Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Suka Duka Menyusui si Kecil Pertama Kali

Amelia Sewaka   |   HaiBunda

Rabu, 09 May 2018 18:20 WIB

Menyusui si kecil buat ibu baru bisa membutuhkan perjuangan.
Suka Duka Menyusui si Kecil Pertama Kali / Foto: thinkstock
Jakarta - Menyusui si kecil, terlebih buat ibu baru, memang bukan hal yang gampang. Butuh kesabaran dan ini juga yang dialami bunda dua anak, Tanya Larasati.

Saat menyusui anak pertamanya, Sada, wanita yang akrab disapa Anya ini dan suaminya, Pandu memang masih awam banget, Bun. Kala itu, Anya dan Pandu berpikir memang anak itu harus dapat ASI langsung dari ibunya dan ibu wajib banget menyusui anaknya.

Karena itu, Anya yang merupakan entrepreneur dan blogger ini selalu berusaha menyusui langsung Sada.

[Gambas:Instagram]


"Tapi one day, puting susuku lecet dan ASI yang keluar juga udah berwarna pink karena bercampur darah pas nyusuin Sada. Akhirnya kita kasih ASI lewat cup feeder. Berhubung waktu itu masih newborn banget dia kesedak, di situ aku dan suami ngerasa duh, kok kita egois banget ya," papar Anya.

Kebetulan, Anya juga nggak menjajal memberi ASI ke Sada lewat dot. Makanya, bisa dibilang Anya harus selalu dekat dengan Sada karena bocah itu memang mesti menyusu langsung pada bundanya. Hal berbeda dialami Anya saat anak keduanya, Senja, lahir.



Tetap sebisa mungkin Anya menyusui Senja secara langsung. Namun, kalau Senja lagi dititipkan ke neneknya, ASI perah pun diberikan lewat botol sehingga Anya tahu berapa ml ASI yang udah diminum Senja.

"Hari ke lima udah aku kenali sama dot tapi tetap aku nyusuin direct juga dari situ suami juga bisa bantu aku juga, bantu nyusuin Senja lewat botol," tutup Anya.

Memang, pemakaian dot untuk memberi ASI perah ke si kecil tergantung keputusan masing-masing ibu. Kalau menurut konselor laktasi dr Asti Praborini SpA, IBCLC, ibu menyusui yang akan bekerja sebaiknya memilih media pemberian ASI perah selain dot untuk bayi. Soalnya penggunaan dot atau empeng dapat mengubah hisapan bayi sehingga saat bayi menyusu di payudara dikhawatirkan hisapannya jadi tidak efektif lagi.

"Atau pada kasus lain bayi bisa menolak menyusu sama sekali yang kita kenal dengan istilah bingung puting. Alternatif media pemberian ASI perah yang bisa digunakan adalah gelas atau cupfeeder. Pemberian ASI perah dengan gelas membutuhkan keterampilan yang harus dimiliki oleh pengasuh bayi, bukan cuma oleh ibunya sendiri," kata dr Asti dikutip dari detikHealth.

Bayi yang menyusu langsung biasanya nggak akan mau dikasih ASI perah sama ibunya sendiri, Bun, karena dia mencium bau ASI dari payudara ibu. Sehingga bayi akan lebih memilih menyusu langsung daripada minum ASI dari media lain. Kata dr Asti itu sebabnya pemberian ASI perah dengan gelas atau cupfeeder hanya dilakukan pada saat ibu tidak bersama bayi. Kalau ibu lagi sama bayi, sebaiknya bayi menyusu langsung.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda