Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Relate, Nikita Willy Juga Alami Mom Brain setelah Melahirkan sampai Sandal Beda Sebelah

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 15 Aug 2025 12:00 WIB

Nikita Willy
Nikita Willy/ Foto: Instagram @nikitawillyofficial94
Daftar Isi
Jakarta -

Artis Nikita Willy melahirkan anak keduanya, Nael Idrissa Djokosoetono, pada 15 Desember 2024. Hampir setahun setelah melahirkan, Nikita mengungkap perubahan tak biasa yang dialaminya, Bunda.

Baru-baru ini, Nikita Willy mengunggah fotonya saat menggunakan sandal yang berbeda. Ia mengaitkan perilaku tak biasa tersebut dengan perubahan yang dialami seorang Bunda setelah melahirkan, yakni mom brain.

"#mombrain," tulisnya di Instagram Stories @nikitawillyofficial94.

Beberapa waktu lalu, Nikita Willy juga sempat membahas tentang mom brain yang dialaminya dalam sebuah podcast. Istri Indra Priawan ini mengaku bahwa ia sesekali butuh waktu untuk memproses sesuatu dalam pikirannya.

"Perubahan yang aku alami tuh lebih.. jujur ya ini lebih sering brain fog. Brain fog tuh kayak mom brain. Kita panggilnya mom brain. Jadi mom brain itu kadang-kadang (buat) aku dari tadi kalau Ko Densu ngomong, kadang-kadang (aku) suka bengong gitu lho," katanya, melansir dari YouTube Denny Sumargo.

Mom brain atau mommy brain yang dialami Nikita ternyata memang dapat terjadi setelah melahirkan. Tak sedikit perempuan mengalami mom brain bahkan sejak masa kehamilan.

Lantas, apa itu mom brain? Apa penyebab mom brain setelah melahirkan ya?

Apa itu mom brain?

Dilansir What to Expect, mom brain atau mommy brain merupakan frasa yang menggambarkan kabut otak (brain fog) atau perilaku lupa yang dialami banyak ibu baru. Mom brain juga dapat mencerminkan perilaku 'pregnancy brain' yang terjadi selama hamil.

"Dalam hitungan menit, saat memikirkan tugas yang harus diselesaikan, pikiran seorang ibu mungkin langsung melayang. Dia juga mungkin lupa nama anjing tetangga atau merasa selalu lupa menaruh sesuatu," kata psikiater di Mount Sinai Medical Center, Shari I. Lusskin, M.D.

"Beberapa wanita mungkin khawatir mereka menunjukkan tanda-tanda penurunan kognitif dini, tetapi hal ini sepenuhnya normal dan sangat umum. Meskipun mungkin terasa membingungkan, tidak ada alasan untuk khawatir," sambungnya.

Penyebab mom brain

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa otak seorang ibu memang berbeda dalam beberapa aspek. Selama kehamilan dan setelah melahirkan, otak ibu akan mengalami perubahan.

Bagian dari sistem saraf pusat, yakni materi abu-abu (gray matter) akan berkurang di beberapa bagian otak selama kehamilan dan kemudian meningkat di beberapa area pasca persalinan. Perubahan tersebut tampaknya membantu otak berperan dalam mengembangkan peran keibuan seorang perempuan setelah anaknya lahir, Bunda.

"Beberapa perubahan otak ini tampaknya membantu seorang ibu menjadi pengasuh yang lebih baik. Misalnya, penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan pasca persalinan di bagian otak, seperti amigdala, hipotalamus, dan substansia nigra berkaitan dengan perasaan positif terhadap bayi," ujar Lusskin.

"Sementara itu, pertumbuhan di korteks prefrontal juga dapat membantu seorang ibu mengambil berbagai keputusan serta mengelola emosinya."

Selain karena perubahan di otak, perubahan hidup yang dialami seorang Bunda juga dikaitkan dengan mom brain. Misalnya, fokus seorang ibu jadi mudah teralihkan saat mendengar anaknya menangis, sehingga lupa di mana sudah meletakkan ponselnya.

Sebuah penelitian menemukan bahwa daya ingat informasi verbal seorang ibu memang dapat berkurang selama kehamilan dan setelah melahirkan. Namun, penelitian yang sama juga menemukan bahwa kemampuan pengenalan dan memori kerja tetap tidak berubah.

"Hal tersebut bukan berarti otak mengalami penurunan kinerja. Melainkan, fokus tertuju pada hal-hal lain, yakni hal-hal penting yang menjaga anak tetap aman," ungkap Lusskin.

Sampai kapan mom brain terjadi?

Tidak diketahui pasti berapa lama perubahan otak atau mom brain berlangsung. Namun pada kebanyakan kasus, mom brain akan mereda beberapa bulan setelah melahirkan.

Para Bunda yang mengalami mom brain pada akhirnya akan menyesuaikan diri, terutama ketika segala sesuatu menjadi rutinitas. Seiring bertambahnya usia anak, mom brain mungkin akan hilang karena Bunda sudah terbiasa mengurus anak.

Tips mengatasi mom brain

Meski tak berbahaya, mom brain bisa saja membuat Bunda tidak nyaman dalam menjalani rutinitas sehari-hari. Bunda tidak perlu khawatir, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasinya, yakni:

  1. Jangan terlalu keras pada diri sendiri. Marah atau mengkritik diri sendiri karena mengalami mom brain hanya dapat meningkatkan stres dan semakin mengaburkan pikiran.
  2. Buatlah catatan di buku atau ponsel terkait daftar belanjaan, jadwal harian, tugas harian, atau pertanyaan untuk ditanyakan ke dokter anak.
  3. Bergabung lah dengan grup atau komunitas ibu baru agar Bunda tidak merasa mengalaminya sendiri.
  4. Cobalah untuk mendapatkan tidur yang berkualitas di malam hari untuk mendukung daya ingat dan kognisi.
  5. Selalu isi pikiran dengan hal-hal positif, seperti membayangkan momen spesial Bunda dengan Si Kecil atau perkembangan positif yang sudah dicapai anak di hari ini.

Demikian cerita Nikita Willy yang mengalami mom brain, serta penjelasan tentang perubahan ibu setelah melahirkan. Semoga informasi ini bermanfaat, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda