Jakarta -
Setelah si kecil lahir, salah satu komentar yang sering didapat orang tua adalah si bayi lebih mirip bunda atau ayahnya. Ya nggak, Bun? Kadang, ketika si kecil dibilang mirip ayahnya, ada juga bunda yang baper alias bawa perasaan nih. He-he-he. Eh, tapi ya, Bun, ada lho keuntungannya ketika si kecil dibilang mirip sang
ayah.
Ada sebuah studi dari Binghamton University, State University of New York yang menemukan bayi yang mirip ayahnya cenderung menghabiskan lebih waktu sama si ayah dan ini berimplikasi pada kesehatannya kelak. Ya, sampai umur 1 tahun si kecil disebutkan lebih sehat. Hmm, kok bisa gitu ya?
"Ayah yang bayinya mirip dengan dirinya rasa memilikinya lebih besar sehingga mereka menghabiskan waktu lebih banyak dengan bayinya. Nah, seperti kita tahu peran ayah sangat penting dalam membesarkan anak-anak dan ini bermanifestasi pada kesehatan si bayi," kata salah satu peneliti, Solomon Polachek dikutip dari binghamton.edu.
Untuk studi ini, peneliti mengumpulkan data dari 715 keluarga yang bayinya hanya tinggal dengan sang ibu. Data yang dikumpulkan dari studi Fragile Families and Child Wellbeing (FFCW) ini menunjukkan bayi yang mirip ayahnya lebih sehat setahun setelah lahir. Dari studi ini peneliti merekomendasikan ayah untuk menghabiskan waktu lebih banyak dan menerapkan positive parenting.
"Dari data ini kami juga menemukan ayah yang bayinya lebih mirip dengan dia menghabiskan waktu rata-rata 2,5 hari per bulan bersama anaknya dibanding ayah yang bayinya disebut nggak mirip dengan dirinya," tambah Solomon.
Dilansir Miami Herald, salah satu studi di jurnal Nature menemukan bayi lebih klop dengan sang
ayah ketimbang bundanya ketika si bayi lebih mirip ayahnya. Penyebab dari situasi ini, kata peneliti karena secara natural mirip nggaknya anak secara nggak langsung merupakan salah satu tes untuk si ayah.
Ya, ketika bayi mirip dengan sang ayah, ayah merasa lebih memiliki dan para bunda nggak perlu khawatir soal hal ini kok. Memang mirip tidaknya seorang anak ditentukan juga oleh faktor genetik ya, Bun. Berangkat dari studinya, Polachek hanya ingin menekankan supaya ayah sebisa mungkin menyediakan waktunya untuk sang anak dan lebih aktif terlibat dalam pengasuhan anak.
Apalagi sebagai orang tua, sudah pasti kita sayang banget kan sama anak. Jadi, walaupun disebut si kecil nggak terlalu mirip sama kita, bukan berati kita nggak sayang sama si kecil kan, Bun? Kalau Bunda, saat si kecil lahir dibilang mirip
ayahnya atau bundanya nih?
(rdn)