencatat sepanjang 2024 ditemukan lebih dari 1.900 konten hoaks, dengan 163 di antaranya berkaitan dengan isu kesehatan.
Kondisi ini membuat kebutuhan akan literasi kesehatan semakin mendesak, Bunda. Masyarakat perlu memahami sumber informasi yang kredibel, apalagi kalau membahas mengenai penyakit serius seperti kanker leher rahim atau biasa dikenal juga dengan kanker serviks.
"Kanker leher rahim disebabkan oleh infeksi jangka panjang Human Papillomavirus (HPV) dan menjadi kanker kedua yang paling sering diderita oleh perempuan Indonesia," tutur dr. Prima lewat acara MSD Indonesia dengan tema Lawan Misinformasi Kanker Leher Rahim di Era AI.
Bicara soal kanker serviks, Bunda juga perlu memahami langkah pencegahannya yang tepat. Salah satunya melalui vaksin HPV yang sudah terbukti bisa melindungi kesehatan reproduksi.
Simak ulasan selengkapnya berikut ini, Bunda.
Virus HPV bisa menyebar lewat lingkungan
Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Anak, Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si, dari Universitas Indonesia mengatakan bahwa penularan Human Papillomavirus atau HPV tidak hanya terjadi melalui hubungan seksual saja, Bunda.
Ia menyampaikan bahwa keberadaan HPV di fasilitas umum dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Lebih dari itu, virus ini juga dapat bertahan hingga tujuh jam setelah masuk ke area leher rahim, Bunda.
"Di toilet jongkok ditemukan sekitar 53 persen, di wastafel 14,2 persen, lalu ada juga di pegangan pintu, di Puskesmas, di rumah sakit obgyn, hingga rumah sakit umum. Konsentrasi virusnya cukup tinggi, artinya penularannya sangat mudah," ujarnya.
Lebih lanjut, infeksi HPV pun kerap kali tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun, Bunda. Banyak perempuan yang baru menyadari keberadaannya saat menjalani pemeriksaan leher rahim atau kontak langsung dengan yang sudah positif HPV.
"Infeksi HPV itu sering tidak terlihat. Hari ini kita merasa sehat, tetapi 15-20 tahun kemudian, virus yang sama bisa berkembang menjadi berbagai kanker," tutur dr. Soedjatmiko.
Selain itu, virus HPV juga dapat memicu berbagai kanker lainnya, Bunda, termasuk kanker vagina, vulva, penis, orofaring, serta kutil kelamin.
"Pada perempuan, infeksi virus HPV menyebabkan sekitar 71 persen kasus kanker leher rahim. Selain itu, HPV juga dapat menimbulkan kanker lainnya seperti vagina, vulva, penis, orofaring, hingga kutil kelamin, yang 90 persen dipicu oleh virus ini," ucapnya.
Vaksin HPV terbukti dapat mencegah kanker serviks
Setelah melihat bagaimana virus HPVÂ bisa menyebar, tentunya Bunda ingin tahu vaksin mana yang paling tepat sesuai rekomendasi dokter. Nah, vaksinasi HPV sendiri merupakan salah satu langkah paling efektif untuk menurunkan risiko kanker serviks, Bunda.
"Kabar baiknya, semua risiko tersebut bisa dicegah, salah satunya melalui imunisasi HPV," kata dr. Soedjatmiko.
Vaksin HPV telah digunakan selama hampir dua dekade dan terus menunjukkan keamanannya, Bunda. Inilah mengapa vaksin ini dikenal sebagai cara yang ampuh untuk mencegah terjadinya kanker serviks.
"Vaksin HPV sudah terbukti aman dan bermanfaat sejak pertama kali digunakan pada 2006, dan kini dipakai di lebih dari 130 negara. Jadi ini bukan hal baru, bukan percobaan. Ini langkah nyata untuk melindungi diri dan keluarga," ujarnya.
Berdasarkan rekomendasi dari World Health Organization (WHO), pemberian vaksin HPV pada anak usia 9-14 tahun dinilai sebagai langkah yang sangat efektif untuk mencegah berbagai infeksi, salah satunya ialah kanker serviks, Bunda.Â
Itulah penjelasan seputar virus HPV sebagai penyebab utama kanker serviks serta vaksin yang dianjurkan. Semoga informasinya bisa menambah wawasan baru ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ndf/rap)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Kehamilan
Jadwal Vaksinasi HPV Terbaru untuk Cegah Kanker Serviks, Catat Bun
Kehamilan
Kenapa Vaksinasi HPV Tidak Boleh Diberikan saat Hamil?
Kehamilan
Perempuan Lansia Lebih Rentan Terinfeksi HPV Pemicu Kanker Serviks, Ini Faktor Utamanya
Kehamilan
Apakah Vaksin HPV Tetap Efektif untuk Perempuan yang Sudah Menikah?
Kehamilan
Studi Temukan Kasus Kanker Serviks Tidak Terdeteksi pada Wanita yang Dapat Vaksin HPV
Kehamilan
Syarat Dapatkan Vaksin HPV untuk Wanita yang Aktif Berhubungan Seksual
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
Jadwal Vaksinasi HPV Terbaru untuk Cegah Kanker Serviks, Catat Bun
Eks Idol Korea Cho A Berhasil Hamil Pasca Sembuh Kanker Serviks, Buktikan Keajaiban dan Harapan
Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks dan Waktu Pemberian yang Disarankan Dokter