KEHAMILAN
Hamil Sungsang, Ini 7 Hal yang Perlu Diperhatikan Bumil
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Kamis, 06 Nov 2025 11:50 WIBRisiko hamil sungsang bisa menghampiri siapa pun selama kehamilan. Apa saja tanda hamil sungsang? Ini beberapa hal yang perlu diperhatikan bumil untuk bisa menghindari risikonya.
Selama di dalam perut, bayi sering kali berputar-putar. Biasanya, menjelang persalinan, sebagian besar akan berada dalam posisi kepala di bawah. Namun, pada sebagian kehamilan lainnya, bayi justru mengalami posisi sungsang atau kaki yang berada di bawah.
Tanda-tanda hamil sungsang yang bisa dirasakan
Mendekati hari perkiraan lahir, kemungkinan besar bayi berada dalam posisi kepala di bawah untuk mempersiapkan kelahiran. Bunda mungkin bisa mengetahuinya berdasarkan letak kepala dan gerakannya. Namun, posisi bayi yang berputar-putar, sering kali membuat posisi mereka berubah drastis termasuk bisa berada dalam posisi sungsang.
Mengutip dari laman Healthline, ada sekitar 25 persen bayi berada dalam posisi sungsang (kepala di atas), pada usia kehamilan 28 minggu. Tetapi, angka ini menurun secara signifikan di kemudian hari saat menjelang kelahiran.
|
Baca Juga : 4 Posisi Tidur agar Bayi Sungsang Kembali Normal
|
Jika Bunda berada pada trimester ketiga kehamilan, Bunda mungkin bisa memperhatikan bayi tetap berada dalam posisi kepala di bawah. Rahim sedianya akan bertumbuh untuk mengakomodasi ukuran bayi tetapi ruangnya memang sangat terbatas. Seiring berjalannya waktu, bayi semakin besar dan mulai kehabisan ruang untuk bergerak ke berbagai posisi.
Ya, berbicara mengenai bayi sungsang, biasanya tidak ada gejala yang berhubungan dengan hal tersebut. Namun, jika Bunda hamil 36 minggu dan menyadari kepala bayi menekan lebih tinggi di perut atau merasakan tendangan di perut bagian bawah, Bunda mungkin perlu berkonsultasi dengan dokter pada pertemuan berikutnya.
Untuk menentukan apakah bayi Bunda sungsang atau tidak, pemeriksaan rutin di kemudian hari akan membantu mengungkapnya. Selama pemeriksaan, dokter akan meraba perut bagian bawah dan atas untuk menentukan apakah bayi sungsang, dan mungkin menggunakan juga USG atau melakukan pemeriksaan panggul untuk memeriksa posisi bayi, seperti dikutip dari laman Baptis Health.
Ingatlah bahwa posisi sungsang (kepala bayi di atas dan kaki di bawah) umum terjadi hingga minggu ke-36 kehamilan. Dokter tidak akan membuat diagnosis formal tentang potensi kelahiran sungsang hingga minggu ke-37 kehamilan Bunda.
Jenis-jenis posisi bayi sungsang saat hamil
Ada beberapa posisi sungsang yang berbeda saat kehamilan yang perlu Bunda tahu. Berikut ini diantaranya ya, Bunda:
1. Complete breech
Dalam posisi ini, bokong bayi mengarah ke bawah, dan pinggul serta lututnya tertekuk (janin duduk dengan kaki terlipat).
2. Frank breech
Posisi sungsang Frank Breech yakni menunjukkan bahwa bokong bayi mengarah ke vagina Bunda. Sementara kakinya menjulur lurus ke depan tubuh (kakinya dekat dengan wajah).
3. Footling breech
Pada posisi ini, salah satu atau kedua kaki bayi mengarah ke bawah dan akan lahir sebelum bagian tubuh lainnya seperti dikutip dari laman Cleveland Clinic.
Penyebab posisi bayi sungsang saat hamil
Beberapa faktor memang bisa menyebabkan bayi sungsang saat hamil. Berikut ini penyebab posisi bayi sungsang saat hamil yang perlu Bunda ketahui:
1. Bunda sedang hamil anak kembar.
2. Bunda pernah hamil sebelumnya.
3. Cairan ketuban terlalu banyak atau terlalu sedikit.
4. Rahim berbentuk tidak teratur yang disebabkan pertumbuhan seperti fibroid, septum uterus, atau kondisi medis lainnya.
5. Plasenta menutupi sebagian atau seluruh serviks.
6. Bayi Bunda prematur.
7. Janin memiliki kondisi yang menyebabkannya tidak dapat menundukkan kepala.
Komplikasi hamil sungsang
Bayi sungsang biasanya tidak memengaruhi kehamilan seseorang. Tetapi, ada juga risiko komplikasi hamil sungsang yang bisa menghampiri jelang persalinan. Beberapa persalinan sungsang dapat terjadi melalui persalinan pervaginam tetapi ada juga risiko yang mungkin timbul, seperti berikut ini:
1. Cedera pada kaki atau lengan bayi seperti dislokasi atau patah tulang.
2. Kepala bayi dapat tersangkut atau terjepit.
3. Munculnya masalah tali pusar. Ya, tali pusar dapat menjadi rata atau terpuntir saat persalinan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan saraf atau otak karena kekurangan oksigen ke otak bayi.
Cara mengatasi posisi bayi sungsang
Jika bayi sungsang, tim medis mungkin mempertimbangkan cara untuk membalikkannya agar Bunda dapat melahirkan secara pervaginam. Namun, tindakan ini sangatlah bergantung pada riwayat kesehatan, kehamilan, dan keinginan Bunda untuk melahirkan. Dalam beberapa kasus, mencoba membalikkan bayi terlalu berisiko dan tidak aman dilakukan.
Tindakan external cephalic version (ECV) menjadi salah satu metode umum yang digunakan tim medis untuk membalikkan bayi. Metode ini biasanya dilakukan di rumah sakit. Prosedurnya yakni dilakukan dengan meletakkan tangan di perut dan memberikan tekanan kuat untuk membalikkan bayi ke posisi kepala di bawah saat masih berada di dalam rahim.
Prosedur ini bukan berarti bebas dari risiko ya, Bunda. Selalu ada risiko dari setiap tindakan termasuk ECV. Dokter kandungan biasanya akan mendiskusikannya apakah memutar bayi merupakan pilihan yang aman untuk kehamilan Bunda atau tidak. Jika manuver ini berhasil, Bunda dapat melahirkan secara normal. Namun, jika tidak berhasil, dokter kandungan akan menjadwalkan operasi caesar di kemudian hari.
Metode persalinan untuk ibu yang hamil sungsang
Bagi Bunda yang mengalami hamil sungsang, sebenarnya ada beberapa metode persalinan yang bisa dijalani. Berikut ini beberapa pilihannya ya, Bunda:
1. Memutar bayi pada usia kehamilan 37 hingga 38 minggu.
2. Merencanakan persalinan caesar pada usia kehamilan 39 hingga 40 minggu.
3. Tim medis akan menghindari perrsalinan sungsang melalui pervaginam kecuali bayi sudah berada di puncak kepalanya dan siap untuk dilahirkan.
Bisakah bayi sungsang lahir normal atau pervaginam?
Melahirkan bayi sungsang secara pervaginam masih dimungkinkan pada beberapa kasus. Namun, hal ini bisa lebih berbahaya dilakukan dan risiko cederanya jauh lebih tinggi. Risiko terbesar yang mungkin muncul yakni cedera pada anggota tubuh bayi dan kekurangan oksigen akibat masalah pada tali pusar (menekan atau memutarnya) atau kesulitan melahirkan bahu dan kepala bayi.
Tim medis biasanya memiliki berbagai tingkat keahlian dalam persalinan pervaginam saat bayi sungsang. Ada baiknya, bicarakan dengan dokter mengenai risiko dan manfaat berbagai jenis persalinan dan apa yang mereka rekomendasikan terbaik untuk Bunda.
Apakah operasi caesar diperlukan jika bayi sungsang?
Secara teknis memang tidak ya, Bunda. Tetapi, operasi caesar merupakan pilihan medis yang lebih direkomendasikan untuk melahirkan bayi sungsang. Risiko medis ini terkait dengan persalinan pervaginam memang jauh lebih tinggi, terutama bagi bayi.
Agar tetap aman baik kesehatan Bunda dan bayi, tak ada salahnya mendiskusikannya terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan tindakan terbaik sesuai kondisi Bunda. Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)Simak video di bawah ini, Bun:
Tak Selalu Identik, Ini 8 Jenis Bayi Kembar dan Keistimewaannya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
3 Posisi Bayi Sungsang dan Cara Membetulkan Posisi Janin agar Bisa Lahiran Normal
Posisi Bayi Sungsang di Akhir Kehamilan? Ketahui Ciri, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
Bila Posisi Bayi Sungsang, Kapan Janin akan Berputar secara Alami sebelum Kelahiran
7 Ucapan yang Bisa Bikin Bumil Down
TERPOPULER
7 Peralatan Elektronik yang Wajib Dicabut Saat Listrik Padam, Biar Tidak Rusak!
Profil Istri Zohran Mamdani, First Lady New York dari Generasi Z yang Beragama Islam
Namira Adjani Jadi Six Star Finisher Perempuan Termuda dari Indonesia, Ini Potretnya Didampingi Ibunda
Persalinan Caesar Bisa Pengaruhi Berat Badan Anak, Simak Penjelasannya
Punya 3 Anak Laki-laki, Rizal Armada & Istri Ingin Punya Anak Perempuan di Kehamilan Keempat
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Lotion Bayi yang Wanginya Tahan Lama, Aman & Lembapkan Kulit Si Kecil
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Rekomendasi Makeup Palette Lengkap untuk Sehari-hari
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Test Pack yang Tersedia di Apotek dan Harganya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sabun Bayi untuk Kulit Kering dan Sensitif
Nadhifa FitrinaREKOMENDASI PRODUK
7 Sabun Cuci Muka atau Facial Wash yang Aman untuk Ibu Hamil Berjerawat
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
7 Peralatan Elektronik yang Wajib Dicabut Saat Listrik Padam, Biar Tidak Rusak!
Bocah SD di Jaktim Serahkan Ponsel Temuan ke Polisi, Diapresiasi Kapolda Metro Jaya
Tak Hanya Bunda, Ini 7 Peran Penting Ayah dalam Pengasuhan Anak
Persalinan Caesar Bisa Pengaruhi Berat Badan Anak, Simak Penjelasannya
Profil Istri Zohran Mamdani, First Lady New York dari Generasi Z yang Beragama Islam
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Cerai, Hamish Daud Minta Maaf ke Raisa dan Keluarganya: Nggak Mau Drama
-
Beautynesia
Natasha Wilona Jadi Brand Ambassador SKIN1004 Pertama di Indonesia
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Sinopsis Police Story, Film Jackie Chan di Bioskop Trans TV Hari Ini
-
Mommies Daily
Orang Tua Harus Tahu, Ini Gejala dan Penyebab Mata Malas pada Anak, serta Cara Mengatasinya