Jakarta -
Merasa khawatir ketika ada sesuatu yang berbeda pada janin di kandungan, lumrah dialami ibu
hamil. Kadang kala pun, seorang ibu perlu mempercayai insting-nya terkait kondisi si kecil yang ada di perut.
Seperti bunda bernama Ayla Heller ini, Bun. Saat usia kandungannya 38 minggu, Ayla khawatir karena dia merasa nggak ada tendangan dari si kecil di perut. Mengedepankan instingnya sebagai ibu, Ayla pun segera mengecek kondisi si kecil. Benar saja, si kecil yang diberi nama Maddison atau Maddy ini dalam kondisi gawat hingga perlu segera dilahirkan lewat operasi caesar darurat.
"Jadi waktu itu usia kandungan saya 38 minggu. Saya bangun tidur dan bekerja seperti biasa. Tapi, sejak pagi saya perhatikan Maddy tidak menendang. Saya sempat berpikir mungkin saat itu dia kurang aktif saja," cerita Ayla dalam halaman Facebook-nya.
Sampai malam hari, Ayla merasa Maddy mengubah posisinya di dalam perut tapi dia tetap nggak merasakan tendangannya, Bun. Jadilah Ayla dan pasangannya, Dalton panik. Ya, walaupun kata Ayla saat diperiksa dengan doppler dia bisa tahu kalau jantung Maddy berdetak. Setidaknya, kala itu Ayla tahu Maddy masih hidup.
"Tapi sebagai ibu, saya punya insting bahwa ada yang tak beres pada bayi saya. Saya coba cari referensi di internet, itu nggak membantu. Sampai akhirnya saya telepon ibu dan dia menyarankan saya segera ke RS. Sesampai di RS, ternyata kondisi Maddy gawat hingga perlu segera dilahirkan lewat operasi caesar," tambah Ayla.
Saat itu, tim medis mengatakan kalau fungsi plasenta Ayla sudah menurun hingga tak mampu menyuplai oksigen untuk Maddy. Untungnya, si kecil bisa lahir dengan selamat walau di beberapa hari pertama kehidupannya Maddy membutuhkan infus glukosa untuk mengembalikan kadar gula darah di tubuhnya.
 Ayla Heller/ Foto: Facebook |
Baca juga: Penyesalan Seorang Ibu yang Nekat Merokok Saat HamilKata Ayla, dirinya nggak bisa membayangkan jika saat itu dia tidak kekeuh dengan instingnya ditambah dengan adanya dorongan sang ibu, Sara untuk segera ke rumah sakit. Mungkin saja, saat ini ia tidak bisa melihat Maddy. Untuk itu, lewat apa yang dialaminya, Ayla menekankan untuk para ibu
hamil untuk selalu mendengarkan instingnya. Apalagi, selama mengandung si kecil, para ibulah yang kontak langsung dengan bayinya kan, Bun?
"Kalau Anda ragu, ada baiknya segera memeriksakan diri. Lebih baik kita mencari sesuatu yang aman daripada menyesal, bukan? Apalagi, sebagai seorang ibu kitalah yang tahu bagaimana tubuh kita juga respons si kecil di dalam kandungan," kata Ayla yang postingannya sampai saat ini sudah dibagikan lebih dari 19 ribu kali.
Dikutip dari ParentDish, Dr Melissa Goist, seorang dokter kandungan dari Ohio State University, mengatakan memasuki usia kehamilan 16-20 minggu, sebagian besar ibu hamil bisa merasakan gerakan bayi di kandungan. Tapi ingat, Bun. Gerakan ini bervariasi frekuensi dan kekuatannya, tergantung dari seberapa besar kematangan si bayi.
Nah, sebagian besar ahli merekomendasikan ibu hamil menghitung jumlah gerakan janin sebagai salah satu cara memeriksa kesehatan bayinya. Salah satu hal yang bisa dianggap jadi alarm atau peringatan yaitu kalau bayi tersebut berhenti bergerak atau jumlah gerakannya berkurang.
"Gerakan janin di dalam kandungan adalah tanda yang baik bahwa bayi tersebut sehat dan aktif. Untuk menghitung jumlah gerakan bayi, ibu hamil bisa melakukannya ketika dalam kondisi santai. Pada usia kehamilan tertentu ibu
hamil bisa merasakan 8-10 gerakan dalam waktu 1 jam," ungkap Goist.
Baca juga: Kisah Ibu Berjuang Lawan Kanker Payudara Saat Hamil (rdn)