Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Pecahkan Rekor Dunia, Bunda Ini Jadi Donatur ASI Terbanyak Hampir 1.600 Liter

Nurul Jasmine Fathia   |   HaiBunda

Rabu, 30 Aug 2023 15:16 WIB

A mother proudly showing off the collection of breast milk from pumping.
Ilustrasi Bunda Donatur ASI Terbanyak di dunia/ Foto: Getty Images/timnewman

Menyusui adalah awal perjuangan baru bagi Bunda setelah melahirkan Si Kecil. Selama proses menyusui hal terpenting bagi Bunda adalah produksi ASI harus dapat mencukupi kebutuhan Si Kecil setiap harinya. Banyak sekali Bunda yang berhasil mencukupi kebutuhan ASI untuk Si Kecil karena produksi ASI Bunda sangat melimpah.

Salah satunya adalah Elisabeth Anderson Sierra, seorang Ibu dari Amerika yang diberi julukan sebagai ‘dewi susu’. Julukan ini diberikan karena Elisabeth berhasil mencatat sejarah sebagai donatur ASI terbanyak di dunia. Pencapaiannya ini diakui oleh Guinness Book of Record. Melansir dari Parents, Elisabeth berhasil menyumbangkan sebanyak 1.599,68 liter ASI. Jumlah ini diketahui setara dengan 2.253 cangkir Venti Starbucks.

Tak hanya berhasil memenuhi kebutuhan ASI untuk bayinya Elisabeth juga berhasil membantu bayi-bayi lain di dunia untuk memperoleh ASI. Saat ini Elisabeth pun masih memproduksi ASI sebanyak 200 ons per hari. Dengan jumlah ASI yang ia produksi Elisabeth dapat memberi ASI kepada anaknya sendiri dan membantu 5 bayi lain untuk memeroleh ASI setiap harinya. 

Produksi ASI yang begitu melimpah hingga bisa memecahkan rekor ini tentunya bukan hal biasa ditemukan di antara para Bunda. Elisabeth mengaku mulai memproduksi ASI saat kehamilannya memasuki trimester 2. Pada trimester 2 ia telah memproduksi 20 ons ASI setiap harinya. Pada ibu hamil ASI memang bisa keluar sebelum melahirkan, tetapi jumlahnya tak sampai 20 ons seperti yang dihasilkan oleh Elisabeth.

Elisabeth mengaku juga terkejut saat mengetahui produksi ASI nya yang mencapai 20 ons pada trimester 2. “Saya pikir jumlah yang disebutkan adalah dalam satuan mililiter”, kata Elisabeth.

Kondisi yang terjadi pada Elisabeth adalah kondisi yang cukup langka. Namun, terdapat istilah medis untuk menggambarkan kondisi ini, yaitu hiperlaktasi.

Apa itu hiperlaktasi dan bagaimana bisa terjadi? Simak selengkapnya pada halaman berikut.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


MENGENAL HIPERLAKTASI, PENYEBAB, DAN DAMPAKNYA

Ilustrasi menyusui

Ilustrasi Bunda Donatur ASI Terbanyak di dunia/ Foto: Getty Images/iStockphoto/SVPhilon

Apa itu hiperlaktasi

Melansir dari Parents hiperlaktasi adalah kondisi yang membuat produksi ASI Bunda menjadi sangat berlebih hingga melampaui batas kebutuhan ASI Si Kecil. "Ini adalah memproduksi lebih banyak susu daripada yang dibutuhkan bayi," kata Maria R Fisher, CNM, MPH, IBCLC, seorang bidan di Long Island.

Meski terlihat sederhana dan cukup baik karena Bunda bisa menyimpan cukup banyak pasokan ASI untuk Si Kecil, sebenarnya kondisi ini bisa jadi menyulitkan baik bagi Bunda ataupun Si Kecil.

Penyebab hiperlaktasi

Melansir dari Pregnancybirthbaby terdapat beberapa faktor yang menyebabkan hiperlaktasi bisa terjadi. Faktor tersebut bisa dibagi menjadi 2 yaitu faktor setelah melahirkan ataupun faktor sebelum melahirkan.

Banner 7 Tanda Kehamilan di Trimester 3

Faktor setelah melahirkan

  • Menyusui dengan jadwal yang tak menentu.
  • Si Kecil menghisap puting terus menerus untuk alasan kenyamanan.
  • Mengonsumsi terlalu banyak suplemen tambahan.

Faktor sebelum melahirkan 

  • Terlalu banyak prolaktin dalam darah (hiperprolaktinemia).
  • Keberadaan predisposisi genetik (kelainan genetik).

Dampak hiperlaktasi bagi bayi

Hiperlaktasi dapat berdampak buruk bagi Si Kecil, dampak tersebut di antaranya:

  • Tersedak saat proses menyusui akibat ASI yang keluar terlalu deras.
  • Berat badan meningkat dengan cepat dan meningkatkan risiko obesitas.
  • Perut menjadi tidak nyaman karena kembung.
  • Mengalami diare dan frekuensi buang air kecil berlebihan.

Dampak hiperlaktasi bagi Bunda

Selain berdampak bagi Si Kecil, hipelaktasi juga bisa mempengaruhi kondisi kesehatan Bunda, dampak yang mungkin Bunda rasakan yaitu:

  • Payudara tetap terasa kencang meski telah menyusui.
  • Payudara rembes dengan frekuensi yang banyak.
  • Meningkatkan risiko terjadinya benjolan akibat sumbatan ASI.
  • Meningkatkan risiko Bunda menderita mastitis dan abses payudara.

Semoga informasi mengenai hiperlaktasi di atas bisa membantu Bunda mengatasi masalah menyusui ya. 

Simak informasi mengenai menyusui lainnya dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]




(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda