Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Apa Itu PCOS? Kenali Faktor Risiko, Gejala dan Perawatannya

Kinan   |   HaiBunda

Senin, 24 May 2021 17:10 WIB

Teal ribbon awareness on woman's hand for Ovarian Cancer, Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) disease, Post Traumatic Stress Disorder (PTSD), Tourette's Syndrome, Obsessive Compulsive Disorder (OCD)
Ilustrasi PCOS/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Chinnapong

Ada banyak masalah kesehatan kesuburan yang bisa membuat program hamil alami lebih sulit dilakukan. Salah satunya yang umum terjadi yakni PCOS. Apa itu PCOS?

Dikutip dari Web MD, Polycystic Ovary Syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik adalah kondisi hormonal di mana ovarium memiliki jumlah folikel yang besar dan abnormal.

Pembesaran ini tidak berbahaya, tetapi dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon dalam tubuh. Kondisi ini pun berefek pada masalah kesehatan lain, termasuk siklus haid tidak teratur, sulit hamil, dan kulit mudah berjerawat.

Penyebab dan faktor risiko PCOS

Penyebab PCOS sampai saat ini belum diketahui pasti. Tetapi sebagian kasusnya merupakan faktor keturunan dan terkait dengan ketidakseimbangan hormon, termasuk kadar insulin yang tinggi. 

Ya, selain dianggap memiliki komponen genetik, PCOS juga memiliki faktor risiko lain. Salah satunya kadar insulin tinggi.

Kelebihan insulin diperkirakan memengaruhi kemampuan wanita untuk berovulasi karena pengaruhnya terhadap produksi androgen. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita dengan PCOS memiliki peradangan tingkat rendah, yang merangsang ovarium polikistik untuk memproduksi androgen.

Beberapa faktor kesehatan lainnya yang terkait dengan PCOS yakni:

  • Diabetes tipe 2
  • Kolesterol tinggi
  • Sleep apnea
  • Perdarahan uterus abnormal
  • Tekanan darah tinggi
  • Sindrom metabolik

Selain itu, terdapat peningkatan risiko kanker endometrium, diabetes gestasional, tekanan darah tinggi akibat kehamilan, serangan jantung, dan keguguran.

Pemeriksaan dan diagnosis PCOS

Lebih dari setengah kasus PCOS tidak ditunjukkan dengan gejala, sehingga sulit untuk mendiagnosis PCOS di tahap awal.

Dilansir Medical News Today, tidak ada tes tunggal yang dapat menentukan keberadaan PCOS. Tetapi dokter dapat mendiagnosis kondisi tersebut melalui riwayat medis, pemeriksaan fisik yang mencakup pemeriksaan panggul, dan tes darah untuk mengukur kadar hormon, kolesterol, dan glukosa.

Ultrasonografi atau USG juga dapat digunakan untuk memeriksa kondisi rahim dan ovarium.

Perawatan dan pengobatan untuk PCOS

Tidak ada obat spesifik untuk PCOS, tetapi beberapa perawatan rumahan dan intervensi medis dapat membantu mengatasi gejalanya. Perawatan rumahan dan perubahan gaya hidup yang dapat diterapkan yakni:

  • Menjaga pola makan sehat dan seimbang, termasuk banyak konsumsi buah dan sayuran
  • Rutin olahraga
  • Menjaga berat badan yang sehat
  • Tidak merokok, karena dapat meningkatkan kadar androgen dan risiko penyakit jantung

Obat biasanya akan diresepkan dokter untuk mengobati gejala-gejala seperti siklus haid yang tidak teratur, infertilitas dan pertumbuhan rambut yang berlebihan. 

Dalam kasus yang lebih parah, prosedur pembedahan yang disebut laparoscopic ovarian drilling (LOD) mungkin diperlukan.

Namun untuk melakukan prosedur ini, diperlukan pemeriksaan secara mendalam oleh dokter.

Asian woman stomachache, feel pain for period conceptAsian woman stomachache, feel pain for period conceptIlustrasi PCOS. (Foto: iStock)

Perbedaan PCOS dan PCO

Memiliki nama yang sangat mirip, antara PCOS dan PCO masih sering dianggap sama. Padahal keduanya berbeda, lho. Apa itu PCOS dan PCO?

PCO (polycystic ovaries) atau kista ovarium adalah adanya kantung-kantung berisi cairan di dalam ovarium. Kondisi ini dianggap umum, sehingga jumlah kasusnya cukup banyak. 

Kebanyakan kondisi PCO terjadi secara alami sebagai akibat dari siklus haid normal alias kista fungsional. Biasanya, kista jenis ini tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya tanpa perlu tindakan medis.

Gejala PCO sangat mirip dengan PCOS, termasuk seperti haid tidak teratur dan kulit mudah tumbuh jerawat. 

Jadi, PCO merupakan masalah dari ovarium yang normal, sementara PCOS adalah gangguan metabolisme yang terkait dengan ketidakseimbangan hormon yang dilepaskan oleh ovarium.

Pengidap PCOS berisiko memiliki efek jangka pendek dan jangka panjang, sementara PCO tidak. Ya, wanita yang didiagnosis dengan PCOS harus mewaspadai risiko terkait termasuk diabetes, penyakit kardiovaskular, obesitas dan kanker endometrium. 

Selain itu, efek keduanya bagi program hamil juga berbeda lho, Bunda. Pada umumnya wanita dengan  PCO masih bisa hamil dengan program alami, sementara mereka yang memiliki PCOS cenderung lebih sulit.

Bahkan wanita dengan diagnosis PCOS memiliki tingkat risiko keguguran yang lebih tinggi. Jadi, diperlukan perhatian khusus dari dokter saat melakukan program hamil dan selama masa kehamilan itu sendiri.

Demikian ulasan tentang apa itu PCOS, mulai dari penyebab, faktor risiko, gejala, serta perawatan rumahan dan gaya hidup yang penting diterapkan. Ikuti anjuran medis dari dokter demi keberhasilan program hamil Bunda, ya!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda