HaiBunda

KEHAMILAN

Studi Terbaru: Ibu Hamil Minum Alkohol Bisa Sebabkan Kerusakan Otak Permanen pada Janin

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 18 Nov 2025 21:30 WIB
Ilustrasi Ibu Hamil Menolak Minum Alkohol/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Mykola Sosiukin
Jakarta -

Minum alkohol selama hamil telah dikaitkan dengan dampak yang buruk bagi perkembangan janin, Bunda. Studi terbaru yang diterbitkan di jurnal Neuropharmacology mengungkap fakta baru terkait minum alkohol saat hamil.

Studi yang dilakukan para peneliti dari Texas A&M University ini menemukan bahwa konsumsi alkohol selama kehamilan dapat menyebabkan kerusakan otak permanen pada bayi yang belum lahir. Menurut hasil studi, konsumsi sedikit alkohol saja dapat mengganggu sirkuit otak bayi yang bertanggung jawab atas pembelajaran, memori, pengambilan keputusan, dan pengendalian perilaku.

Dilansir Times of India, perubahan tersebut dapat meningkatkan risiko masalah perkembangan dan perilaku jangka panjang, mirip dengan gangguan spektrum alkohol janin atau foetal alcohol spectrum disorders (FASD). Temuan ini memperkuat bahwa tidak ada kadar alkohol yang aman selama kehamilan, karena paparan dapat mengganggu pertumbuhan otak yang sehat dan menyebabkan efek jangka panjang pada kesehatan mental dan emosional anak.


Cara alkohol dapat merusak otak bayi secara permanen selama kehamilan

Penelitian baru ini mengidentifikasi sel-sel otak yang terdampak oleh paparan alkohol dan menjelaskan bagaimana perubahan ini bertahan seumur hidup, Bunda. Studi berfokus pada cholinergic interneurons (CIN), yakni sel-sel otak khusus yang terletak di striatum dorsomedial, wilayah yang bertanggung jawab untuk memproses perubahan rutinitas.

Eksperimen dengan menggunakan model hewan ini mengungkapkan bahwa paparan alkohol sebelum atau segera setelah bayi lahir dapat mengurangi jumlah dan fungsi neuron-neuron di otak tersebut. Akibatnya, bayi menunjukkan kesulitan dalam beradaptasi dengan pola dan perubahan terkait pembelajaran baru, keterampilan yang vital untuk pengambilan keputusan dan fleksibilitas perilaku.

Secara spesifik, studi ini juga menghubungkan paparan alkohol secara langsung dengan perilaku dan kontrol impuls yang buruk, yakni ciri yang sering diamati pada individu dengan FASD. Menurut Centres for Disease Control and Prevention (CDC), anak-anak yang mengalami FASD sering kali kesulitan dalam menghadapi tantangan dalam fungsi eksekutif, perilaku sosial, dan regulasi atensi.

Nah, melalui identifikasi yang mendalam, peneliti dapat menawarkan penjelasan biologis mengenai gejala-gejala perilaku tersebut.

Bagaimana paparan alkohol membentuk otak dan perilaku anak hingga dewasa?

Salah satu pengamatan yang cukup mencolok di studi ini adalah bahwa hewan (tikus) yang terpapar alkohol di dalam kandungan, terus mencari alkohol di masa dewasa, bahkan ketika alkohol dicampur dengan zat pahit. Hal itu menunjukkan adanya gangguan jangka panjang pada sistem di otak, yang mengurangi sensitivitas terhadap konsekuensi negatif dan meningkatkan risiko kecanduan di kemudian hari.

"Ketika sel-sel otak yang berperan penting dalam pengambilan keputusan terganggu, gangguan tersebut tidak hanya terbatas pada kimia otak," kata salah satu peneliti Dr. Jun Wang.

"Gangguan tersebut juga bermanifestasi dalam perilaku di dunia nyata, seperti kecanduan dan kecenderungan kompulsif," sambungnya.

Studi ini juga menemukan bahwa waktu paparan memainkan peran penting dalam perkembangan otak seseorang. Paparan alkohol dini diketahui dapat mengganggu perkembangan neuron, sementara paparan selanjutnya bisa memengaruhi kemampuan neuron untuk berfungsi dengan baik. Hal tersebut lantas memperkuat konsensus medis bahwa tidak ada tahap kehamilan yang aman untuk mengonsumsi alkohol, berapa pun jumlahnya.

Meskipun pencegahan tetap menjadi strategi yang paling efektif, para peneliti sedang melihat lebih jauh potensi pencegahannya. Bukti awal menunjukkan bahwa suplementasi kolin atau nutrisi yang mendukung produksi asetilkolin, dapat mengurangi beberapa defisit kognitif yang terkait dengan paparan alkohol prenatal. Namun, para ahli menekankan bahwa tidak ada suplemen yang dapat mengembalikan kerusakan perkembangan setelah terjadi.

"Tidak ada pengobatan yang dapat menggantikan pencegahan. Gangguan ini dimulai dari fondasi saat otak mulai berkembang," ungkap peneliti lain Dr. Rajesh Miranda.

Demikian hasil studi terbaru yang mengungkap kaitan minum alkohol selama hamil dengan perkembangan otak janin. Semoga informasi ini bermanfaat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Fase Perkembangan Otak Janin per Trimester

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

10 Tanaman Feng Shui yang Bisa Menghadirkan Kekayaan di Rumah

Mom's Life Arina Yulistara

5 Potret Wajah Elio Anak Joshua Suherman & Clairine Clay yang Menggemaskan

Parenting Nadhifa Fitrina

Apakah Obat Nyamuk Elektrik Aman untuk Bayi? Ini Faktanya

Parenting Kinan

Penampilan Tyara Renata Istri Surya Insomnia Curi Perhatian, Intip 5 Potretnya Disebut Seperti Masih Gadis

Mom's Life Amira Salsabila

7 Ciri Anak Kecanduan Screen Time Perlu Diwaspadai, Ini Cara Mengatasinya

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

Penampilan Tyara Renata Istri Surya Insomnia Curi Perhatian, Intip 5 Potretnya Disebut Seperti Masih Gadis

Apakah Obat Nyamuk Elektrik Aman untuk Bayi? Ini Faktanya

10 Tanaman Feng Shui yang Bisa Menghadirkan Kekayaan di Rumah

5 Potret Wajah Elio Anak Joshua Suherman & Clairine Clay yang Menggemaskan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK