HaiBunda

KEHAMILAN

Posisi Seks Ini Bisa Picu Cedera Serius pada Kelamin Pria Menurut Dokter

Amrikh Palupi   |   HaiBunda

Selasa, 09 Sep 2025 22:30 WIB
Posisi Seks Ini Bisa Picu Cedera Serius pada Kelamin Pria Menurut Dokter/Foto: Getty Images/iStockphoto/dima_sidelnikov
Jakarta -

Berhubungan seks mungkin tidak selalu seindah yang dibayangkan. Memang, seks bisa sangat bermanfaat bagi kesehatan. Mulai dari melatih jantung dan paru-paru hingga meningkatkan suasana hati lewat pelepasan endorfin. Namun, di balik kenikmatannya, ada risiko yang sering luput dari perhatian, salah satunya cedera akibat posisi seks tertentu.

Cedera ringan seperti nyeri otot, goresan, atau luka kecil biasanya bisa sembuh dengan sendirinya. Tapi, dalam beberapa kasus, hubungan seksual juga bisa memicu kondisi serius, seperti serangan jantung hingga patah penis yang memerlukan penanganan medis darurat.

Posisi seks ini bisa picu cedera serius pada kelamin pria 

Menurut Dr. Michael C. Gerling, ahli bedah tulang belakang dan direktur perawatan muskuloskeletal di Bayonne Medical Center, New Jersey mengatakan risiko serangan jantung lebih berkaitan dengan intensitas aktivitas seksual, bukan posisi tertentu.


Sementara patah penis bisa terjadi pada posisi apa pun. Namun, ada tiga posisi seks berisiko cedera yang paling sering dikaitkan dengan kondisi menyakitkan ini.

"Patah penis bisa terjadi pada posisi apa saja, meski ada tiga posisi yang paling sering dikaitkan dengan cedera serius ini, biasanya terjadi ketika dorongan kuat meleset dan menghantam dinding panggul," kata Dr. Michael C. Gerling dikutip dari laman Nypost.

Diperkirakan sekitar 1 dari 175.000 pria mengalami patah penis, penelitian menemukan bahwa kasus ini lebih sering terjadi pada musim panas dan akhir pekan. Dr. Gerling pun mengungkapkan tiga posisi seksual yang paling berisiko menimbulkan cedera menyakitkan ini sekaligus beberapa cara untuk mencegahnya.

Apa itu patah penis?

Sebelum membahas lebih jauh, apa itu patah penis perlu diketahui. Patah penis adalah robekan menyakitkan pada tunica albuginea, yaitu lapisan jaringan berserat yang memberikan kekuatan dan struktur pada penis.

Cedera ini akibat tekukan atau benturan keras saat penetrasi yang biasanya disertai bunyi “pop” atau retakan, rasa nyeri hebat, hilangnya ereksi secara tiba-tiba, serta pembengkakan dan memar yang cukup parah. 

Jika mengalami kondisi ini, penderita harus segera menuju unit gawat darurat. Berbeda dengan patah tulang biasa, cedera penis ditangani oleh ahli urologi dan umumnya memerlukan operasi untuk memperbaiki robekan serta memulihkan fungsi normal.

"Berbeda dengan sebagian besar patah tulang yang ditangani oleh dokter ortopedi, kasus ini harus ditangani oleh ahli urologi," kata Dr Gerling.

Dr Gerling mengatakan operasi diperlukan untuk memperbaiki robekan, mengeluarkan darah yang menggumpal, serta memulihkan fungsi kemih dan ereksi secara normal. Namun selama pemulihan pasca operasi, pasien biasanya dilarang berhubungan seks selama enam minggu setelah operasi, meski aktivitas ringan sehari-hari bisa kembali dilakukan lebih cepat.

Sebuah studi dari Brasil tahun 2020 yang meneliti kasus patah penis selama 20 tahun menemukan tiga posisi seks cedera paling berisiko cedera. 

1. Doggy style (43 persen)

Posisi ini paling sering dilaporkan sebagai penyebab patah penis, karena dorongan keras bisa meleset dan menghantam panggul.

2. Missionary (40 persen)

Meski terkesan aman, posisi klasik ini juga cukup berisiko karena penetrasi yang dalam dengan ritme intens bisa memicu benturan.

3. Woman on top (12 persen)

Saat perempuan berada di atas, kontrol penetrasi tidak sepenuhnya dipegang pria, sehingga ketika terjadi salah gerakan, risiko cedera tetap ada.

Tak heran, karena posisi-posisi tersebut memang yang paling umum dilakukan saat berhubungan seks. Sementara itu, variasi posisi lainnya hanya menyumbang sekitar 4 persen kasus.

“Situasi yang secara jelas lebih berbahaya justru memiliki angka kejadian lebih rendah, karena memang tidak sering dipraktikkan,” ujar Dr Gerling, pendiri sekaligus presiden Gerling Spine Care and Research Institute.

Cara mencegah cedera akibat posisi seks cedera

Menurut Dr. Gerling, hubungan seks yang terlalu kasar sering ketika tanpa sengaja salah satu pasangan melukai yang lain menjadi penyebab utama cedera. 

"Hubungan seks yang terlalu kasar sering menjadi penyebab cedera. Hal ini bisa diminimalkan dengan melakukan pendekatan yang lebih perlahan, hati-hati, bertahap, serta disertai komunikasi yang baik,” jelas Dr Gerling.

“Kata sandi khusus (safe words) dan kewaspadaan terhadap perilaku berisiko juga sangat penting.”

Gerling juga merekomendasikan beberapa langkah pencegahan berikut:

1. Berhati-hati ekstra saat berhubungan seks di permukaan yang tidak stabil atau lebih tinggi, serta di area dengan lantai basah atau licin.

2. Waspada terhadap manuver berisiko tinggi, seperti posisi berdiri tegak atau ketika salah satu pasangan mengangkat dan menopang tubuh pasangannya.

3. Kenali batas kemampuan tubuh dan sesuaikan posisi maupun intensitas gerakan, terutama jika memiliki masalah pada sendi atau tulang belakang.

Dr Gerling juga menegaskan bahwa cedera otot punggung pada posisi-posisi tersebut umumnya dipicu oleh tenaga berlebihan, gerakan mengangkat, hiperekstensi, atau manuver memutar. Oleh karena itu mempersiapkan diri sebelum berhubungan seks agar terhindar dari posisi seks cedera itu sangat penting untuk dilakukan. 

"Mempersiapkan diri sebelum berhubungan seks dengan peregangan serta rutin melakukan latihan penguatan otot inti akan sangat membantu mencegah cedera," kata Dr Gerling. 

Begitulah informasi tentang posisi seks cedera yang perlu diwaspadai saat berhubungan seks dengan pasangan. Semoga informasinya bermanfaat. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Kenali Gejala, Penyebab & Cara Mengatasi Penurunan Libido pada Wanita

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Adinia Wirasti dan Suami Bule Ikut Tur Teater Romeo & Juliet di Australia

Mom's Life Annisa Karnesyia

Resmi Jadi Bayi Tertua, Embrio Ini Menanti 31 Tahun untuk Lahir

Kehamilan Amrikh Palupi

Mengenal Proses Induksi Laktasi untuk Bunda yang Belum Pernah Hamil tetapi Ingin Menyusui

Menyusui dr. Fransiska Farah, Sp. A

Terbukti pada 200 Anak, Inilah Keterampilan Utama yang Bikin Anak Sukses di Masa Depan

Parenting Aisyah Khoirunnisa

Terpopuler: Potret Putri Bungsu Darius & Donna Agnesia Lanjut Sekolah di Portugal

Mom's Life Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

7 Potret Artis Tinggal di Luar Kota, Tinggalkan Jakarta untuk Fokus pada Keluarga & Bangun Bisnis

Terbukti pada 200 Anak, Inilah Keterampilan Utama yang Bikin Anak Sukses di Masa Depan

Mengenal Proses Induksi Laktasi untuk Bunda yang Belum Pernah Hamil tetapi Ingin Menyusui

Resmi Jadi Bayi Tertua, Embrio Ini Menanti 31 Tahun untuk Lahir

5 Potret Adinia Wirasti dan Suami Bule Ikut Tur Teater Romeo & Juliet di Australia

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK