Jakarta -
Colorado, AS - Bocah dua tahun dilarikan ke rumah sakit karena mengeluh sakit perut. Penyebabnya adalah bola-bola magnet yang ditelannya.
Ternyata bukan cuma satu bola magnet, tapi ada 28 bola magnet. Bocah bernama Ella McBrien itu menelan bola-bola magnet saat ayahnya sedang ke kamar mandi.
"Itu sangat mengerikan, saya hampir kehilangan anak saya. Beruntung Ella selamat," tutur sang ibu, Elizabeth McBrien yang dikutip foxnews.
Diakui kedua orang tua Ella, bocah itu memang sering memasukkan benda-benda asing ke dalam
mulutnya. Hasil X-ray menunjukkan bahwa bola-bola magnet tersebut saling berhubungan dan membentuk lingkaran di usus gadis kecil tersebut. Magnet tersebut menggencet organ dalam membentuk seperti lubang. Dokter pun harus menggunakan endoscopy khusus untuk mengangkatnya.
"Bola-bola magnet ini menekan beberapa bagian organ yang mengakibatkan lubang ketika kami berusaha mengeluarkan bola tersebut. Hal ini bisa memiliki implikasi yang sangat signifikan, dan dalam kasus terburuk anak bisa mengalami kematian," kata dr Robert Kramer, dokter yang menangani kasus tersebut.
Setelah beberapa waktu akhirnya dokter berhasil mengangkat bola magnetik tersebut. Ella pun bisa bergerak normal sekitar beberapa jam setelah prosedur dilakukan. Kasus ini menjadi pelajaran untuk para orang tua agar lebih 'awas' ketika anak sedang bermain.
Baca juga:
Kenapa Bayi Suka Memasukkan Barang ke Mulut?Anak-anak memang cenderung memasukkan benda asing yang mereka temui ke dalam mulutnya. Ini tentunya nggak terbatas pada bayi dan balita aja lho Bun. Banyak juga anak-anak sekolah dasar memasukkan benda asing ke mulutnya. Benda tersebut antara lain batu, koin, atau mainan kecil lainnya.
Dikutip dari Share Care, pakar endokrin dan metabolisme anak dr Jack Merendino, MD menyebutkan bahwa saat anak menelan sesuatu maka orang tua perlu mengamati segera respons anak. Jika anak tampak seperti tersedak, nyeri dada, kesulitan bernapas atau menelan, maka segera ke dokter. Hindari sembarangan menolong anak dengan cara memberinya minum, makan atau bahkan memaksanya muntah apabila muncul gejala seperti di atas.
(Nurvita Indarini)