Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Menjalani Kehamilan di Tengah Riuhnya Indonesia Kini, Bijak Hadapi Kabar Negatif yuk Bun

Annisa Aulia Rahim   |   HaiBunda

Selasa, 02 Sep 2025 14:10 WIB

A portrait of happy Asian pregnant woman using online mobile phone technology device with screen in bedroom at home. Having a baby. Family people lifestyle. Mom love.
Menjadi Ibu Hamil Sehat di Tengah Kondisi Indonesia Kini, Bijak Batasi Paparan Kabar NegatifFoto: Getty Images/tampatra
Jakarta -

Bunda, kondisi Tanah Air kini memang membuat kita semua merasa sedih dan prihatin ya. Gelombang unjuk rasa besar-besaran, kekerasan di jalanan, hingga ketidakpastian ekonomi tentunya menjadi sumber stres serius bagi semua kalangan, tak terkecuali ibu hamil.

Suasana yang mencekam akibat bentrokan antara demonstran dan aparat, serta penyebaran berita-berita penuh kekhawatiran melalui media sosial, dapat memicu kecemasan berlebih.

Belum lagi, akses ke layanan kesehatan yang terganggu karena blokade jalan dan situasi keamanan yang tidak menentu bisa membuat ibu hamil kesulitan menjalani pemeriksaan rutin atau mendapatkan pertolongan darurat.

Semua hal itu tentu berisiko menambah tekanan mental yang berdampak langsung pada kondisi fisik dan emosional ibu serta janin yang dikandungnya. Lalu bagaimana cara agar Bunda bisa menjalani kehamilan dengan sehat dan tenang di tengah kondisi ini?

Kecemasan pada ibu hamil

Pada hakikatnya, stress atau kecemasan merupakan kondisi yang wajar dialami siapa pun. Namun, stress saat hamil memiliki risiko tersendiri karena Bunda tengah berjuang memastikan janin dapat tumbuh dengan baik. Apalagi ibu hamil juga mengalami perubahan fisik dan emosional yang drastis.

Sumber stres memang dapat berasal dari mana saja, tapi kini yang paling relate tentu situasi dan kondisi yang tengah melanda Tanah Air tercinta kita.

Bunda tentu akan mendapat banyak informasi perkembangan terkini dari beragam sumber mulai dari media social, internet, hingga teman dan anggota keluarga.

Melek akan perkembangan terkini boleh saja ya Bunda, tapi jargon sampai itu memengaruhi kondisi kesehatan mental bumil dan perkembangan janin di dalam rahim.

Agar Bunda terhindar dari risiko stres dan kecemasan di tengah kondisi kini, simak beberapa tipsnya dikutip dari Raising Children:

1. Jaga kesehatan fisik dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur dan mengonsumsi makanan sehat.
2. Usahakan untuk beristirahat sebisa mungkin dan hindari melakukan terlalu banyak aktivitas.
3. Lakukan aktivitas yang menenangkan atau menyegarkan, seperti membaca, menonton acara TV favorit, membuat kue, atau melukis.
4. Latihlah afirmasi positif pada diri sendiri. Misalnya, Bunda dapat berkata kepada diri sendiri, "Semua akan baik-baik saja."
5. Mintalah dan terimalah bantuan dari keluarga dan teman, misalnya, menemani berbelanja bahan makanan atau membersihkan rumah.
6. Cobalah bernapas untuk relaksasi, relaksasi otot, mindfulness, atau latihan berpikir yang bermanfaat.
7. Jika berita yang menyedihkan membuat Anda merasa stres, batasi paparan. Misalnya, Bunda dapat beristirahat sejenak dari media sosial secara berkala.
Keluarga dan teman

Psikolog Dawn Kingston Ph.D. dikutip dari Psychology Today menambahkan ada beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk menjaga kesehatan mental di tengah maraknya pemberitaan buruk.

"Seburuk apa pun berita, jangan memperburuk keadaan dengan membayangkan skenario 'bagaimana jika.' Lebih baik Anda membalikkan kekhawatiran tersebut ke titik rasa syukur. Cara Anda berbicara kepada diri sendiri dan orang lain tentang suatu peristiwa akan memengaruhi persepsi Anda. Gunakan deskripsi yang konkret dan jangan terpaku pada aspek-aspek yang terlalu buruk. Faktanya, otak Anda tidak mampu berfokus pada kekhawatiran dan rasa syukur secara bersamaan. Ketika Anda memfokuskan pikiran pada rasa syukur, perasaan Anda akan mengikutinya," urainya.

Bahaya stres saat hamil

Dikutip dari March of Dimes, stres tingkat tinggi yang berlangsung lama dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.

Jadi, jika Bunda merasakan stres selama kehamilan, dapat meningkatkan kemungkinan Bunda untuk melahirkan bayi prematur (lahir sebelum usia kehamilan 37 minggu) atau bayi dengan berat lahir rendah. Bayi yang lahir terlalu cepat atau terlalu kecil ini, bisa berisiko lebih tinggi mengalami masalah kesehatan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda