Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

7 Kondisi yang Mempengaruhi Hormon Oksitosin Ibu Menyusui

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Rabu, 19 Aug 2020 09:27 WIB

Young mother breastfeeding her baby boy in the bedroom. Belgrade, Serbia
7 Kondisi yang Mempengaruhi Hormon Oksitosin Ibu Menyusui/ Foto: iStock
Jakarta -

Ibu menyusui pasti sudah enggak asing dengan istilah hormon oksitoksin. Bahasa sederhananya, hormon yang memicu rasa bahagia nih, Bunda.

Ya, oksitosin adalah hormon yang sangat penting bagi wanita. Menurut Larry Young, ahli saraf perilaku di Emory University di Atlanta, Georgia, oksitosin adalah peptida yang diproduksi di otak yang pertama kali dikenal karena perannya dalam proses kelahiran, dan menyusui.

Mengutip dari Live Science, dalam sains, oksitosin adalah hormon yang disekresikan oleh lobus posterior kelenjar pituitari, struktur seukuran kacang polong di dasar otak.

Ketika bayi menyusu pada payudara ibunya, rangsangan tersebut menyebabkan pelepasan oksitosin, yang selanjutnya memerintahkan tubuh untuk memeras ASI untuk diminum bayi.

Dari penjelasan ilmiah tadi Bunda sudah paham kan mengapa hormon oksitosin begitu penting bagi ibu menyusui? Oleh karena itu, penting untuk membuat refleks oksitosin ini bisa bekerja dengan baik agar ASI bisa mengalir dengan lancar.

Bagaimana jika refleks oksitosin ini tidak bekerja dengan baik? Bayi akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan ASI, Bunda. Payudara seolah-olah telah berhenti memproduksi ASI, padahal payudara tetap menghasilkan ASI namun tidak mengalir keluar.

Dikutip dari laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada kondisi yang bisa meningkatkan dan mengurangi hormon tersebut, berikut uraiannya:

Kondisi yang dianggap dapat mempengaruhi (meningkatkan) produksi hormon oksitosin

1. Saat Bunda mencurahkan kasih sayang terhadap bayinya.

2. Saat Bunda mendengar celotehan atau tangisan bayi

3. Dukungan ayah dalam pengasuhan bayi, seperti menggendong bayi ke ibu saat akan disusui atau disendawakan, mengganti popok dan memandikan bayi, bermain, mendendangkan bayi, dan membantu pekerjaan rumah tangga

4. Saat Bunda memijat bayi, ada perasaan bahagia ditambah bayi menjadi lebih ceria sehingga perlekatan bekerja dengan baik

Kondisi yang dapat mengurangi produksi hormon oksitosin

1. Ibu menyusui merasa cemas, sedih, marah, kesal, atau bingung

2. Ibu menyusui merasa cemas terhadap perubahan bentuk pada payudara dan bentuk tubuhnya, meninggalkan bayi karena harus bekerja dan ASI tidak mencukupi kebutuhan bayi.

3. Bunda merasa sakit terutama saat menyusui

Simak juga tips atasi puting lecet saat menyusui melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda