KEHAMILAN
Ilmuwan Peringatkan Bahaya Mikroplastik pada Kehamilan, Berisiko Tingkatkan Kelahiran Prematur
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Jumat, 05 Sep 2025 08:00 WIBPaparan mikroplastik bisa menimbulkan bahaya pada kesehatan, Bunda. Studi terbaru mengungkap bahwa mikroplatik yang terakumulasi dalam konsentrasi selama hamil bisa berisiko meningkatkan kelahiran prematur.
Dilansir laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), mikroplastik adalah potongan plastik yang sangat kecil dan dapat mencemari lingkungan. Ada berbagai pendapat mengenai ukuran mikroplastik, namun ini didefinisikan memiliki diameter yang kurang dari 5 milimeter (mm).
Dalam studi yang dipublikasikan Environmental Science & Technology pada 24 April 2024, Indonesia menjadi negara paling banyak mengonsumsi mikroplasrik di dunia dari total 109 negara. Para peneliti menemukan bahwa masyarakat Indonesia mengonsumsi sekitar 15 gram mikroplatik per bulan, yang sebagian besar bersumber dari air, seperti makanan laut.
Bahaya mikroplatik pada ibu hamil
Studi yang diterbitkan dalam Society for Maternal-Fetal Medicine (SMFM) 2025 Pregnancy Meeting pada awal tahun ini menemukan adanya konsentrasi partikel mikro dan nanoplastik terakumulasi dalam plasenta bayi yang lahir prematur. Dalam studi ini, tim peneliti dari Amerika Serikat (AS) meneliti kandungan plastik dari 175 plasenta setelah kelahiran prematur maupun cukup bulan.
"Hal ini menunjukkan kemungkinan bahwa akumulasi plastik dapat berkontribusi terhadap risiko dan terjadinya kelahiran prematur," kata spesialis maternal-fetal di HCA Healthcare & HCA Research Institute, Profesor Kjersti Aagaard, dilansir News Week.
Secara detail, para peneliti menganalisis 100 plasenta yang dikumpulkan saat kehamilan cukup bulan, dan 75 plasenta yang dikumpulkan sebelum waktunya atau setelah kurang dari 37 minggu kehamilan. Setiap plasenta diperiksa menggunakan spektrometri yang sangat sensitif, yang dapat mengidentifikasi 12 jenis polusi plastik berbeda dalam spesimen, termasuk polietilena, polipropilena, dan poliuretana.
"Teknologi canggih kini memungkinkan kami mengukur mikroplastik secara akurat," ujar Aagaard.
Tim peneliti lalu menemukan bahwa kadar mikroplastik dan nanoplastik secara signifikan lebih tinggi pada plasenta prematur dibandingkan plasenta cukup bulan. Kadarnya bahkan jauh lebih tinggi dibandingkan pengukuran sebelumnya dalam darah manusia, Bunda.
Berdasarkan temuan tersebut, peneliti percaya bahwa plastik kemungkinan besar terakumulasi di plasenta selama kehamilan, dan lebih banyak lagi terjadi pada kasus kelahiran prematur.
"Temuan konsentrasi (mikroplastik) di plasenta yang lebih tinggi pada kelahiran prematur sungguh mengejutkan," ujar penulis makalah sekaligus profesor kebidanan dan ginekologi Baylor College of Medicine, Enrico Barrozo.
"Hal tersebut berlawanan dengan apa yang mungkin kita duga bahwa hal ini hanyalah efek samping dari lamanya masa kehamilan."
Menurut Aagaard, persalinan prematur tidak hanya mengakumulasi lebih banyak mikroplastik dan nanoplastik di plasenta bila dibandingkan dengan persalinan cukup bulan, tetapi juga terakumulasi pada periode kehamilan yang lebih awal.
Meskipun mekanisme kerjanya belum jelas, tim peneliti menulis secara abstrak dalam konferensi bahwa 'bioakumulasi mikro dan nanoplastik mungkin berperan dalam memodulasi kelahiran prematur yang bersifat inflamasi'.
"Saat ini, kami belum memiliki cukup bukti untuk membuat rekomendasi spesifik tentang menghindari plastik tertentu guna mengurangi risiko kelahiran prematur," ungkap Barrozo.
"Panduan kesehatan masyarakat harus didasarkan pada data yang menunjukkan manfaat yang jelas, dan kami masih membutuhkan studi dalam model yang relevan untuk menetapkan hubungan sebab akibat," lanjutnya.
Meski begitu, tak ada salahnya bagi ibu hamil untuk mengurangi paparan mikroplatik di sekitar. Ini termasuk membatasi penggunaan plastik, mengurangi produksi plastik, dan menghindari pemanasan plastik.
"Disarankan juga untuk tidak memanaskan plastik dalam microwave dan menggunakan kaca sebagai alternatif. Saran lainnya termasuk menggunakan alternatif pengganti wadah plastik pada mesin kopi dan teh panas otomatis," kata Aagaard.
Setelah studi tahap awal mereka selesai dilakukan, Barrozo dan tim peneliti bakal menyelidiki bagaimana partikel mikro dan nanoplastik tertentu dapat memengaruhi hasil kehamilan dengan memeriksa potensi efek biologisnya pada plasenta dan perkembangan awal janin.
Sumber mikroplatik
Sudah banyak studi meneliti bahaya mikroplatik pada kesehatan manusia. Mikroplastik sendiri banyak ditemukan di sekitar kita dan sering kali digunakan setiap hari, Bunda.
Melansir dari Healthline, berikut contoh sumber mikroplatik:
- Peralatan rumah tangga
- Mainan
- Perkakas
- Wadah penyimpanan
- Ban
- Pakaian
Sebagian besar plastik tidak terurai di lingkungan seperti kertas, katun, dan bahan nabati lainnya. Plastik tersebut hanya terurai menjadi partikel mikro dan nano yang lebih kecil.
Mikroplastik dan nanoplastik tersebut dapat mencemari tanah dan air bila dibuang secara tidak benar. Jika tindakan pencegahan tidak dilakukan, maka mikroplastik dapat mengkontamitasi dalam pasokan makanan dan air. Mikroplatik juga bisa ditemukan di udara dan terserap melalui beberapa produk perawatan pribadi.
Demikian studi yang mengemukan kaitan paparan mikroplatik dan risiko kelahiran prematur. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/rap)Simak video di bawah ini, Bun:
Mengenal Rasa Sakit saat Melahirkan & Faktor yang Memengaruhinya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Kisah Bayi Kembar Lahir Prematur di Usia Kehamilan 22 Minggu, Masuk Rekor Dunia
Studi Temukan Risiko Operasi Caesar pada Kelahiran Prematur dan Keguguran di Kehamilan Berikutnya
Mengenal Skrining Placental Growth Factor (PLGF) saat Hamil dan Kaitannya dengan Kelahiran Prematur
Merawat Kesehatan Gigi saat Hamil Mampu Turunkan Risiko Lahir Prematur
TERPOPULER
Momen Aulia Anak Alyssa Soebandono Minta Pakai Hijab di Usia 1,5 Tahun, Intip Potret Gemasnya
10 Peran dan Tugas Seorang Suami saat Istri Hamil yang Tak Boleh Terlewatkan
7 Kalimat yang Tak Boleh Diucapkan Ayah, Bisa Bikin Anak Menjauh
9 Ciri Anak Demam karena Kecapekan dan Cara Mengatasinya
Zaskia Sungkar Tak Sangka, Anak Kedua akan Lahir di Bulan Kelahiran Putra Sulungnya Ukkasya
REKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Parfum untuk Ibu Hamil yang Aman Digunakan
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Lotion Bayi yang Wanginya Tahan Lama, Aman & Lembapkan Kulit Si Kecil
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Makeup Palette Lengkap untuk Sehari-hari
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Test Pack yang Tersedia di Apotek dan Harganya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sabun Bayi untuk Kulit Kering dan Sensitif
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
Jadwal Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Beserta Niat dan Doa Berbuka
9 Ciri Anak Demam karena Kecapekan dan Cara Mengatasinya
10 Peran dan Tugas Seorang Suami saat Istri Hamil yang Tak Boleh Terlewatkan
Spesialis Jadi Anak Sekolah, Cha Woo Min Comeback dengan Drakor Spirit Fingers
Momen Aulia Anak Alyssa Soebandono Minta Pakai Hijab di Usia 1,5 Tahun, Intip Potret Gemasnya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Heboh Kabar Jackie Chan Meninggal, Ini Faktanya
-
Beautynesia
Tes Kepribadian: Gambar Banteng atau Gajah yang Dilihat? Bisa Ungkap Karakter yang Kamu Miliki
-
Female Daily
Elevate Your Look dengan Sepatu Lokal Singapura yang Punya Sentuhan Timeless dan Chic!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
10 Produk Fashion Terpanas Kuartal III 2025, Didominasi Desain Klasik
-
Mommies Daily
Kata Psikolog, IQ & EQ Anak Bisa Meningkat dengan 3 Kata Ini, Mau Coba?