Jakarta -
Bunda rutin memompa atau memerah ASI untuk menjaga asupan si kecil dan produksi ASI? Jangan lupa, saat memberi ASI perah pada bayi perhatikan juga apa ASI perahnya basi.
ASI perah yang basi biasanya akibat cara penyimpanan yang enggak sesuai. Menurut konselor laktasi, Michelle Roth, ada dua jenis ASI.
"Pertama, ASI segar yang langsung diminum bayi baik dengan menyusu langsung atau setelah diperah. Kedua, ASI yang bisa digunakan, yakni ASI yang disimpan lebih dulu dalam waktu tertentu tapi aman diberi ke bayi," kata Roth mengutip
Mom Love Best.Nah, panduan menyimpan ASI perah menurut La Leche League, yaitu:
- 4 jam (ideal) sampai 6 jam di suhu ruang
- 72 jam (ideal) sampai 8 hari
- 3 sampai 6 bulan di freezer
- 6 sampai 12 bulan di deep freezer (freezer makanan beku atau es krim di toko)
Ketika ASI disimpan dengan tidak tepat lantas basi, apa saja ciri-cirinya?
 Ilustrasi asi perah basi/ Foto: iStock |
1. ASI berbau busuk, mirip susu sapi basi. Kadang, ASI juga bisa berbau seperti logam atau sabun tapi itu aman kok, Bun. Kondisi ini terjadi karena enzim lipase yang terlalu tinggi di ASI.
2. Tidak menyatu ketika diaduk atau dikocok perlahan
3. Sudah disimpan 3 hari lebih di kulkas dengan posisi di bagian pintu kulkas. Saat menyimpan ASI di kulkas, usahakan di dekat mesin pendingin kulkas, Bun.
4. Ketika tidak disimpan di wadah yang tepat, ASI bisa lebih mudah basi, Bun.
5. Berasa asam. Sama seperti susu sapi basi, ASI perah basi juga rasanya asam
Konselor laktasi Deborah Demininci mengatakan amat jarang ASI perah basi asal penyimpanannya sesuai panduan. Tapi, apa efek jika bayi tak sengaja minum ASI perah basi?
"Reaksi pertama adalah bayi akan muntah karena sudah pasti rasa ASI tak enak. Makanya, penting juga ibu menyusui memastikan ASI perah sudah disimpan dengan tepat dan jangan lupa cek kondisiÂ
ASI sebelum memberinya ke bayi," kata Deminci dilansir
Romper.
Simak posisi menyusui dan pelekatan yang benar di video berikut.
[Gambas:Video Haibunda]
 Foto: InsertLive |
(rdn/rdn)