KEHAMILAN
Atlet Menang SEA Games saat Hamil Dipuji Sal Priadi, Dibandingkan dengan Pria saat Sakit
Tim HaiBunda | HaiBunda
Rabu, 24 Dec 2025 08:30 WIBPrestasi yang ditorehkan Dewi Laila Mubarokah, Medina Warda Aulia, Diandra Choirunisa di ajang SEA Games 2025 menuai banyak pujian. Termasuk dari kalangan artis yang kagum atas kemenangan mereka membawa pulang emas meski sedang hamil.
Salah satu pujian datang dari penyanyi Sal Priadi. Melalui akun X miliknya, Sal menanggapi kemenangan Dewi Laila Mubarok yang menang di cabang olahraga (cabor) menembak, Medina Warda Aulia yang mengharumkan cabor catur, dan Dianandra Choirunisa yang disebut menang di cabor panahan.
"Perempuan hamil bisa menang gold medal. Cowo sakit flu aja udah kaya mau die," tulisa Sal dikutip HaiBunda pada Senin (22/12/25).
Menanggapi cuitan Sal, banyak netizen yang ikut setuju dengan komentarnya. Sebagian netizen mengganggap tingkat toleransi para lelaki berbeda dengan perempuan. Berbagai komentar lucu juga ikut menimpali postingan Sal tersebut.
"Cowok demam dua hari aja berasa udah mau nulis surat wasiat," tulis akun @issu***.
"Suamiku demam aja udah bilang, 'maafin aku ya klo punya salah'," cuit akun @apee***.
"Kalo flu masih mendingan lah, nah kalo demam itu rasanya nyawa tinggal seperempat," ujar akun @yohanes***.
Menanggapi hal ini, benarkah perempuan memiliki kekuatan lebih besar untuk menahan rasa sakit? Termasuk untuk melewati proses kehamilan dan persalinan.
Manfaat aktivitas yang tubuh ibu hamil
Prestasi yang ditorehkan oleh para atlet perempuan ini menjadi bukti bahwa kehamilan bukan halangan. Dalam kondisi mengandung, mereka tetap aktif bergerak, melewati proses panjang untuk latihan, dan berhasil menaklukkan panggung SEA Games 2025 yang dihelat di Thailand.
Untuk atlet tembak seperti Dewi, tak asal melakukan latihan. Melalui pengawasan medis, Dewi melalui proses latihan yang rutin dan disiplin hingga kemudian berhasil menjadi pemenang di cabor tembak.
Ya, Bunda. hamil bukan menjadi halangan untuk tetap beraktivitas dan berprestasi. Dirilis BMC Pregnancy and Childbirth journal, dalam publikasi Physical activity and sedentary time during pregnancy and associations with maternal and fetal health outcomes: an epidemiological study, disebutkan bahwa aktivitas fisik umumnya dianggap aman bagi ibu hamil maupun janinnya.
Bagi ibu hamil yang sehat, disarankan untuk melakukan aktivitas fisik setidaknya 30 menit per hari. Aktivitas fisik dikaitkan dengan penurunan risiko gangguan kesehatan pada ibu dan janinnya.
Tingkat aktivitas fisik yang lebih tinggi kemudian dikaitkan dengan penurunan risiko operasi caesar darurat, mencegah penambahan berat badan berlebih, bahkan kesehatannya sendiri menjadi lebih baik selama kehamilan. Selain itu, aktivitas selama kehamilan juga dikaitkan dengan penurunan kematian dan risiko beberapa penyakit tidak menular seperti kardiovaskular, hipertensi, dan diabetes tipe 2.
Toleransi sakit perempuan saat melahirkan
Selain aktivitas fisik yang bagus untuk menjaga kesehatan ibu hamil, apakah benar ibu hamil memiliki kemampuan lebih tinggi dalam melawan rasa sakit, seperti saat menjalani proses persalinan.
Dilansir Riverside Pain Physicians, pada batas tertentu, anggapan tersebut mungkin benar karena tubuh perempuan dirancang untuk melepaskan hormon tertentu yang bertindak sebagai semacam penghambat rasa sakit selama proses persalinan. Hal inilah yang kemudian membuat persepsi ibu terhadap rasa sakit berkurang.
Dari sudut pandang biologis, terdapat perbedaan antara perempuan dan laki-laki yang dapat menjelaskan hal tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa tubuh perempuan memiliki respons alami yang lebih kuat terhadap rasa sakit dibandingkan pria, karena perbedaan cara kerja sistem nyeri.
Selain itu, perubahan hormon perempuan, seperti saat menstruasi atau setelah menopause, dapat meningkatkan sensitivitas tubuh terhadap rasa sakit. Perempuan juga memiliki risiko lebih tinggi mengalami nyeri kronis, terutama di masa reproduksi, sehingga lebih sering merasakan dan melaporkan intensitas mengalami nyeri.
Benarkah pria lebih tidak tahan terhadap nyeri?
Candaan warganet soal pria-pria yang dianggap menunjukkan respons berlebihan saat flu ternyata dikenal dengan istilah man flu. Bahkan, istilah ini pun masuk ke dalam kamus Oxford dan Cambridge, yang didefinisikan sebagai pilek atau penyakit ringan serupa yang dialami seorang pria, dan dianggap melebih-lebihi keparahan gejalanya.
Melansir dari Health Harvard Publishing, istilah man flu menggambarkan kelemahan karakter bawaan pria yang ketika terserang pilek atau flu, melebih-lebihkan gejala keparahannya. Namun, dalam penelitian lanjutan ada penjelasan yang lebih ilmiah mengenai kondisi kesehatan pria dan cara tubuhnya merespons sakit.
Semoga ulasan mengenai perbedaan perempuan dan laki-laki merespons sakit ini bermanfaat ya! Fakta bahwa ada tiga atlet perempuan Indonesia berprestasi membawa pulang medali emas dalam ajang SEA Games 2025 di Thailand, adalah bukti bahwa kehamilan tidak menjadi penghalang untuk terus aktif beraktivitas dan berkarya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)