kehamilan
Melahirkan Caesar Bisa Tingkatkan Risiko di Kehamilan Berikutnya, Simak Faktanya
HaiBunda
Selasa, 04 Nov 2025 21:10 WIB
Proses melahirkan dengan operasi caesar melibatkan sayatan di perut dan rahim perempuan. Menurut studi terbaru, melahirkan caesar dapat meningkatkan risiko di kehamilan berikutnya, Bunda.
Studi yang dipublikasikan dalam American Journal of Obstetrics & Gynecology (ACOG) ini menemukan bahwa perempuan yang melahirkan caesar pada tahap persalinan lanjut, sekitar 8 kali lebih mungkin mengalami bekas luka di rahim, yang diketahui dapat meningkatkan kemungkinan kelahiran prematur pada kehamilan berikutnya. Persalinan lanjut merupakan kondisi ketika serviks hampir sepenuhnya terbuka atau sekitar 8 sentimeter (cm).
Selain kaitanya dengan kelahiran prematur, studi ini juga menemukan bahwa ibu yang melahirkan caesar memiliki bekas luka di bagian bawah rahim yang lama sembuhnya dibandingkan bekas luka di bagian atas rahim. Demikian seperti dilansir laman University College London (UCL).
"Kami tahu bahwa melahirkan caesar dapat merusak serviks. Studi kami adalah yang pertama kali mengamati letak kerusakan di dalam rahim, tergantung pada seberapa lanjut persalinan saat operasi berlangsung. Temuan kami memiliki implikasi yang signifikan bagi perempuan yang menjalani operasi caesar di tahap akhir persalinan dan ingin memiliki lebih banyak anak," kata penulis utama studi dari UCL EGA Institute for Women's Health, Dr. Maria Ivan.
"Hal ini sangat relevan mengingat peningkatan besar jumlah perempuan yang menjalani operasi caesar selama dekade terakhir. Wawasan baru ini dapat membantu perawatan di masa depan bagi perempuan yang menjalani operasi caesar di tahap lanjut, membantu dokter mempersiapkan proses persalinan dengan lebih baik, dan diharapkan juga mengarah pada teknik bedah lebih baik yang bsia mengurangi risiko komplikasi di masa mendatang terutama disebabkan oleh bekas luka operasi caesar."
Detail tentang studi melahirkan caesar
Dalam studi ini, peneliti melibatkan 93 ibu yang menjalani operasi caesar selama persalinan aktif atau ketika serviks telah melebar setidaknya 4 cm. Para peneliti lalu memeriksa para ibu menggunakan USG transvaginal pada empat dan 12 bulan setelah melahirkan untuk melihat apakah operasi caesar meninggalkan bekas luka, dan jika ya, di mana letaknya di dalam rahim.
Dari 93 ibu yang diteliti, 90 di antaranya memiliki bekas luka internal yang terlihat. Para peneliti menemukan bahwa pada setiap peningkatan 1 cm dilatasi (pembukaan) serviks selama persalinan, bekas luka tersebut berada 0,88 mm lebih rendah di rahim dan lebih dekat ke serviks.
Studi ini juga menemukan adanya 52 perempuan (57,8 persen) memiliki bekas luka di bagian atas rahim, 19 perempuan (21,1 persen) bekas luka lainnya terletak di dekat serviks, dan 19 perempuan (21,1 persen) bekas luka di dalamnya (serviks).
Dari temuan ini, para peneliti menyimpulkan bahwa persalinan caesar pada tahap lanjut dikaitkan dengan risiko delapan kali lipat lebih tinggi di mana bekas luka ditemukan di dekat atau di dalam serviks. Hasil temuan tersebut dibandingkan dengan proses melahirkan caesar pada tahap awal persalinan.
Dampak posisi bekas luka operasi caesar pada kehamilan berikutnya
Di studi ini, para peneliti juga mengamati dampak dari posisi bekas luka terhadap seberapa baik penyembuhannya, Bunda. Untuk menilai, peneliti menggunakan indikator gangguan penyembuhan bekas luka, seperti ada atau tidaknya celah dan cacat pada dinding rahim sedalam kurang lebih dua milimeter.
Ceruk-ceruk tersebut membentuk kantong tempat darah yang dapat menumpuk. Beberapa kondisi yang dikaitkan adalah infertilitas, perdarahan menstruasi tidak teratur, atau komplikasi pada kehamilan berikutnya.
Berdasarkan indikator-indikator tersebut, peneliti menemukan bahwa bekas luka yang terbentuk di dekat atau di dalam serviks, tidak sembuh sebaik bekas luka yang lebih tinggi di rahim. Hal itu dapat menimbulkan risiko komplikasi yang lebih besar pada kehamilan berikutnya.
"Melahirkan caesar pada persalinan lanjut diketahui berkaitan dengan kelahiran prematur. Temuan kami menyoroti pentingnya penyembuhan bekas luka caesar di dalam rahim dan bahwa tahap persalinan serta posisi bayi yang rendah dapat memengaruhi proses penyembuhannya," ungkap rekan penulis Profesor Anna David.
Demikian hasil studi terbaru yang menemukan dampak melahirkan caesar pada kehamilan berikutnya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Kehamilan
10 Risiko Penyakit yang Bisa Timbul Setelah Operasi Caesar dan Cara Mengatasinya, Waspadai Bun!
Kehamilan
8 Makanan yang Perlu Bunda Hindari setelah Melahirkan secara Caesar
Kehamilan
Vagina Terasa Nyeri meski Melahirkan secara Caesar? Normal kok Bun
Kehamilan
4 Tips Mempercepat Pemulihan Luka Operasi Caesar, Salah Satunya 'Puasa' Seks
Kehamilan
4 Produk untuk Merawat Luka Sayatan Operasi Caesar agar Cepat Sembuh
5 Foto
Kehamilan
2 Kali Keguguran, Intip 5 Potret Kebahagiaan Ashilla Zee Eks Blink Melahirkan Anak Pertama
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
7 Langkah yang Perlu Dilakukan setelah Operasi Caesar
Panduan dan Isi Tas Persiapan Melahirkan Caesar di RS agar Lancar
Tak Banyak yang Tahu, 13 Hal Ini Mungkin Terjadi saat Bunda Melahirkan Caesar