KEHAMILAN
Telat Haid 1 Bulan tapi Hasil Kehamilan Negatif, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya
Annisa Aulia Rahim | HaiBunda
Senin, 25 Aug 2025 11:40 WIBPernahkah Bunda mengalami telat haid sampai satu bulan, tapi saat melakukan tes kehamilan justru hasilnya negatif? Kondisi ini sering membuat bingung sekaligus cemas. Perlu diketahui bahwa telat haid tidak selalu berarti hamil.
Ada banyak faktor lain yang bisa memengaruhi siklus menstruasi. Mari kita pahami bersama penyebabnya berdasarkan studi medis, serta cara mengatasinya dengan tepat.
Penyebab telat haid 1 bulan tapi hasil tes negatif
Berikut ini beberapa penyebab telat haid 1 bulan tapi hasil negatif:
1. Hasil tes kehamilan negatif palsu (false negative)
Tes kehamilan bekerja dengan mendeteksi hormon hCG di urine. Namun, jika bunda melakukan tes terlalu dini, kadar hCG bisa terlalu rendah untuk terdeteksi.
Dikutip dari WashUMedicine, menurut Studi dari Washington University School of Medicine menemukan bahwa hingga 5 persen tes kehamilan di rumah bisa memberi hasil negatif palsu, meski produk mengklaim akurasi hingga 99 persen.
Ada juga fenomena langka bernama hook effect, yaitu ketika kadar hCG terlalu tinggi sehingga justru tidak terbaca oleh alat tes. Jika bunda telat haid dan tes masih negatif, lakukan tes ulang 1–2 minggu kemudian atau konsultasi ke dokter untuk pemeriksaan USG.
2. Stres dan faktor psikologis
Stres berlebihan bisa memengaruhi hormon reproduksi. Saat bunda lelah, cemas, atau banyak pikiran, siklus haid bisa terganggu. Dikutip dari Mayo Clinic, Kondisi ini dikenal sebagai Functional Hypothalamic Amenorrhea (FHA), yaitu gangguan haid akibat stres, olahraga berlebihan, atau kurang nutrisi.
Selain itu dikutip dari UCLA Health, sebuah penelitian juga menunjukkan wanita usia 20–40 tahun dengan stres tinggi lebih sering mengalami keterlambatan haid.
3. Berat badan tidak stabil, diet, dan olahraga ekstrem
Perubahan berat badan yang drastis, diet terlalu ketat, atau olahraga berat dapat menghentikan siklus ovulasi. Dikutip dari Nebraskamed, pada kasus atlet, pelari jarak jauh, atau bunda yang sedang diet ketat, tubuh menahan energi untuk fungsi vital dan mengabaikan fungsi reproduksi.
4. PCOS (polycystic ovary syndrome)
PCOS adalah salah satu penyebab paling umum dari haid tidak teratur. Kondisi ini membuat indung telur menghasilkan banyak kista kecil dan hormon tidak seimbang. Gejalanya meliputi haid jarang datang, jerawat, rambut tumbuh berlebih, hingga kesulitan hamil
5. Gangguan tiroid
Tiroid yang terlalu aktif (hipertiroid) atau terlalu lambat (hipotiroid) dapat mengganggu siklus menstruasi. Oleh karena itu, pemeriksaan fungsi tiroid sering direkomendasikan jika bunda mengalami haid terlambat berkepanjangan.
6. Pengaruh KB atau obat-obatan
Penggunaan pil KB, suntikan, atau alat kontrasepsi hormonal dapat mengubah pola haid. Setelah berhenti, tubuh biasanya membutuhkan waktu beberapa bulan untuk kembali normal.
7. Perimenopause atau primary ovarian insufficiency (POI)
Bunda yang berusia di atas 40 tahun mungkin mulai memasuki masa perimenopause. Namun, Dikutip dari Parents, ada juga kasus POI, di mana ovarium berhenti berfungsi sebelum usia 40 tahun. Keduanya bisa menyebabkan haid tidak teratur.
8. Kehamilan tersembunyi (cryptic pregnancy)
Meski jarang, ada kondisi perempuan tetap hamil meski hasil tes kehamilan negatif. Ini disebut cryptic pregnancy, Dikutip dari Cleveland Clinic, hal ini biasanya karena kadar hCG tidak terdeteksi atau ada kondisi medis tertentu.
Jika alami telat haid 1 bulan tapi hasil kehamilan negatif
Mengalami telat haid selama sebulan penuh tentu membuat khawatir. Apalagi saat tes kehamilan menunjukkan hasil negatif. Namun, jangan panik dulu ya, Bunda. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memastikan kondisi tubuh tetap sehat dan menemukan penyebabnya.
1. Ulangi tes kehamilan
Menurut studi dari Washington University, sekitar 5 persen tes kehamilan di rumah bisa menunjukkan hasil negatif palsu meskipun sebenarnya hamil. Berikut cara mengulangi tes kehamilan kembali secara akurat:
- Lakukan tes ulang 1–2 minggu setelah tes pertama.
- Gunakan tes di pagi hari saat urine lebih pekat untuk hasil lebih akurat.
- Jika masih negatif, pertimbangkan tes darah atau USG di dokter kandungan
2. Amati gejala lain di tubuh
Perhatikan apakah ada tanda kehamilan seperti mual, payudara nyeri, atau cepat lelah. Jika gejala muncul meski tes negatif, segera konsultasi ke dokter. Selain itu, waspadai juga gejala lain seperti:
- Jerawat berlebih dan rambut tumbuh tidak normal (bisa gejala PCOS)
- Berat badan naik/turun drastis
- Mudah lelah atau perubahan suasana hati (bisa terkait tiroid atau hormon)
3. Jaga pola hidup sehat
Kadang telat haid terjadi karena pola hidup yang kurang seimbang. Dikutip dari Mayo Clinic menjelaskan bahwa stres dan kelelahan fisik dapat memicu Functional Hypothalamic Amenorrhea, yaitu kondisi berhentinya haid sementara. Bunda bisa lakukan pola hidup sehat seperti:
- Tidur cukup 7–8 jam sehari
- Konsumsi makanan bergizi seimbang (hindari diet ketat)
- Rutin olahraga ringan, hindari olahraga ekstrem berlebihan
- Kurangi stres dengan meditasi, yoga, atau melakukan hobi4.
4. Konsultasi ke dokter kandungan
Menurut sebuah penelitian yang dalam Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America Journal (PNAS), sekitar 22 persen perempuan mengalami siklus haid yang tidak teratur, jadi kondisi ini cukup umum, tapi tetap perlu diperiksa bila berulang.
Jika haid tidak datang lebih dari 3 bulan berturut-turut atau sering telat tanpa sebab jelas, segera periksa ke dokter. Pemeriksaan mungkin meliputi Tes darah untuk hormon (estrogen, progesteron, FSH, LH, dan tiroid) dan USG untuk melihat kondisi rahim dan indung telur serta Diskusi riwayat kesehatan dan gaya hidup.
5. Waspadai penyebab medis yang mungkin
Berikut penyakit medis yang perlu Bunda waspadai:
- PCOS (Polycystic Ovary Syndrome)
- Gangguan tiroid (hipotiroid/hipertiroid)
- Penggunaan kontrasepsi hormonal
- Perimenopause atau Primary Ovarian Insufficiency (POI)
- Cryptic pregnancy (kehamilan tersembunyi yang jarang terjadi)
Cara menghitung telat haid dan kapan dikatakan hamil
Bunda sering bingung, kapan haid dianggap telat dan bagaimana cara menghitungnya? Lalu, kapan telat haid bisa benar-benar dikaitkan dengan kehamilan? Mari kita bahas.
1. Siklus haid normal
Umumnya, siklus menstruasi perempuan berlangsung 21–35 hari dengan rata-rata 28 hari. Hari pertama haid dihitung sebagai Hari ke-1 siklus. Ovulasi (pelepasan sel telur) biasanya terjadi sekitar Hari ke-14 pada siklus 28 hari. Jadi, bila Bunda punya siklus teratur 28 hari, haid selanjutnya seharusnya datang di hari ke-29.
2. Kapan haid disebut telat?
Haid dikatakan telat jika tidak datang setelah 5–7 hari dari jadwal seharusnya. Jika Bunda punya siklus 28 hari, tapi sudah Hari ke-35 belum haid, itu bisa disebut telat. Telat haid belum tentu hamil, karena bisa disebabkan stres, perubahan hormon, pola makan, atau kondisi medis tertentu.
3. Menghitung telat haid untuk kehamilan
Jika Bunda telat 1 minggu atau lebih dan biasanya siklus teratur, kemungkinan hamil lebih besar. Tes kehamilan bisa dilakukan sejak hari pertama telat haid, karena kadar hCG (hormon kehamilan) biasanya sudah cukup tinggi untuk terdeteksi. Bila hasil tes negatif tapi haid tetap belum datang, ulangi tes 1 minggu kemudian. Mayo Clinic merekomendasikan tes kehamilan dilakukan setidaknya 1 minggu setelah telat haid agar hasil lebih akurat.
4. Kapan telat haid dikatakan hamil?
Haid telat lebih dari 1 minggu, disertai gejala awal kehamilan seperti mual (morning sickness), payudara terasa nyeri atau bengkak dan Sering buang air kecil serta cepat lelah.
Hasil tes kehamilan positif (baik dari test pack urine atau tes darah di laboratorium). Dokter kandungan mengonfirmasi dengan USG adanya kantong kehamilan di dalam rahim. Jadi, telat haid belum otomatis berarti hamil. Harus dikonfirmasi dengan tes kehamilan dan pemeriksaan medis.
5. Contoh perhitungan
Misalnya, siklus haid Bunda 28 hari. Haid terakhir tanggal 1 Agustus. Perkiraan haid berikutnya: 29 Agustus. Nah, jika sampai 5 September haid belum datang bisa disebut telat. Pada saat itu, Bunda bisa melakukan tes kehamilan.
Berapa lama telat haid menjadi tanda hamil?
Siklus menstruasi normal berlangsung 21–35 hari dengan rata-rata 28 hari. Telat haid bisa menjadi tanda awal kehamilan, tetapi tidak selalu berarti hamil.
1 Minggu telat haid
Banyak dokter kandungan menyebut bahwa jika haid telat ≥ 1 minggu dari jadwal biasanya, ada kemungkinan hamil, terutama bila Bunda aktif berhubungan tanpa kontrasepsi.
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), kadar hormon hCG dapat terdeteksi di urine 10–14 hari setelah pembuahan. Artinya, test pack biasanya akurat jika digunakan setelah haid terlambat minimal 1 minggu.
2 Minggu telat haid
Umumnya, kehamilan sudah bisa terdeteksi lewat test pack karena kadar hormon hCG (human chorionic gonadotropin) sudah cukup tinggi.
Lebih dari 3 Minggu
Jika haid belum datang juga, sangat disarankan untuk melakukan tes kehamilan ulang dan/atau konsultasi ke dokter kandungan.
Kapan perlu ke dokter?
Telat haid bukan hal sepele jika berlangsung lama. Dilansir dari Mayo Clinic, jika haid tidak datang selama 90 hari (3 bulan) tanpa hamil, kondisi ini disebut amenore sekunder dan wajib diperiksa oleh dokter kandungan. Segera periksa ke dokter bila:
- Telat haid lebih dari 3 minggu tapi hasil test pack tetap negatif.
- Mengalami nyeri perut bawah hebat atau perdarahan tidak normal.
- Siklus haid sering tidak teratur dalam beberapa bulan terakhir.
- Bunda punya riwayat PCOS, kista, miom, atau gangguan tiroid.
- Sedang program hamil tapi sulit mendapat siklus teratur.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)Simak video di bawah ini, Bun:
Waspada, Bun! 7 Risiko Berhubungan saat Haid, Termasuk Infeksi Menular
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
6 Penyebab Telat Haid yang Perlu Diketahui, Awas Pertanda Masalah Berat Badan
4 Penyebab Telat Haid Selain Karena Kehamillan, Salah Satunya Faktor Kelelahan
Batas Telat Haid Pada Wanita dan 7 Penyebabnya, Bunda Perlu Tahu
4 Penyebab Bunda Telat Haid Selain Kehamilan, Stres hingga Menyusui
TERPOPULER
5 Potret Nola B3 Reunian Bareng Lusy Rahmawaty di Sydney, Sebut Sang Sahabat Tak Main Medsos
Tanda Perdarahan Keguguran dan Haid Disebut Mirip, Begini Cara Membedakannya
8 Doa untuk Anak Bayi Baru Lahir Lengkap, Amalkan saat Kelahiran Si Kecil
Shakiena Anak Pasha Ungu Tunjukkan Kedekatan dengan Ibu Sambung Adelia Wilhelmina, Ini 5 Potretnya
Pratama Arhan dan Azizah Salsha Jalani Sidang Cerai, Pernikahan 2 Th Terancam Usai
REKOMENDASI PRODUK
10 Obat Anak untuk Mengatasi Susah Buang Air Besar
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Skincare Anak 8 Tahun yang Aman dan Cara Memilihnya yang Tepat
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Calming Rub Cream untuk Bantu Redakan Batuk Pilek hingga Kembung
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
Ngopi Santai ala Bunda Kekinian? Coba 5 Rekomendasi Kopi Susu Ini
PritadanesREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Eyebrow Pomade, Tahan Lama dan Bikin Alis Terlihat Lebih Natural
Amira SalsabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Bahasa Gaul Viral TikTok Resmi Diakui Cambridge: Skibidi Toilet hingga Delulu K-Pop
7 Resep Olahan Jagung untuk MPASI yang Enak dan Mudah Dibuat
13 Drama China Nikah Kontrak Berujung Cinta Romantis Terbaik yang Seru Ditonton
Tanda Perdarahan Keguguran dan Haid Disebut Mirip, Begini Cara Membedakannya
8 Doa untuk Anak Bayi Baru Lahir Lengkap, Amalkan saat Kelahiran Si Kecil
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Digeruduk Mahasiswa usai Isi Kuliah Umum di UI, Sri Mulyani Tak Berkutik
-
Beautynesia
Kualitas Pasangan Hidup Seperti Apa yang Perlu Kamu Cari? Ini Jawabannya!
-
Female Daily
Kim Woo Bin dan Bae Suzy Bakal Reuni di Serial Netflix ‘Genie, Make a Wish’!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Tren Makeup Tired Girl, Tampilan Riasan Wajah Lelah yang Ramai di TikTok
-
Mommies Daily
8 Kebiasaan Gen Z dan Gen Alpha yang Bisa Memicu Demensia Dini