Jakarta -
Menghadapi kenyataan kalau si kecil lahir
prematur memang nggak mudah ya, Bun. Tapi, kita mesti tetap semangat demi tumbuh kembang si buah hati. Termasuk dalam memberi stimulasi dan khususnya buat para Bunda, dalam memberi ASI buat si kecil.
"Pemberian ASI nggak mudah tapi bisa dilakukan kalau ibunya tenang. Khususnya pada bayi prematur, ASI nggak hanya nutrisi tapi juga obat, sama kayak ventilator, infus. Soalnya, ASI memberi fungsi sangat besar pada pencernaan dan tubuh bayinya," kata dr I Gusti Nyoman Ayu Partiwi SpA yang akrab disapa dr Tiwi waktu ngobrol sama HaiBunda.
dr Tiwi yang berpraktik di RS Bunda Jakarta menambahkan makanya sering dipesankan ke ibu-ibu walaupun si kecil dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU), ibu harus tetap memerah ASI. Soalnya, kalau ibu rajin massage dan memerah, produksi ASI lama-lama akan meningkat kok.
Kita juga perlu ingat ya Bunda dan Ayah, syarat produksi ASI yang banyak ibu harus istirahat cukup, asupan nutrisinya bagus, happy dan itu semua kata dr Tiwi bisa dicapai ketika ada dukungan dari suami juga keluarga. dr Tiwi nggak menampik membesarkan bayi
prematur memang agak 'susah' dan mahal.
"Nanti kalau bayi udah keluar dari NICU kita follow up sampai usia 10 tahun. Perkembangan otak beres pas usia 6 tahun tapi karena ada usia koreksi jadi waktu yang dibutuhkan lebih panjang. Lalu risiko masalah hormonal pas usia remaja juga ada," tambah dr Tiwi.
Maka dari itu, dr Tiwi berpesan orang tua mesti terus menjaga si kecil, mulai dari sistem pencernaannnya, metabolisme tubuh, asupan makanan, berat badan, tinggi badan, aktivitas fisik, dan aspek lain yang memengaruhi tumbuh kembang anak. Termasuk stimulasi buat bayi prematur harus tetap dilakukan meski sudah boleh pulang ke rumah, Bun.
Terkait aktivitas menyusu, dr Tiwi bilang refleks mengisap umumnya muncul saat bayi berusia 34-35 minggu di kandungan. Nah, pada bayi prematur yang lahir di bawah usia 34-35 minggu perlu dikasih stimulasi di bagian mulut dengan penggunaan empeng atau dot.
"Makanya
bayi prematur kan disusui pakai selang. Kalau nggak kita rangsang dia akan pakai selang terus. Makanya penggunaan empeng atau dot pada bayi prematur justru nggak apa-apa. Apalagi kalau kita ngejar berat badannya dibanding pakai selang kan lebih cepat ketika anak bisa menyusu langsung atau pakai dot. Nah, pemakaian empeng atau dot bisa dilakukan sampai dia muncul refleks isapnya," kata dr Tiwi.
Nggak cuma itu, dr Tiwi berharap untuk profesional medis ketika tahu ibu hamil ada risiko melahirkan prematur, baiknya terangkan sebelum kelahiran terjadi apa yang akan mereka alami supaya ayah dan bunda nggak shock terlalu lama. Soalnya, menurut dr Tiwi kalau anak lahir prematur tanpa persiapan dari sisi orang tuanya, shock juga bisa terjadi.
"Kalau dia bayi prematur, tergantung usia kehamilan berapa pas lahir ya. Misal pematangan paru terjadi di usia kehamilan 35 minggu. Kalau di umur 32-33 minggu anak lahir, mesti ada pematangan paru. Prinsipnya kayak daripada bayi dipertahankan di kandungan dan pas lahir ibarat tomat layu mending prematur tapi segar. Jadi ini ada kaitannya juga dengan kebijakan dokter obgyn kapan si bayi ini akan dilahirkan," tutur dr Tiwi.
(rdn)