Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Duh! ASI-ku Encer, Wajar atau Nggak Sih?

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Rabu, 18 Oct 2017 17:11 WIB

Kadang bunda bertanya-tanya soal ASI-nya yang encer. Sebenarnya ASI encer wajar atau nggak sih?
Ilustrasi ASI perah/ Foto: thinkstock
Jakarta - "Bayinya kok nggak gemuk. Pasti air susu ibu (ASI)-nya encer ya?" Ketika mendengar komentar seperti dari orang lain, rasanya ingin buru-buru mempompa ASI dan ngecek, beneran encer atau nggak sih.

"88 Persen kandungan ASI adalah air. Kalau encer ya wajar banget. Malah kalau kental nanti malah sulit keluarnya," ujar dr Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, dalam talkshow di Festival Bunda Happy Bersama Vivo, beberapa waktu lalu.

dr Wi, demikian sapaan akrabnya, menuturkan kita nggak pernah bisa mengukur komposisi ASI hanya dari tampilan luar. "Semua keluar sesuai yang dibutuhkan anak," imbuhnya.

Baca juga: ASI Perah Cuma Sedikit, Cukup Nggak Ya?

Tanda kecukupan ASI bisa dilihat dari frekuensi si kecil buang air kecil dan dari pertambahan berat badannya. Untuk bayi berusia 1 hari, buang air kecil 1 kali. Usia 2 hari, 2 kali. Usia 3 hari, 3 kali. Usia 4 hari, 4 kali. Usia 5 hari, 5 kali, dan bayi berusia 6 hari atau lebih setidaknya buang air kecil sebanyak 6 kali per hari.

Nah, soal kenaikan badan bayi yang ideal di trimester pertama, minimal adalah 25 gram per hari. Jika diperhatikan, di tiga bulan awal kehidupan bayi, penambahan berat badannya per bulan minimal 750 gram. Bahkan ada pula bayi yang bertambah bobotnya hingga satu kilogram.

dr Wi mengingatkan para bunda untuk selalu mengecek berat badan si kecil, agar tumbuh sesuai dengan chart pertumbuhan. Selain itu, kita juga harus banyak-banyak bersyukur nih atas ASI yang sudah keluar dan jadi makanan buat buah hati tercinta.

Baca juga: Hal Simpel dari Suami yang Berarti Buat Putri Titian Saat Menyusui

Mungkin bunda-bunda yang lain ASI-nya lebih berlimpah. Mungkin juga freezer bunda-bunda yang lain sangat penuh dengan ASI perah, sementara freezer kita nggak sepadat itu. Tapi please, nggak usah baper, Bun. Soalnya kalau udah baper, kita jadi sedih. Kalau sedih, nggak termotivasi, nanti ASI-nya malah nggak lancar.

"Apa saja yang keluar, warna dan jumlahnya, kita syukuri," saran dr Wi. (Nurvita Indarini)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda