Jakarta -
Menyusui adalah hal utama dan pertama dalam memberikan nutrisi terbaik, saat anak masih bayi. Namun, dalam beberapa kasus, ada kalanya Bunda tak bisa memberikan ASI secara langsung ke buah hati.
Konselor laktasi dr Ratih Ayu Wulandari, IBCLC, menyarankan, hal pertama yang harus dilakukan Bunda pastinya adalah mencari bantuan. Kalau Bunda sakit dan mesti dirawat di rumah sakit, kan masih bisa mompa ASI, demikian disampaikan dr Ratih.
"Tapi, kalau ibunya ada di ICU berarti kan nggak bisa mompa ASI kan. Ada tuh ibu-ibu yang masuk ICU setelah melahirkan. Bayinya pasti dirawat orang lain dan dikasih ASI donor boleh atau ya dikasih susu formula (sufor) dulu. Nanti kalau si ibu sudah sehat, sudah bisa kumpul sama si bayi, bisa cari bantuan untuk relaktasi," papar Ratih saat ngobrol dengan
HaiBunda.
Nah, hal lain yang bisa dilakukan Bunda untuk tetap bisa memberi ASI ke si kecil adalah melakukan
exclusive pumping. Ini adalah terminologi di mana Bunda menggunakan pompa untuk menginduksi ASI dan menjaga produksi ASI-nya. Dalam
exclusive pumping, Bunda memerah ASI secara eksklusif dan tidak menyusui secara langsung sama sekali.
Ilustrasi ASI/ Foto: thinkstock |
Ratih menjelaskan, ada berbagai alasan seorang ibu yang memutuskan untuk melakukan
exclusive pumping. Misalnya, kesulitan saat menyusui atau bayi lahir prematur.
"Ibu, yang memilih menjalani
exclusive pumping karena tidak bisa menyusui, meyakini bahwa ASI adalah nutrisi yang terbaik bagi bayi. Jadi, gimana pun caranya, dia ingin memberi si kecil yang terbaik termasuk ASI," tambah Ratih.
Namun, Ratih menyarankan, sebelum ibu memutuskan untuk melakukan
exclusive pumping, coba konsultasikan ke dokter terkait lebih dahulu. Karena menurut Ratih, bagaimana pun, pemberian
ASI langsung dari payudara Bunda tidak bisa tergantikan.
(aml/rdn)