Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Infeksi pada Ibu Hamil Bisa Pengaruhi Otak Anak

Melly Febrida   |   HaiBunda

Minggu, 15 Apr 2018 07:00 WIB

Amit-amit, jangan sampai kena infeksi saat hamil...
Infeksi pada Ibu Hamil Bisa Pengaruhi Otak Anak/ Foto: Nurvita Indarini
Jakarta - Ibu hamil memang banyak pantangannya. Kalau bisa jangan sampai mengalami cedera, infeksi, ataupun stres. Semua itu karena ada alasannya Bun. Ibu hamil yang mengalami peradangan entah karena infeksi, cedera, atau stres bisa berdampak ke perkembangan otak anak.

Itu berdasarkan hasil penelitian dari peneliti Amerika Serikat dan Jerman. Untuk pertama kalinya, para peneliti dari OHSU, Universitas California, Irvine, dan Charite - Universitatsmedizin Berlin menunjukkan hubungan yang kuat antara peradangan ibu, perubahan fungsi otak, dan memori kerja melalui penelitian pada manusia.

Ada 84 keluarga yang terlibat dalam penelitian. Hasil penelitian menunjukkan ibu hamil dengan tingkat protein inflamasi yang lebih tinggi yang disebut interleukin-6 (IL-6) selama kehamilan bakal memiliki anak dengan memori yang lebih buruk pada usia 2 tahun.

"Ini bukan berarti setiap paparan peradangan akan menghasilkan dampak negatif bagi anak," kata rekan penulis Alice Graham dari Oregon Health and Science University (OHSU) seperti dilansir SMH.

Kata Alice, temuan ini diharapkan bisa membantu penyedia layanan kesehatan memikirkan antisipasi agar peradangan tidak berdampak pada perkembangan pembelajaran jangka panjang serta kesehatan mental anak.



Para peneliti berspekulasi peradangan bisa mempengaruhi perkembangan otak janin. Untuk membuktikannya, peneliti mengukur kadar IL-6, penanda peradangan yang diketahui berperan dalam perkembangan otak janin, pada setiap wanita hamil.

Setelah bayi lahir, peneliti mengukur setiap aktivitas otak bayi saat istirahat dengan pencitraan resonansi magnetik fungsional. Cara ini untuk menentukan pola organisasi jaringan otak bayi baru lahir.

Kemudian, ketika usia anak dua tahun, peneliti mengundang mereka ke lab untuk bermain game. Anak-anak itu fokus pada game yang menguji memori kerja yang disebut 'spin-the-pots'. Skor berkisar dari tinggi 16 (tidak ada kesalahan) ke rendah 0 (16 tebakan salah).

Dari penelitian itu, apabila anak memiliki tingkat IL-6 yang lebih tinggi maka cenderung menghasilkan kapasitas memori yang kurang berfungsi pada anak.

Infeksi pada Ibu Hamil Bisa Pengaruhi Otak Anak/Infeksi pada Ibu Hamil Bisa Pengaruhi Otak Anak/ Foto: Ari Saputra


"Temuan menyoroti asosiasi peradangan ibu selama kehamilan dengan perkembangan arsitektur fungsional otak dan fungsi eksekutif yang muncul," tulis peneliti di Nature Neuroscience terbaru.

Pada penelitian lain, para peneliti menciptakan model dengan menggunakan kecerdasan buatan yang dapat secara akurat memprediksi respons peradangan ibu selama kehamilan berdasarkan pola konektivitas otak bayinya. Penelitian itu juga mampu memprediksi memori kerja anak di masa depan berdasarkan tingkat IL-6 ibu selama kehamilan.

"Peningkatan stres dan pola makan yang buruk dianggap normal oleh standar saat ini, tetapi sangat memengaruhi tingkat peradangan pada semua manusia, bukan hanya ibu hamil," kata rekan penulis Associate Professor Damien Fair dari OHSU.



Kata Damien, selain memahami bagaimana sistem kekebalan tubuh dan peradangan mempengaruhi perkembangan otak awal, kita juga perlu memahami faktor umum apa yang berkontribusi pada meningkatnya peradangan. Dengan begitu, kita bisa menargetkan terapi yang bisa membantu mengurangi tingkat peradangan dan dampak keseluruhan pada otak yang sedang berkembang.

Menanggapi penelitian ini, Associate Professor Tim Moss, seorang ahli fisiologi perkembangan di Monash University, merasa prihatin Bun karena fokus penelitian ini sempit hanya pada satu jenis protein. Padahal, ada banyak penanda inflamasi lainnya.

"Saya ingin melihat apakah asosiasi yang dijelaskan oleh para peneliti dapat direplikasi menggunakan beberapa indikator lainnya," katanya.

Infeksi pada Ibu Hamil Bisa Pengaruhi Otak Anak/Infeksi pada Ibu Hamil Bisa Pengaruhi Otak Anak/ Foto: Ari Saputra


Berbeda dengan Tim, Michael Berk, profesor psikiatri di Deakin University, menyambut baik penelitian ini. Kata Michael, penelitian itu sesuai dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan faktor lingkungan dalam kehamilan seperti infeksi, merokok, dan diet bisa berdampak pada perkembangan otak.

"Pasti menyenangkan mengetahui paparan ibu terhadap pola makan yang buruk atau berkualitas baik, merokok, stres berat dan penyakit, bisa menjelaskan dari mana peradangan itu berasal," katanya.

Associate Professor Seth Masters dari Walter dan Eliza Hall Institute mengatakan model-model baru yang memprediksi tingkat IL-6 pada wanita hamil dan memori di masa depan anak-anak merupakan kemajuan penting.

"Hebatnya, ini juga memiliki kekuatan prediktif untuk perilaku anak-anak ketika mereka menjadi balita," imbuhnya.

Tahun 2014 juga ada penelitian yang menghubungkan infeksi yang terjadi selama kehamilan dengan risiko autisme pada anak, Bun. Penelitian itu menunjukkan hati manusia akan memproduksi C-reactive protein (CRP) yang jumlahnya akan meningkat ketika terjadi peradangan atau infeksi di seluruh tubuh bagian manapun. Semakin tinggi tingkat CRP pada ibu, semakin besar risiko autisme pada anak. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda