Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Sudahkah Bunda Membawa si Kecil ke Posyandu?

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Kamis, 21 Sep 2017 09:02 WIB

Posyandu bukan sekadar tempat menimbang bayi dan balita. Tapi ada banyak hal yang bisa dipelajari di sana.
Sudahkah Bunda Membawa si Kecil ke Posyandu?/ Foto: Amelia Sewaka
Jakarta - Posyandu saat ini masih menjadi wadah tepat untuk pemantauan tumbuh kembang balita serta edukasi gizi masyarakat. Adapula beberapa tantangan di posyandu seperti kurangnya kapasitas kader, keterlambatan waktu pelaporan, kualitas data yang dikumpulkan dan langkah konseling yang kurang berfungsi.

Posyandu sendiri erat kaitannya dengan isu kesehatan ibu dan anak serta penurunan angka kematian ibu (AKI), angka kematian bayi (AKB), dan angka kematian bayi dan balita (AKABA).

Nah, untuk membantu para kader posyandu ini agar lebih total dalam melayani dan membantu ibu dan anak di sekitarnya, Wahana Visi Indonesia (WVI) dan HSBC bekerja sama menjalankan suatu program bernama pos PINTAR, posyandu pintar untuk anak sehat dan cerdas. Adapun yang dikembangkan dalam program ini adalah penggunaan aplikasi mPosyandu, aplikasi posyandu digital pertama di Indonesia.

Baca juga: Catat Bun, Bulan Agustus-September Nanti Vaksin MR Gratis Lho

Program ini merupakan inisiasi penguatan pelayanan posyandu dengan mengkapasitasi kader untuk melakukan pemantauan tumbuh kembang dan konseling gizi yang lebih berkualitas melalui penggunaan aplikasi mPosyandu. Dengan aplikasi ini, data masuk lebih cepat sehingga dari segi tenaga kesehatan, laporannya lebih cepat dapat. Tenaga kesehatan pun lebih cepat membuat keputusan atau program yang sesuai dengan hasil laporan tersebut, di mana kalau dulu laporan baru ada sesudah 1 bulan.

"Tujuan dibuatnya aplikasi ini sendiri sebenarnya untuk membantu pencatatan data posyandu, membantu kader dalam memberikan informasi relevan kesehatan anak saat di posyandu, sebagai alat bantu kader dalam melakukan konseling gizi di posyandu atau rumah serta membantu tenaga kesehatan untuk mendapatkan laporan yang lebih baik dan cepat sehingga dapat membuat program yang sesuai," ungkap Dr Yosellina, Pos Pintar Project Manager yang ditemui pada kegiatan kegiatan 'Aku Dukung Posyandu' di Posyandu Anggrek 1 RW10 Rusun Cilincing, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

Sudahkah Bunda Membawa si Kecil ke Posyandu?Sudahkah Bunda Membawa si Kecil ke Posyandu? /Foto: Amelia Sewaka


Aplikasi ini berfungsi meningkatkan kualitas posyandu dalam dua cara yaitu membantu kader memantau pertumbuhan anak dengan data yang lebih akurat dan membantu kader dalam memberikan konseling makanan pada bayi dan anak. Aplikasi mPosyandu dikembangkan secara terus menerus, sehingga saat ini dapat juga digunakan untuk informasi pengukuran SDIDTK (Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang) dan lainnya.

Fokus program ini antara lain:

1. Meningkatkan kualitas data posyandu seperti meningkatkan akurasi perhitungan usia dan akurasi perhitungan status pertumbuhan balita.

2. Meningkatkan pemanfaatan data posyandu untuk pengambilan keputusan berupa meningkatkan jumlah umpan balik yang diberikan kader saat posyandu, mempercepat waktu pelaporan, meningkatkan jumlah dan kualitas analisis data oleh pemegang program.

3. Meningkatkan konseling pemberian makan pada bayi dan anak di Posyandu melalui kunjungan rumah oleh kader-kader terlatih

"Dulu umumnya ibu datang ke posyandu, pulangnya cuma dapat makan bubur kacang, kalau ditanya anaknya sehat atau nggak, belum tentu tahu. Kader juga sering nggak memberitahu karena nggak punya kemampuan. Aplikasi ini dilengkapi gambar-gambar seperti pita, jempol naik atau turun untuk bantu kader kasih tahu status pertumbuhan anaknya hari itu," lanjut yang akrab disapa Yossel ini.

Di sisi lain, Indonesia adalah negara dengan pengguna telepon seluler terbanyak di dunia. Jumlah pengguna telepon seluler di Indonesia lebih banyak daripada jumlah penduduknya. Karena itu, WVI dan HSBC melahirkan program ini sekaligus mengenalkan aplikasi mPosyandu.

Baca juga: Catat Bun, Bulan Agustus-September Nanti Vaksin MR Gratis Lho

"Pas saya ke posyandu tadi sih, kader di sana bilang kalau anak saya ada di kategori kuning atau kurang gizi. Mereka jadwalin untuk buat kunjungan rumah. Pelayanan posyandu sekarang lebih baik dan banyak kasih informasi sih, dari yang tadinya cuma tahu telur dikasih tahu sebagai sumber gizi eh ternyata banyak dari sumber lainnya," tutur Ratih, ibu pengunjung Posyandu di Rusun Cilincing.

Dalam kesempatan yang sama Puteri Indonesia 2007, Agni Pratistha, mengatakan bahwa ia sangat mendukung program ini, "Ini bagus dan berguna banget untuk para kader posyandu, data lebih akurat dan semua tersimpan rapi dalam suatu sistem. Jika gizi anak baik atau buruk ada track recordnya jadi dari dan kita orang tua juga bisa melihat perkembangan gizi anak tuh udah sampai mana sih?" tuturnya.

"Dalam waktu efisien dan pencatatan juga rapi, saya belajar banget di sini dan baru tahu oh ternyata segini pentingnya ya peran kader dalam posyandu ini. Yang saya sukai posyandu ini juga berbagi tempat untuk berbagi pertanyaan kayak gimana bikin makanan MPASI yang baik atau ilmu-ilmu lain yang bisa diadakan di suatu posyandu," sambungnya.

Yossel mengatakan, sebenarnya tahun 2013 ia dan tim sudah mulai pilot di 4 posyandu di Jakarta dan Sikka (NTT), lalu mereka buat penelitian evaluasi. Evaluasinya dikerjakan bersama Institute of Development Studies dan hasilnya memang menunjukkan hasil bagus, sehingga akhirnya muncullah aplikasi mPosyandu ini. (aml)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda