Jakarta -
Bunda, pernah enggak sih kebingungan melihat
ASI menyusut? ASI yang biasanya merembes, mendadak jadi enggak terlalu banyak bahkan payudara pun terasa penuh. Duh, apa iyaÂ
produksi ASI tiba-tiba menyusut?
Betul banget, Bun, produksi ASI sebenarnya memang tidak selalu stabil. Kadang, suplai ASI pun menyusut dan enggak jarang para ibu menyusui jadi stres saat mengalami kondisi tersebut.
"Sebagian Bunda yang menyusui memang akan memiliki kekhawatiran tentang produksi ASI mereka di beberapa fase. Ada saat-saat tertentu ketika hal tersebut mungkin terjadi misalnya di hari pertama setelah kelahiran sebelum ASI berproduksi lancar, kemudian ketika bayi berusia sekitar tiga atau empat minggu dan mulai sering menyusu, serta antara usia tiga dan enam bulan," ujar Karyn Grace Clarke, konsultan laktasi di Columbia Lactation Consultants Association.
Clarke menambahkan, penurunan ASI memang tidak selalu terjadi pada semua ibu menyusui. Seringkali, beberapa ibu menyusui merasa bahwa produksi ASI-nya menurun karena payudara terasa tidak membengkak atau ketika mereka tak lagi merasakan ASI-nya bocor.
 4 penyebab produksi ASI menyusut/ Foto: iStock |
"Adalah hal umum bagi seorang ibu untuk memproduksi ASI yang berlebihan di awal sebelum tubuhnya akhirnya mengerti berapa banyak ASI yang benar-benar diperlukan dibuat setiap harinya,"kata Clarke dikutip dari
Breastfeedingusa.Memang, Bun, ketika tubuh sudah mengetahui kebutuhan ASI yang diperlukan, produksi yang dihasilkannya akan mengikuti kebutuhan yang ada, Bun.
Tetapi perlu Bunda tahu juga bahwa selain tubuh yang mengikuti kebutuhan untuk memproduksi ASI, beberapa hal juga biasanya ikut memengaruhi pasokan ASI Bunda juga lho.
Melansir dariÂ
Utswmed, beberapa faktor yang bisa menyebabkan terganggunya pasokan ASI pada bayi Bunda, di antaranya:
1. Merasa stres atau cemas
Stres sangat berpengaruh pada pasokan ASI. Terutama dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Hal ini biasanya dikarenakan Bunda rata-rata kurang tidur dan sedang menyesuaikan dengan jadwal bayi. Kemudian, adanya peningkatan kadar hormon tertentu seperti kortisol dapat secara dramatis mengurangi suplai ASI.
2. Menambahkan susu formula
Setelah bayi Bunda lahir, payudara akan beroperasi berdasarkan supply & demand. Menyusui secara eksklusif akan mendorong demand lebih tinggi sehingga payudara menghasilkan lebih banyak susu. Namun, suplemen dengan susu formula yang berlebihan untuk bayi setiap harinya akan memberi tahu tubuh bahwa ia tidak perlu memproduksi ASI sebanyak-banyaknya. Supply ASI pun akan mulai berkurang.
3. Makan atau minum terlalu sedikit
Memang, Bun, hal ini akan menggoda Bunda untuk melakukan diet demi menurunkan berat badan ekstra selama kehamilan. Sementara, diet yang sehat seharusnya memastikan Bunda makan cukup dan mengisi kembali 500 kalori yang terbakar karena menyusui setiap hari. Jadi, pertimbangkan makan camilan sehat untuk menutup celah kalori.
4. Sakit
Sekadar terserang flu, pilek, atau gangguan perut memang tidak akan mengurangi persediaan ASI Bunda. Namun, gejala seperti kelelahan, diare, muntah, atau nafsu makan menurun biasanya akan mengurangi persediaan ASI, Bun. Untuk itu, mintalah bantuan orang terdekat atau anggota keluarga untuk membantu Bunda mencukupi ASI atau membantu memompa untuk bayi Bunda.
Selamat mencoba, Bun.
[Gambas:Video Haibunda]
(rap/rap)