Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Hamil saat Pakai IUD? Simak Risiko dan Tindakan yang Perlu Dilakukan Menurut Pakar

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 27 Nov 2025 22:00 WIB

IUD
Ilustrasi IUD/ Foto: Getty Images/iStockphoto
Daftar Isi
Jakarta -

Intrauterine Devices (IUD) merupakan jenis kontrasepsi yang dapat mencegah kehamilan. IUD terbuat dari plastik kecil dan fleksibel yang dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah sel telur bertemu dengan sperma.

Dikutip dari laman Monitoring Berkualitas (MONIKA) BKKBN, IUD terbilang efektif untuk mencegah kehamilan hingga 99 persen. Setidaknya, dari 1.000 perempuan yang menggunakan IUD, hanya 6 sampai 8 yang hamil di tahun pertama setelah pemakaian.

Meski efektif, Bunda tetap bisa hamil saat menggunakan IUD. Hingga kini, kasus terjadinya kehamilan pada perempuan yang menggunakan IUD masih ditemukan.

Penyebab hamil saat pakai IUD

Dilansir laman Women's Health, kehamilan dengan IUD mungkin saja terjadi. Berikut beberapa kondisi di mana seorang perempuan bisa mendapatkan kehamilan yang tidak diinginkan saat menggunakan IUD:

1. IUD keluar

IUD 'keluar' terjadi ketika IUD bergerak keluar dari tempatnya di bagian atas rahim dan terdorong ke vagina atau ke segmen terendah rahim atau serviks. IUD 'keluar' terjadi pada sekitar satu hingga tiga persen pasien per tahun, dan lebih umum terjadi ketika IUD dipasang tepat setelah melahirkan.

"Bagaimana kita bisa tahu jika IUD telah terdorong keluar dari tempatnya? IUD memiliki benang yang menggantung ke bawah, dan kita biasanya dapat merasakannya di saluran vagina jika meraihnya cukup tinggi," kata pakar kesehatan wanita dan penulis The Savvy Woman Patient, Jennifer Wider, MD.

"Jika tidak dapat merasakan benang tersebut atau jika panjangnya tampak berubah, itu bisa menjadi tanda IUD telah bergeser," sambungnya.

IUD 'keluar' juga dapat ditandai dengan munculnya rasa tidak nyaman dan perdarahan tidak teratur.

2. Melakukan hubungan intim sebelum pasang IUD

Kehamilan juga dapat terjadi pada perempuan yang berhubungan intim sebelum pasang IUD. Perlu diketahui, IUD tidak dapat mencegah kehamilan ketika sperma sudah masuk ke dalam tubuh ibu untuk bertemu dengan sel telur.

"Jika berhubungan intim sebelum IUD dipasang, tentu saja alat ini tidak bisa untuk mencegah masuknya sperma, sehingga dapat menyebabkan kegagalan (kehamilan)," ungkap profesor klinis kebidanan dan ginekologi serta ilmu reproduksi di Yale School of Medicine, Mary Jane Minkin, MD.

"Kami biasanya mencoba memasang IUD saat menstruasi. IUD juga biasanya lebih mudah dipasang saat menstruasi karena serviks sedikit lebih melebar."

3. Terlalu lama menggunakan IUD

Efektivitas IUD memang tidak akan menurun drastis dalam jangka waktu tertentu. Namun, penggunaan IUD tetap memiliki batas waktu, bunda.

"Food and Drug Administration (FDA) telah menyetujui IUD untuk jangka waktu tertentu. Di luar jangka waktu tersebut, tidak ada jaminan efektivitasnya," ujar Wider.

Tanda hamil saat pakai IUD

Tanda hamil saat menggunakan IUD umumnya sama dengan kehamilan tanpa IUD. Berikut beberapa tandanya menurut Mayo Clinic:

  • Menstruasi terlambat
  • Payudara terasa nyeri dan bengkak
  • Mual atau disertai muntah
  • Sering buang air kecil
  • Kelelahan

Jika menduga hamil, Bunda dapat memastikannya dengan menggunakan test pack. Bila hasilnya positif, Bunda bisa melakukan kunjungan ke dokter kandungan untuk memastikannya melalui pemeriksaan USG.

Risiko hamil dengan IUD

Salah satu risiko dari hamil dengan IUD adalah mengalami kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan. Tapi, bukan berarti penggunaan IUD adalah penyebab utama kehamilan ektopik, Bunda.

"Pasien tidak berisiko lebih tinggi mengalami kehamilan ektopik hanya karena mereka menggunakan IUD, dan IUD tidak menyebabkan kehamilan ektopik, ungkap profesor di departemen obstetri dan ginekologi di Baylor College of Medicine dan Texas Children's Hospital, Kjersti Aagaard, MD, PhD.

Bila dinyatakan hamil, dokter biasanya akan mencoba melepas IUD. Hal itu dilakukan untuk meminimalkan risiko infeksi dan komplikasi.

"Studi menunjukkan bahwa risiko keguguran, kelahiran prematur, dan infeksi kantung ketuban serta cairan ketuban sebelum persalinan secara signifikan lebih tinggi ketika IUD dibiarkan terpasang selama kehamilan dibandingkan dengan kehamilan di mana IUD dilepas," ujar Aagaard.

"Bagi kebanyakan perempuan yang benang IUD-nya terlihat melalui serviks, kami merekomendasikan pelepasan IUD pada kunjungan pertama."

Demikian penjelasan pakar terkait tanda hamil saat pakai IUD dan kemungkinan mengalami kehamilan ektopik. Semoga informasi ini bermanfaat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda