Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Bikin Geger, Kabar Bahwa China Kembangkan Teknologi Robot Miliki Rahim Ternyata Hoaks

Amrikh Palupi   |   HaiBunda

Kamis, 28 Aug 2025 08:30 WIB

Close up of a computer keyboard with word of hoax on the red button
Bikin Geger, Kabar Bahwa China Kembangkan Teknologi Robot Miliki Rahim Ternyata Hoax/Foto: Getty Images/iStockphoto/CreativaImages
Jakarta -

Beredar kabar viral tentang robot miliki rahim di China yang diklaim dapat mengandung dan melahirkan manusia. Bahkan robot ini diklaim dapat membantu pasangan yang kesulitan hamil. Dengan robot ini, mereka dapat menyewa robot humanoid dengan biaya sekitar 100 ribu yuan atau sekitar Rp226 juta (asumsi Rp2.265 per 1 yuan). Setelah ditelusuri, cerita ini ternyata hoaks tanpa dasar ilmiah. Simak yuk fakta tentang robot miliki rahim di China berikut Bunda. 

Mengutip laman Sg.news, dalam beberapa minggu terakhir, media seperti Newsweek, The Telegraph, dan New York Post telah menerbitkan artikel tentang robot humanoid dengan rahim buatan yang mampu mengandung bayi hingga lahir. Tentu saja kabar tersebut sempat mencuri perhatian dunia maya karena dikaitkan dengan seorang pengusaha asal Tiongkok bernama Zhang Qifeng, yang disebut sebagai pendiri perusahaan Kaiwa Technology.

Menurut laporan robot miliki rahim di China ini bahkan disebut-sebut siap memasuki tahap prototipe pada tahun depan. Namun, klaim tersebut ternyata tidak berdasar dan sepenuhnya hoax.

Awal mula berita hoax robot kehamilan

Fakta dari penelusuran Snopes, salah satu situs pemeriksa fakta ternama, menunjukkan bahwa informasi keliru ini mulai ramai dibicarakan pada sekitar 11 Agustus. Media Korea Chosun mengutip laporan dari sebuah situs teknologi Tiongkok yang disebut Kuai Ke Zhi mengenai Zhang dan rencana menciptakan robot dengan rahim buatan.

Masalahnya, Kuai Ke Zhi sendiri tidak memiliki jejak digital yang jelas. Bahkan, tangkapan layar yang ditampilkan Chosun memperlihatkan seorang pria berkacamata di dalam ruangan seperti newsroom, yang disebut sebagai Zhang. Menariknya, keterangan dalam gambar itu, saat diterjemahkan, menyebut Zhang sebagai pendiri Shenzen Kaiva Robotics. Diduga, ini hanyalah kesalahan terjemahan dari perusahaan nyata bernama Shenzen Kaifa Technologies, yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan sosok Zhang.

Selain itu, Zhang Qifeng juga tidak pernah tercatat sebagai pendiri perusahaan tersebut, maupun memiliki keterkaitan dengan riset terkait rahim buatan dari robot miliki rahim.  Kemudian dalam sebuah video, Chosun menampilkan narasi berita palsu kutipan pernyataan dari Zhang Qifeng. 

"Aku memulai pengembangan ini untuk mengatasi masalah penurunan populasi karena surogasi komersial dinyatakan ilegal, aku ingin memenuhi kebutuhan orang-orang yang tidak ingin menikah tetapi tetap ingin memiliki anak," kata Zhang dalam wawancara yang konon terjadi itu. 

Namun, rekaman video asli dari pernyataan itu tidak pernah ditemukan. Satu-satunya bukti hanyalah tangkapan layar yang tidak bisa diverifikasi. Meski demikian, cerita ini dengan cepat menyebar begitu lepas dari konteks aslinya.

Pada 15 Agustus, tabloid terkenal Daily Mail dan blog sains berisi spam Interesting Engineering ikut mengangkatnya. Tak hanya itu, situs keperawatan Nurse.org dan portal parenting Motherly bahkan membagikannya ke audiens mereka tanpa menyaring kebenarannya terlebih dahulu.

Seperti dicatat oleh Snopes, beberapa media bahkan menuliskan bahwa Zhang berafiliasi dengan Nanyang Technological University (NTU), Singapura, baik sebagai lulusan PhD maupun profesor. Namun, ketika tim pemeriksa fakta menghubungi NTU, juru bicara universitas itu menegaskan tidak ada orang bernama Zhang Qifeng yang lulus PhD dari NTU, dan di sana pun tidak ada penelitian tentang robot gestasional yang sedang dilakukan.

Berita ini jelas hoax

Banyak bukti menguatkan bahwa kisah 'robot kehamilan' ini hanyalah fabrikasi:

1.  Zhang Qifeng dan perusahaan Kaiwa Technology tidak pernah ada.
2. Tidak ada bukti keberadaan situs teknologi bernama Kuai Ke Zhi.
3. Rahim buatan manusia belum pernah berhasil dikembangkan, baik dalam bentuk perangkat medis maupun yang dipasang dalam robot.
4. Gambar dan video yang beredar tidak bisa diverifikasi.
5. Zhang Qifeng bukan lulusan Nanyang Technological University (NTU), Singapura

Dengan semua fakta tersebut, jelas bahwa berita ini hanyalah hasil rekayasa yang dimanfaatkan untuk sensasi. Namun, hal itu jelas tidak menghentikan setengah lusin situs berita untuk tetap menayangkan kisah tersebut yang pada akhirnya merugikan semua pihak.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda