Jakarta -
Masing-masing bunda bisa mengalami tantangan ketika menyusui si kecil. Hanya saja, dalam keseharian aktivitas menyusui seorang ibu enggak jarang dikomentari atau dinyinyiri. Kondisi ini sering disebut dengan ASI-shaming.
Hiks, sedih ya, Bun, ketika kita dinyinyiri tentang ASI. Misalnya, saat orang lain mencap
ASI kita sedikit hingga bayi menangis terus karena kelaparan. Atau, ketika ASI dianggap kurang berkualitas.
Padahal, kembali lagi masing-masing ibu memiliki hambatan saat menyusui. Atau sebaliknya, beberapa bunda justru merasa proses menyusuinya mudah. Tapi, satu hal yang perlu diketahui, banyak faktor yang memengaruhi keberhasilan menyusui seorang ibu.
Jika Bunda mengalami ASI-shaming, bagaimana baiknya bersikap? Lalu, apa sih dampak ASI-shaming bagi bunda dan produksi ASI-nya? Nah, berbagai hal seputar ASI-shaming dan menyusui bisa Bunda tanyakan pada konselor laktasi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr.Ameetha Drupadi.
Ameetha akan mengisi Live Instagram HaiBunda 'ASI-shaming'pada Bunda Menyusui yang akan berlangsung pada Kamis, 22 Agustus 2019 pukul 13.00 - 14.00 WIB. Bunda tinggal bergabung di Instagram
@haibundacom dan sampaikan pertanyaannya.
Yuk, bersama kita saling dukung agar para ibu tetap semangat dalam mengASIhi si kecil.
 Live Instagram HaiBunda/ Foto: HaiBunda |
(rdn/rdn)