Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Tren Baru Probiotik untuk Miss V: Ketahui Definisi, Manfaat, dan Risikonya

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Sabtu, 06 Sep 2025 21:30 WIB

Ilustrasi Dokter dan Pasien
Ilustrasi Probiotik Vagina/ Foto: Getty Images/iStockphoto/PonyWang
Daftar Isi
Jakarta -

Menjaga kesehatan vagina sangat penting untuk mencegah penyakit menular seksual. Banyak cara dapat dilakukan untuk menjaga organ intim pada perempuan, salah satunya dengan menggunakan probiotik vagina.

Dilansir laman Web MD, beberapa perusahaan menjual suplemen probiotik yang diklaim dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri baik di vagina, mirip dengan pil probiotik yang efektif untuk saluran pencernaan. Beberapa probiotik vagina berbentuk pil, sementara yang lain dapat dimasukkan ke dalam vagina menggunakan aplikator.

Suplemen probiotik vagina sangat populer, Bunda. Sejauh ini, pendapat para ahli cukup beragam terkait efektivitas probiotik vagina ini. Namun yang pasti, probiotik vagina belum menjalani uji keamanan dan kemanjuran yang ketat untuk mendapatkan persetujuan dari badan terkait.

"Hampir tidak ada bukti yang menunjukkan manfaatnya bagi kesehatan vagina. Studi-studi tersebut sebagian besar dilakukan dengan buruk dan tidak mematuhi standar pelaporan yang ketat, meskipun merupakan uji coba acak," kata asisten profesor kebidanan, ginekologi, dan biologi reproduksi di Harvard Medical School, Dr. Caroline Mitchell.

Salah satu studi yang meneliti probiotik vagina pernah diterbitkan di Journal of Clinical Medicine tahun 2024. Studi ini menunjukkan bahwa probiotik dapat membantu membersihkan atau mengatasi kekambuhan vaginosis bakterialis atau infeksi vagina yang membuat jumlah bakteri alami tidak seimbang. Namun, studi ini tetap tidak bisa dijadikan acuan untuk mengklaim keamanannya.

"Penting untuk dicatat bahwa banyak dari uji coba ini didanai oleh perusahaan probiotik atau tidak memiliki tindak lanjut yang konsisten dengan peserta, dan di antara parameter penelitian berkualitas lainnya. Hal itu membuatnya sulit dipercaya," ujar direktur Vulvovaginal Disorders Program di Massachusetts General Hospital, Caroline Mitchell, MD, MPH, dikutip dari Self.

"Namun, temuan ini bukanlah hal yang sia-sia, terutama bila mempertimbangkan bahwa 'dunia kedokteran hanya memiliki sedikit jawaban ilmiah yang solid tentang kesehatan vagina'," sambungnya.

Mitchell secara khusus optimis tentang penggunaan probiotik vagina di masa akan datang. Namun, penelitian lebih lanjut tetap perlu dilakukan untuk membantu membuka potensi dan manfaatnya pada kesehatan organ intim perempuan.

Alasan menggunakan probiotik vagina

Ada beberapa alasan perempuan menggunakan probiotik vagina. Umumnya, hal ini disebabkan karena kondisi medis, seperti:

1. Infeksi bakteri yeast

Infeksi bakteri yeast (bacterial yeast infection) disebabkan jamur Candida yang biasanya menetap di vagina. Ketika jamur ini tumbuh terlalu banyak, dia dapat menyebabkan infeksi yeast. Beberapa bukti menunjukkan bahwa probiotik vagina dan oral dapat membantu mengatasi masalah ini bersama dengan konsumsi obat-obatan tradisional.

2. Vaginosis bakteri

Kondisi ini terjadi ketika jumlah bakteri jahat melebihi bakteri baik. Mengonsumsi probiotik mengandung bakteri baik diyakini dapat mengisi kembali mikrobiota sehat pada kondisi vaginosis bakteri, Bunda.

"Memasukkan probiotik yang mengandung L. crispatus dapat membantu mencegah vaginosis bakteri berulang atau menggeser komunitas bakteri menjadi lebih ideal. Orang dengan infeksi saluran kemih (ISK) berulang dapat memperoleh manfaat (dari probiotik) meskipun ini adalah ide yang jauh lebih teoretis, dan tidak ada data yang kuat untuk mengatakan dengan pasti itu akan sangat membantu" kata Mitchell.

Manfaat probiotik vagina

Probiotik dapat membantu mempertahankan microbiome vagina yang stabil dan dapat meningkatkan pertahanan kekebalan terhadap infeksi dan penyakit. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan probiotik menjanjikan pada masalah pencernaan seperti diare, mendukung kadar kolesterol yang sehat, dan menurunkan risiko ISK.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa probiotik juga dapat membantu mencegah kanker serviks, misalnya. Probiotik mungkin dapat menyeimbangkan kembali mikrobioma dan menghancurkan Human papillomavirus (HPV) sehingga kanker tidak mendapatkan kesempatan untuk berkembang.

Bukti saat ini menunjukkan bahwa probiotik juga dapat mengobati sindrom genitourinari menopause (GSM), yang juga dikenal sebagai atrofi vulvovaginal atau vaginitis atrofi. Kondisi itu terjadi selama menopause ketika kadar estrogen turun dan jumlah Lactobacillus menurun.

Beberapa penelitian juga mengungkap bahwa menambahkan probiotik dapat meringankan gejala seperti kekeringan vagina dan nyeri selama berhubungan seksual.

Cara kerja probiotik vagina dan risikonya

Dalam usus, mikrobioma yang tidak seimbang biasanya ditandai dengan bakteri baik yang berkurang karena bakteri jahat mengambil alih. Mengonsumsi probiotik mengandung bakteri baik diyakini dapat mengisi kembali mikrobiota sehat.

Namun pada vagina, cara kerjanya mungkin berbeda, Bunda. Di vagina terdapat Lactobacillus crispatus yang mengeluarkan asam laknat untuk menjaga pH vagina tetap asam (sekitar 3,8 hingga 5). Bakteri ini dapat membunuh atau mencegah pertumbuhan berlebih mikroba dan berbagai bakteri berbahaya.

Meski begitu, Lactobacillus merupakan makhluk yang rapuh. Pertumbuhan bakteri baik ini dapat terganggu karena penggunaan produk di organ intim, terutama yang beraroma, pelumas mengandung gliserin, antibiotik, atau bahkan perubahan hormon kehamilan dan menopause.

Saat Lactobacillus terganggu, organisme lain yang jahat dapat muncul dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti keputihan. Nah, penggunaan probiotik vagina diharapkan dapat mencegah hal itu terjadi, Bunda.

"Jadi orang-orang yang mendapatkan infeksi ini bisa mendapat manfaat dari probiotik vagina yang membangun kembali 'lingkungan dominan' bagi Lactobacillus," kata asisten profesor imunologi dan penyakit menular di Harvard T.H. Chan School of Public Health, Smita Gopinath, PhD.

Meski begitu, Food and Drug Administration (FDA) sampai saat ini belum mengatur probiotik vagina untuk dijual sebagai suplemen makanan. Beberapa ilmuwan mengatakan suplemen probiotik ini mungkin memiliki beberapa efek berbahaya, termasuk infeksi dan menimbulkan masalah kesehatan.

Demikian serba-serbi probiotik vagina, termasuk manfaat dan efek sampingnya. Semoga informasi ini bermanfaat ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda