Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Ini Pentingnya Mengatur Napas Saat Melahirkan, Bun

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Jumat, 10 Nov 2017 10:00 WIB

Saat melahirkan kita butuh napas yang panjang-panjang. Untuk mendapatkan napas seperti ini, bisa dilatih lho, Bun.
Pentingnya Mengatur Napas Saat Melahirkan/ Foto: thinkstock
Jakarta - Saat melahirkan, kita butuh banget napas yang panjang supaya persalinan lancar, Bun. Nggak perlu khawatir tak bisa melakukannya karena untuk mendapatkan napas panjang-panjang, ada latihan yang bisa dilakukan yaitu prenatal gentle yoga.

Gerakan prenatal gentle yoga berbeda lho, Bun, sama senam hamil. Gerakan yoga ini lebih banyak berupa peregangan atau stretching serta melatih pernapasan agar saat bersalin ibu tetap merasa nyaman. Soalnya, seperti kita tahu kebanyakan ketika ibu saat bersalin napasnya pendek dan terengap-engap

"Dalam yoga ini kita latih napas ibu supaya saat kontraksi di kamar bersalin. Jadi ibu bisa mengolah napasnya dengan baik. Ketika ibu bisa mengolah napasnya maka ia bisa mengolah rasa nyeri dan pikirannya," tutur Jamilatus Sa'diyah, seorang pendamping persalinan atau doula yang ditemui HaiBunda di Pro V Clinic, Permata Hijau Selatan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.



Wanita yang akrab disapa Mila ini mengatakan ketika pikiran bisa dikontrol ibu hamil, sensasi apapun yang datang bisa dikuasai. Sayangnya, menurut Mila masih banyak ibu yang belum sadar akan hal ini sehingga latihan mengatur pernapasan nggak dilakukan hingga ibu terengah-engah atau bernapas pendek saat bersalin.

Mila menjelaskan kalau bunda sudah terlalu 'engap' saat bersalin, tubuh pun akan cepat capek juga tegang. Kondisi inilah yang berisiko membuat bayi sulit turun ke arah jalan lahir karena panggul tegang. Aliran oksigen ke bayi juga sulit lho Bun. Ketika ini terjadi bisa berefek buruk ke jantung bayi.

"Ketika ibu tidak bisa menguasai pernapasan, oksigen akan lebih dulu ke jantung, paru-paru dan organ penting lainnya. Sayangnya rahim itu bukan organ yang didahulukan sehingga telatnya oksigen ke rahim ini akan berpengaruh ke kontraksi," papar Mila.

Di prenatal gentle yoga, selain berlatih pernapasan bunda juga dilatih berkomunikasi dengan janin sepenuh hati agar persalinan berjalan lancar. Kemudian, ada posisi untuk melatih safe control. Untuk gerakannya, memang saling melengkapi dengan yoga hamil. Walaupun gerakannya lebih regang, prenatal gentle yoga sudah dirancang dan aman banget buat ibu hamil.



Selain mengatur pernapasan, di prenatal gentle yoga para bunda juga dilatih mengejan atau ngeden. Setelah ikut prenatal gentle yoga, ada relaksasi hypnobirthing sebagai pendinginan untuk memberikan sugesti ke ibu dan bayi sehingga bisa lebih tenang saat melahirkan. Berdasarkan pengalaman Mila, masih ada lho ibu hamil yang ikut prenatal gentle yoga saat usianya udah masuk 36 atau 37 minggu. (aml/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda