MENYUSUI
Beda Baby Blues dan Postpartum Depression pada Ibu Menyusui, Bunda Perlu Tahu
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Rabu, 05 Aug 2020 05:40 WIBBaby blues dan postpartum depression (PPD) pada ibu menyusui kerap terjadi usai melahirkan. Keduanya merupakan perubahan emosi karena kesulitan adaptasi, Bunda.
Perubahan menjadi ibu baru tentu tidak mudah dialami seorang ibu, terutama yang baru pertama kali melahirkan dan menyusui. Menurut psikolog Adisti F. Soegoto dari Mayapada Healthcare Jakarta Selatan, baby blues dan postpartum depression (PPD) pada ibu menyusui bisa memicu timbulnya stres.
Ia mengatakan, ketika bayi lahir, sebenarnya pada diri kita terjadi berbagai perubahan berbagai macam emosi. Ada perasaan senang, bahagia, dan bangga. Tapi di sisi lain, kehadiran bayi bisa membuat lelah, kurang tidur, dan kita akan beradaptasi dengan pola baru.
"Nah, hal-hal semacam ini seringkali memicu stres," kata Adisti kepada HaiBunda, beberapa waktu lalu.
Mengutip laman WebMD, hampir 80 persen ibu mengalami baby blues jangka pendek yang disebabkan karena perubahan yang terjadi usai melahirkan atau menyusui. Sementara itu, sekitar 10 persen wanita mengalami postpartum depression.
Postpartum depression lebih cenderung dialami wanita yang sebelumnya pernah mengalami kondisi serupa, Bunda. Hal ini juga bisa terjadi jika ada anggota keluarga yang pernah mengalaminya.
Lalu apa itu baby blues dan postpartum depression (PPD) pada ibu menyusui? Dilansir Today's Parents, berikut penjelasannya:
1. Baby blues
Baby blues adalah perasaan khawatir, sedih, murung, lelah, dan mudah tersinggung dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Biasanya gejala ini ringan dan bisa berkembang dalam beberapa hari setelah melahirkan, dapat berlangsung hingga tiga minggu.
"Untuk membedakan antara baby blues dan postpartum depression adalah dengan melihat waktu dan intensitasnya," kata Psikiater Ariel Dalfen, kepala Program Kesehatan Mental Perinatal di Toronto's Mount Sinai Hospital.
Jika gejalanya berlangsung lebih lama atau lebih dari dua hingga tiga minggu dan memengaruhi kemampuan ibu untuk merawat dirinya dan sang bayi, ini bisa menjadi tanda-tanda postpartum depression.
Kebanyakan ibu dengan baby blues tidak membutuhkan perawatan. Namun, butuh istirahat cukup dan dukungan dari orang sekitar.
Mengutip laman What to Expect, sebenarnya mudah untuk memahami beda baby blues dan postpartum depression (PPD) pada ibu menyusui atau baru melahirkan, Bunda. Secara objektif, baby blues disebabkan perubahan cepat dari hormon setelah melahirkan.
Persalinan yang melelahkan secara fisik, serta tuntutan untuk merawat bayi bisa memperparah baby blues. Kesulitan untuk menyusui seperti puting sakit, merah, dan bengkak juga menjadi penyebab baby blues.
2. Postpartum depression (PPD)
Postpartum depression (PPD) atau depresi pasca melahirkan adalah kondisi yang ditandai dengan hilangnya rasa senang atau berkurangnya minat dalam melakukan aktivitas. Hal ini juga disebabkan energi rendah atau kelelahan yang terus-menerus, misalnya karena menangis, perasaan bersalah, konsentrasi yang buruk, perubahan pola tidur, nafsu makan, kecemasan yang hebat, mudah marah atau pikiran untuk melukai diri sendiri atau bayi.
PPD terjadi dalam empat minggu hingga satu tahun setelah melahirkan. Wanita dengan riwayat keluarga, masalah kesehatan mental, kurang dukungan sosial, dan mengalami perubahan hidup besar saat melahirkan, menjadi yang paling berisiko.
"Antara 10 sampai 16 persen ibu baru bisa mengembangkan postpartum depression," ujar Dalfen.
Perawatan untuk kondisi ini adalah pengobatan dan terapi. Bisa juga kombinasi keduanya, Bun. Tapi yang paling penting dukungan keluarga dan orang sekitar ya.
Merangkum penjelasan di atas, berikut beberapa hal yang membedakan baby blues dan postpartum depression pada ibu menyusui:
Ketika ibu menyusui mengalami baby blues
- Suasana hati berubah dengan cepat dari senang lalu menjadi sedih. Dalam waktu satu menit, wanita bisa merasa bangga dengan pekerjaannya menjadi ibu baru, namun dengan cepat langsung menangis karena merasa tak mampu melakukan semuanya.
- Kehilangan nafsu makan atau keinginan untuk mengurus diri sendiri karena rasa lelah.
- Mudah tersinggung, cemas, dan kewalahan dalam mengurus anak.
Ketika ibu menyusui mengalami postpartum depression
- Merasa putus asa, sedih, tidak berharga, dan sendirian sepanjang waktu. Biasanya pada tahap ini ibu akan menangis.
- Merasa tidak punya ikatan dengan bayi yang baru dilahirkan.
- Kesulitan makan, tidur, atau merawat bayi karena rasa putus asa yang luar biasa.
- Beberapa ibu dengan postpartum depression mengalami kecemasan dan serangan panik.
Baby Blues dan postpartum depression pada ibu menyusui bisa diatasi dengan dukungan keluarga dan suami. Pada baby blues, Bunda bisa mengembalikan kondisi tubuh dengan istirahat cukup, konsumsi makanan bergizi, dan mencoba tenang dengan fokus ke bayi saja.
Sementara pada postpartum depression, sebaiknya segera konsultasi ke dokter saat merasa gejala muncul. Jika baby blues dan postpartum depression pada ibu menyusui tidak hilang selama lebih dari 2 minggu, segera kunjungi dokter untuk mendapat perawatan dan pengobatan yang tepat.
Simak juga tips memperbanyak ASI saat menstruasi, di video berikut:
(ank/jue)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Menyusui Dapat Mencegah Risiko Baby Blues & Postpartum Depression, Bisa Kurangi Stres
3 Cara agar Si Kakak Tetap Anteng saat Bunda Menyusui Si Kecil
5 Gejala Baby Blues yang Paling Sering Dialami Ibu Baru saat Menyusui
Tanpa Dukungan, Beri ASI Eksklusif Jadi Beban Mental dan Sebabkan Kematian
TERPOPULER
7 Cara Menggendong Bayi yang Salah, Bunda Perlu Tahu
Bolehkah Suntik KB 1 Bulan untuk Ibu Menyusui?
Kenali Ciri-ciri Kelainan Jantung pada Janin
Terpopuler: Potret Zara Leola Anak Enda 'Ungu' yang Sudah Gadis
7 Ayat Al-Qur'an tentang Kerusakan Lingkungan Alam Akibat Ulah Manusia & Hukumannya
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Suplemen & Vitamin Kalsium untuk Ibu Hamil
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Mothercare All We Know Hadir Menemani Sentuhan Lembut Orang Tua kepada Si Kecil
Tim HaiBundaREKOMENDASI PRODUK
15 Rekomendasi Lip Balm Natural untuk Anak, Melindungi Bibir saat Aktivitas Sekolah
Natasha ArdiahREKOMENDASI PRODUK
Bolehkah Menggunakan Pelumas saat Hamil? Ketahui Aturan Amannya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
Susu Formula Terbaik: Panduan Memilih, Aturan Memberi, dan Rekomendasi
ZAHARA ARRAHMATERBARU DARI HAIBUNDA
Raisa dan Hamish Daud Resmi Cerai, Sepakat Co-Parenting demi Anak
500 Kumpulan Nama Bayi Perempuan dari A-Z Beserta Artinya dari Modern, Islami & Terindah
Termasuk 'Sigma', Ini 7 Pertanyaan yang Sering Dicari Orang Tua di Google 2025
Curahan Hati Vidi Aldiano 6 Tahun Hidup dengan Kanker, Berterimakasih karena Hal Ini...
7 Cara Menggendong Bayi yang Salah, Bunda Perlu Tahu
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
6 Negara Arab Ini Bukan Mayoritas Kristen tapi Ramai Rayakan Natal
-
Beautynesia
BeauPicks: 5 Rekomendasi Hampers Kue Natal Terbaik untuk Orang Terkasih
-
Female Daily
Rilis Enam Shades yang Cantik, Intip Blush Terbaru dari MOP Beauty!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Potret Chloe Anak Melaney Ricardo Ikut Sekolah Model, Curi Atensi
-
Mommies Daily
Budak Korporat, Ini 5 Tanda Kamu Rela Menderita Demi Pekerjaan