Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Apakah Perempuan dengan PCOS Masih Bisa Dapatkan Kehamilan? Simak Kata Dokter

Pritadanes   |   HaiBunda

Kamis, 02 Oct 2025 13:50 WIB

Ilustrasi dokter
Apakah Perempuan dengan PCOS Masih Bisa Dapatkan Kehamilan? Simak Kata DokterFoto: Getty Images/mixetto
Daftar Isi
Jakarta -

Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) merupakan gangguan hormon yang terjadi pada perempuan di usia subur.

Perempuan dengan PCOS menghasilkan hormon pria dengan jumlah yang lebih tinggi dari kadar normal pada umumnya. Kondisi tidak seimbangnya hormon ini yang menyebabkan tubuh mereka sering mengalami jadwal periode menstruasi yang tidak beraturan serta pada akhirnya menghambat kemungkinan untuk hamil.

PCOS pada umumnya memengaruhi perempuan selama masa subur atau antara usia 15 dan 44 tahun. Sebenarnya, ada banyak perempuan memiliki PCOS tetapi tidak menyadarinya. Bahkan, dalam satu penelitian, hingga 70 persen perempuan dengan PCOS belum pernah didiagnosis.

Lalu, apakah perempuan dengan kondisi PCOS masih ada harapan untuk dapatkan kehamilan?

"Masih, tentu masih ada harapan," ucap dokter Spesialis Kandungan & Kebidanan dr. Stella Shirley Mansur, Sp.OG saat ditemui pada acara Bundaversity 2025 beberapa waktu lalu.

Menurutnya, PCOS merupakan gangguan hormonal dengan jadwal menstruasi tidak teratur sehingga sulit menentukan masa subur. "Nah, oleh karena itu, jika ingin hamil, harus diatur siklus hormonalnya. Dengan begitu bisa menentukan masa subur dan mengusahakan kehamilan," tuturnya.

Dr Stella lalu menjelaskan, "Biasanya dalam treatment PCOS, kita melibatkan banyak terapi nutrisi dan olahraga. Otomatis kalau sudah berhasil hamil, kebiasaan baik ini dipertahankan dan tidak akan memengaruhi outcome kehamilan. Tapi kalaupun PCOS ini menyebabkan komplikasi atau apa pun, itu bisa diberikan suplemen atau obat-obatan yang bisa menunjang pertumbuhan janin.

Lalu bagaimana cara mengetahui apakah seseorang memiliki PCOS atau tidak?

Pemeriksaan dan diagnosis PCOS

Lebih dari setengah kasus PCOS tidak ditunjukkan dengan gejala, sehingga sulit untuk mendiagnosis PCOS di tahap awal.

Dilansir Medical News Today, tidak ada tes tunggal yang dapat menentukan keberadaan PCOS. Tetapi dokter dapat mendiagnosis kondisi tersebut melalui riwayat medis, pemeriksaan fisik yang mencakup pemeriksaan panggul, dan tes darah untuk mengukur kadar hormon, kolesterol, dan glukosa.

Ultrasonografi atau USG juga dapat digunakan untuk memeriksa kondisi rahim dan ovarium.

Perawatan dan pengobatan untuk PCOS

Tidak ada obat spesifik untuk PCOS, tetapi beberapa perawatan rumahan dan intervensi medis dapat membantu mengatasi gejalanya. Perawatan rumahan dan perubahan gaya hidup yang dapat diterapkan yakni:

  • Menjaga pola makan sehat dan seimbang, termasuk banyak konsumsi buah dan sayuran
  • Rutin olahraga
  • Menjaga berat badan yang sehat
  • Tidak merokok, karena dapat meningkatkan kadar androgen dan risiko penyakit jantung
  • Obat biasanya akan diresepkan dokter untuk mengobati gejala-gejala seperti siklus haid yang tidak teratur, infertilitas dan pertumbuhan rambut yang berlebihan.

Dalam kasus yang lebih parah, prosedur pembedahan yang disebut laparoscopic ovarian drilling (LOD) mungkin diperlukan. Namun untuk melakukan prosedur ini, diperlukan pemeriksaan secara mendalam oleh dokter.

Tips diet dan gaya hidup untuk mengobati PCOS

Pengobatan untuk PCOS biasanya dimulai dengan perubahan gaya hidup seperti penurunan berat badan, diet, dan olahraga.

Kehilangan hanya 5 sampai 10 persen dari berat badan Bunda dapat membantu mengatur siklus menstruasi Bunda dan memperbaiki gejala PCOS.

Penurunan berat badan juga dapat:

  • Meningkatkan kadar kolesterol
  • Insulin lebih rendah
  • Mengurangi risiko penyakit jantung dan diabetes

Diet apa pun yang membantu menurunkan berat badan dapat membantu kondisi Bunda. Namun, beberapa diet mungkin memiliki kelebihan dibandingkan yang lain.

Studi yang membandingkan diet untuk PCOS telah menemukan bahwa diet rendah karbohidrat efektif untuk menurunkan berat badan dan menurunkan kadar insulin.

Diet indeks glikemik rendah (GI rendah) yang mendapatkan sebagian besar karbohidrat dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian membantu mengatur siklus menstruasi lebih baik daripada diet penurunan berat badan biasa.

Beberapa penelitian telah menemukan bahwa 30 menit olahraga intensitas sedang setidaknya 3 hari seminggu dapat membantu wanita dengan PCOS menurunkan berat badan. Menurunkan berat badan dengan olahraga juga meningkatkan ovulasi dan kadar insulin.

Olahraga bahkan lebih bermanfaat bila dikombinasikan dengan diet sehat. Diet plus olahraga membantu menurunkan berat badan lebih banyak daripada intervensi saja, dan menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung.

Ada beberapa bukti bahwa akupunktur dapat membantu meningkatkan PCOS, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda